Chapter 1

64 11 8
                                    

Yeona mempercepat langkahnya saat melihat Jay berjalan di depan. Dia langsung menepuk kepala Jay yang membuat sang korban mengaduh sakit.

Yeona ini kalau mukul tidak segan segan. Setidaknya untuk seorang Jay Park.

"Apasii, Na?!" Jay menahan kesal. Untung saja dia Jeon Yeona. Kalau bukan pasti sudah langsung keluar kalimat kasar dari mulut Jay.

Yeona memukul Jay sekali lagi sebelum bicara. Kali ini di bahu dan memukul dengan lebih kalem. "Apasi apasi! Lo kasihin nomor gue ya? kenapa ga izin dulu?"

"Nomor lo?" Tunggu sebentar, Jay mudah lupa.

"OH... Iya, semalem gue kasih nomor lu ke Beomgyu hyung. Dia yang minta duluan"

"Lain kali tuh bilang dulu. Nomor handphone itu privasi Jay"

Jay tertawa, "Artis lo?"

Yeona berdecak. Mau artis atau bukan, seharusnya memang izin dulu sama yang bersangkutan. Kalau nomornya diberi kepada orang yang tidak baik kan akan jadi masalah.

Toh, emang cuman artis yang nomornya gabole disebar?

"Di chat apa sama dia?"

"Gada yang penting" Jawab Yeona sambil memainkan ponsel.

Jay memindahkan tangan kanannya ke ransel Yeona. Sengaja agar terlihat seperti sedang merangkul gadis itu.
Menyenangkan bagi Jay melihat adik kelas yang mendekatinya menatap kesal. Lucu sekali.

Yeona yang sudah paham dengan maksud dan tujuan Jay hanya membiarkannya dan sesekali terkekeh geli melihat reaksi kesal mereka.

Sampai berbelok di ujung lorong, sebelum masuk ke dalam kelas, Yeona menepis tangan Jay dan menunjukan wajah menjengkelkan.

Jay sering menyebutnya ekspresi perhitungan.

"Makasih, sama-sama. Traktir gue pas istirahat yaa" ucapnya kemudian masuk ke dalam kelas disusul Jay.

Tiga puluh menit cukup untuk anak kelas sarapan sambil main mobile game sebelum jam masuk.
Begitu bel berbunyi, semuanya langsung berpencar menuju tempat masing-masing. Begitu juga Yeona yang langsung menghadap depan menyudahi acara rumpi bersamanya.

Tepat saat itu dua orang lelaki masuk membawa buku dan keperluan sang guru mata pelajaran. Sedangkan gurunya sendiri masih belum terlihat. Sudah biasa.

Bisa dia lihat bet kelas 12 yang terpasang di seragam dua orang itu.
Setelah menaruh barang di meja, seorang dari mereka menatap ke arah Yeona.

Yeona sih mengira kalau orang itu melihat ke Jay yang duduk tepat dibelakang bangkunya. Soalnya seperti yang diketahui, Jay cukup populer dan berteman dekat dengan kakak kelas yang satu modelan dengannya.

Iya, anak badboy modus yang disegani.

Tapi tiba-tiba Jay melempar potongan penghapus mengenai kepala Yeona.

Dia berbisik, "oy, tuh Beomgyu hyung!"

Baru saja mau menengok dan meneriaki Jay dengan kalimat kalau dia tidak peduli, satu suara langsung mengalihkan perhatian semua orang.

"Jeon Yeona, bales chat gue"

Yeona membulatkan matanya. Bisa dia lihat mata semua orang menatap dirinya seperti ada sesuatu yang luar biasa.

Apa-apaan? Apa Beomgyu sepopuler itu sampai teman-temannya menganga??

Atau hanya Yeona saja yang terlalu malas untuk tahu jika Beomgyu adalah anak famous?

•still nothing•

Sekarang dia sedang diintrogasi oleh kedua temannya. Haura dan Lea terus bertanya sedari tadi. Dia bahkan tidak bisa menyuapkan sesendok mie ayam sebelum menjawab pertanyaan mereka dengan benar.

Still NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang