riki berangkat ke sekolah tidak seperti biasanya, hari ini moodnya benar-benar bagus dan ia terlihat bahagia.
"buset. tumben amat ga kusut." ucap jay tepat saat riki menaruh tasnya di meja kelasnya.
"iyalah, mau ketemu doi nanti masa kusut." balas riki dengan box smilenya.
"serius? ngedate lagi?" riki mengangguk, jay benar-benar terkagum karena rupanya sahabatnya ini sudah melewati beberapa tahap tahap pendekatan.
"lo ga takut sama si sunghoon sunghoon itu?" tanya jay, melihat raut wajah riki sih, riki tidak takut sama sekali, bahkan riki tidak memikirkannya.
"engga. kalo ada jake mah aman." balas riki sambil tersenyum lagi.
"lo ga pegel apa ya.. senyum mulu daritadi?" riki menggelengkan kepalanya sambil tertawa-tawa, jay dan riki bercanda dan mengobrol sebentar sebelum kelas dimulai.
kegiatan di sekolah hanya seperti biasa, tidak ada yang spesial, waktu berjalan dengan cepat dan riki sekarang sudah berada di depan sekolah sunoo, menunggunya keluar.
sekitar sepuluh menitan riki menunggu, sosok yang ditunggu-tunggu akhirnya keluar dengan senyuman manis di wajahnya, dan seseorang di sampingnya.
senyuman riki mendadak hilang mengetahui bahwa orang yang membuat sunoo tersenyum dan tertawa selebar itu adalah park sunghoon.
"sunoo!"
sunoo menoleh kearah sumber suara, saat menemukan riki, sunoo langsung melambaikan tangannya dan berlari kearah riki diikuti sunghoon yang berjalan santai di belakang sunoo.
"lama ya? maaf banget ya, rik." ucap sunoo sambil memanyunkan bibirnya.
riki tertawa gemas, "gapapa sun."
"mau kemana, noo? ngedate kah?" tanya sunghoon tiba-tiba, sunoo tersenyum tipis kearah sunghoon lalu menggeleng.
"jalan doang." balas sunoo. sunghoon menatap riki dari bawah sampai atas, tinggi mereka hampir sama namun riki jelas lebih tinggi 1-2cm.
"jaga sunoo baik-baik ya." bisik sunghoon kepada riki, riki terkejut mendengarnya dan ia merasa kesal.
sunoo tidak memperdulikan mereka berdua, ia sibuk mengobrol dengan teman-temannya yang lewat.
"sun, lo pacaran sama sunghoon?" tanya riki kepada sunoo yang sedang mengutak-atik handphonenya.
"hah engga." jawab sunoo, sunoo mengalihkan pandangannya kearah riki dan melihat bahwa riki terlihat sedikit khawatir.
"yaudah ayo jalan, udah ada tujuan kan?" tanya sunoo, riki mengangguk, riki dan sunoo segera mencari taksi dan pergi ke tujuan utama mereka.
mereka akhirnya tiba di suatu mall yang besar, tujuan pertama mereka adalah bermain game di salah satu tempat main.
mereka melakukan banyak hal bersama, foto, dan lain lain.
"riki! ayo main ini!" ajak sunoo, menunjuk meja billiard di depannya, riki tersenyum lalu mengangguk.
sunoo memegang sticknya namun ia sedikit bingung dengan cara memainkan permainan ini.
riki yang menyadari sunoo kebingungan itu berinisiatif mendekati sunoo dan mengajarinya.
sunoo merasakan kehadiran seseorang di belakangnya, tepat saat ia menoleh, riki menekan tangan sunoo ke stick dengan tangannya.
"gini cara megangnya, terus nanti tinggal didorong aja." ucap riki, matanya sibuk menatap meja billiard dan tangannya sibuk memegangi tangan sunoo.
pelukan riki dari belakang itu membuat sunoo hampir gila, walaupun riki tidak berniat memeluknya, namun posisi ini sangat romantis sehingga sunoo langsung memerah.
"ngerti kan?" tanya riki saat selesai menjelaskan, matanya akhirnya beralih ke sunoo yang sedaritadi melamun menatap riki.
mereka berdua larut dalam tatapan masing-masing, pipi merah merona sunoo membuat riki salah tingkah, dan segala perlakuan dan tingkah riki juga membuat sunoo salah tingkah.
"i-iya, ngerti, makasih." ucap sunoo ia memalingkan pandangannya dan langsung mengambil stick tersebut dan mengikuti apa yang sudah riki jelaskan tadi.
keduanya menjadi canggung, namun karena riki dan sunoo pandai mencairkan suasana, mereka melupakan kejadian yang baru saja berlangsung itu.
"beli ice cream yuk?" saat mendengar ajakan riki, sunoo langsung menggandeng tangan riki ke toko ice cream favoritenya.
sunoo berlari menggandeng riki di belakang, riki hanya bisa tersenyum pasrah.
sunoo terlihat sangat indah, saat sunoo menggandeng riki sambil berlari, di mata riki semuanya menjadi slowmotion, rambut sunoo yang lompat-lompat, dan tawanya yang indah.
riki bisa gila karenanya.
"mintchoco satu, lo mau rasa apa rik?" tanya sunoo kepada riki yang masih memproses apa yang telah terjadi.
"e-eh... sama, mintchoco juga, jadi mintchoco dua ya." ucap riki kepada pelayannya, mengasih uang.
"kok lo yang bayar?"
"ya gapapa."
sunoo menatap riki sinis lalu tersenyum.
"makasih yaa, riki."riki mengangguk, pandangannya terkunci, ia hanya bisa menikmati wajah indah sunoo yang sekarang berada di dekatnya dengan sementara.
riki benar benar jatuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
him ; sunki.
Fanfictionnishimura riki, anak laki laki berdarah jepang asli yang baru memulai sekolahnya di korea karena alasan tertentu. riki dikenal sebagai anak yang tidak pernah jatuh cinta atau pun punya tertarikan kepada seseorang. namun, ia bertemu kim sunoo, laki l...