Rena mengajak ketiga sahabatnya- Ira, Ivan dan Rifky untuk berlibur di rumah neneknya. Perjalan ke rumah nenek memang tidak mudah, namun mereka sangat menikmati perjalanan itu. Untuk sampai di rumah nenek, mereka melewati perkebunan teh dan jalanan yang sedikit menanjak. Setibanya di rumah nenek, Rena memeluk nenek erat melepaskan kerinduannya selama tiga tahun terakhir.
Jauh ke dalam sana dari rumah nenek terdapat hutan yang sangat lebat. Dan tidak jauh dari dalam hutan terdapat danau yang indah. Ketika Rena masih kecil, ayah Rena sering mengajak Rena bermain di danau. Tetangga nenek memiliki anak seusia Rena bernama Isma. Dahulu Rena dan Isma sering bermain bersama ke danau itu. Ayah Rena dan Ayah Isma sengaja membangun saung kecil untuk tempat beristirahat mereka ketika bermain di danau.
Nenek Ida masih terlihat sangat sehat tidak seperti nenek seusianya. Mungkin karena nenek Ida tinggal di pedesaan yang masih bersih dan jauh dari polusi udara. Makanan yang ada pun kebanyakan sayuran yang dipetik dari kebun di belakang rumah. Tidak aneh kalau nenek Ida terlihat sangat sehat.
Suasana malam di sini cukup menyeramkan untuk orang kota. Karena lokasinya terpencil dan dekat dengan hutan, terdengar suara hewan malam bernyanyi bergantian. Rumah nenek cukup besar karena ayahnya Rena merenovasi rumah ini agar nenek merasa nyaman. Nenek Ida tidak mau ikut ke kota dengan anaknya karena sudah terlanjur cinta pada kampung halamannya. Dan situasi malam seperti ini sudah menjadi sahabatnya sejak nenek masih kecil.
Malam pertama di rumah nenek, Rena dan sahabatnya membuat pesta kecil di taman rumah. Mereka membawa alat pemanggang dan jagung juga makanan lain yang enak untuk dipanggang. Ivan bertugas memanggang, Rena dan Ira menyiapkan bahan lainnya sedangkan Rifky asyik bermain gitar. Ketika makanan siap disantap, mereka duduk berhadapan dan saling bercerita.
"Rumah siapa di sebelah? Serem amat keliatannya." Ucap Rifky.
"Oh itu rumah Isma, teman masa kecil gue." Jawab Rena.
Di sebelah rumah nenek adalah rumah Isma, teman masa kecilnya Rena. Lampu rumah Isma redup membuat keadaan di sekitarnya terlihat menakutkan. Ketika sedang memperhatikan rumah Isma, lampu dari salah satu ruangan rumah itu menyala sangat terang. Jendela rumah pun terbuka lebar, menampilkan seorang perempuan cantik bergaun merah.
"Waww cantik banget. Siapa dia?" Tanya Rifky.
"Itu Isma, yang tadi gue ceritain. Besok gue kenalin ya." Ucap Rena.
"Boleh banget." Ucap Rifky sambil tersenyum malu.
To be Continue Guysss...
Ini baru perkenalan tokoh
Voten n commenya tentu sangat bermanfaat Salam hangat.Selamat membaca
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan Berpayung Merah
Mystery / ThrillerSudah tiga tahun Rena tidak mengunjungi neneknya yang tinggal di desa. Ketika liburan tiba, Rena mengajak ketiga sahabatnya berlibur di rumah neneknya. Sebuah kecelakaan membuat mereka mengetahui rahasia yang begitu erat disembunyikan. Karena hal it...