Chapter 4

32 5 9
                                    

Mereka berdua sampai di sekolah lebih cepat. Biasa pergi dengan ojek online menuju ke sekolah memakan waktu sekitar lima belas menit, kali ini rasanya hanya butuh lima menit saja dia sudah sampai.

Kilat banget, ya.

Yeona pernah mendengar sebelumnya kalau Beomgyu itu jago balap mobil. Sang racer. Bahkan Beomgyu sekawan tak jarang mengikuti balap liar. Ternyata kemampuan Beomgyu menyetir hebat sekali.
Beberapa waktu tadi jiwanya hampir hilang, sungguh.

"Jalan raya tumben masih kosong melompong"

"Lain kali meskipun sepi jangan lagi kebut kebutan kak. Bahaya banget kalo tiba-tiba ada sesuatu"

Beomgyu tertawa mendengar nasihat Yeona.
"Iya, iya. Sorry ya.. lo gapapa kan?"

Jeon Yeona mengangguk. Syukur saja dia masih selamat.
"Makasih ka tumpangannya. Gue duluan" ucap Yeona ketika keduanya turun dari mobil.

Di parkiran sekolah sudah cukup ramai murid lain berlalu lalang. Posisi mobil Beomgyu yang diparkir pas di sebelah gerbang, membuat perhatian orang yang lewat tertuju pada mereka.

Lebih tepatnya mereka merasa penasaran bagaimana seorang gadis biasa saja yang tidak menonjol bisa turun dari mobil milik Choi Beomgyu si anak populer.

Kira-kira begitulah arti ekspresi mereka semua. Tidak semua juga sih, tapi kebanyakan gadis gadis meliriknya begitu.
Oleh sebab itu Yeona ingin sekali pergi dari sana.

Tapi si Choi ini malah menahan tasnya. Membuat tubuh gadis itu menubruk Beomgyu.

"Tunggu. Gue anter lo ke kelas"

Mata Yeona melotot.

Apa Beomgyu ingin menjadikan dia santapan singa betina?

Mengantarkan dirinya sampai kelas jelas-jelas akan mengundang masalah.

"E-eh kak ga usah! Kita kan beda jalur.. lo belok naik tangga ke atas, gue lurus. Ngapain repot-repot. Gue sendiri aja" 

"Tadi gue bilang apa?"

"Apa?" Yeona balas bertanya.

Beomgyu mendengus, "Gue ga akan biarin lo diomongin mereka-mereka" Mata Beomgyu melirik anak gadis di balik tembok.

Benar saja, disana gadis-gadis yang Yeona yakini adik kelasnya sedang berbisik-bisik sambil memperhatikan Yeona.

"Jalan duluan. Gue di belakang lo. Pokoknya cuek aja anggep gue gada"

Pada akhirnya Yeona hanya mengikuti perkataan Beomgyu. Dia berjalan biasa saja tanpa mengetahui kalau di belakangnya Beomgyu memasang tatapan dingin dan tajam. Membuat orang-orang kurang kerjaan yang suka bergosip itu langsung tertunduk dan mengalihkan pandangannya dari Yeona juga Beomgyu.

"Belajar yang bener" ucap Beomgyu ketika Yeona hendak masuk kelas.

"Sekali lagi makasih kak"

Beomgyu mengangguk. Lalu pergi setelah melihat Yeona duduk di bangkunya.

"Kak Gyu, kak Gyu!"

Beomgyu menoleh.
Ternyata mantan gebetan Yeonjun. Masih satu angkatan sama Yeona juga. Bedanya, anak ini sangat kepo dan panjat sosial dengan anak angkatannya.
Satu deskripsi dari Beomgyu, centil.

"Ka Gyu pacaran sama Yeona?" Dia menutup mulutnya dengan telapak tangan seolah-olah terkejut.

Wajah penasaran yang di buat-buat itu membuat Beomgyu malas.

Pantas saja gagal jadi pacar Yeonjun.
Tenyata kelakuannya seperti lambe turah.

"Bukan urusan lo dih, kepo banget"

Still NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang