Epilogue

182 44 10
                                    

Malam tragedi kecelakaan Chanyeon di Terowongan Harepan terasa panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam tragedi kecelakaan Chanyeon di Terowongan Harepan terasa panjang.

Diana terisak. Ia sudah menelepon Dikta beberapa saat lalu, tetapi bantuan belum juga datang. Nahasnya, dari awal tak ada satu pun kendaraan melintas, apalagi ambulans.

Luka parah Chanyeon di kepala, darahnya ini terus merangsek keluar dari kardigan abu-abu yang menyumpal. Napas Chanyeon semakin lemah, ini berhasil membuat tubuh Diana yang memangku Chanyeon bertambah tegang.

"Bertahanlah, kumohon ...," ujar Diana. Ia kelimpungan. Sebelah tangannya yang berlumur darah meraih ponselnya. Menelepon ulang Dikta dengan gemetaran.

"Kami sedang dalam perjalanan, Di. Kupastikan tak sampai 5 menit, kami sudah sampai. Terus sumpal pendarahannya."

Suara bariton itu membuat Diana sedikit lega. Lantas menyahut, "Baik, Kak."

"Tetap tenang, Di. Semuanya akan baik-baik saja."

"Iya."

Sambungan telepon terputus. Diana menaruh sembarang ponselnya di jalan.

Diana semakin menekan sumpalan darah di kepala Chanyeon dengan kedua tangan.

"Bertahanlah, kumohon .... Sungguh, aku tak akan melarangmu mengupayakanku lagi, jadi kau harus bisa melewati semua ini, ya?" kata Diana sembari menunduk. Setetes air matanya jatuh ke wajah Chanyeon yang masih tak sadarkan diri.

"Kumohon ...," pinta Diana lagi. Ia membenahi kepala Chanyeon di pangkuannya. Sebelah tangannya meraih sebelah tangan Chanyeon, menggenggamnya.

Pikiran Diana semrawutan. Di sela memikirkan keselamatan Chanyeon, tetiba pikirannya juga dihinggapi perkara memberi kesempatan ini. Sebuah kesempatan; yang mana juga tak bisa menjanjikannya bisa bersama pada akhirnya. Tetapi tak apa, toh, tujuan utamanya memberikan kesempatan adalah untuk mendapat pemahaman baik di akhir kisah; sekalipun pemahaman baik ini harus dibayar dengan cara saling melepaskan untuk selamanya, lalu berjalan di atas kenangan yang ada.

Suara sirene ambulans terdengar sayup-sayup.

_________________

💬 Terima kasih atas apresiasinya di cerita ini. Jika ada kritik dan saran membangun atau apa pun itu, jangan sungkan katakan.

Go BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang