3.

291 62 4
                                    

Saat santai mengendarai mobil, jaemin terkejut melihat seorang pria yang tengah bediri ditengah jalan.

Dengan cepat jaemin memelankan laju mobil nya.

Jaemin bahagia, sangat! Akhirnya dia menemukan seseorang di tempat ini. Ya, jaemin menaiki mobil sangat lama, hingga sangat jauh dari rumah nya.

Jaemin turun dari mobil nya, berniat menyapa orang itu.

Tanpa sadar senyuman jaemin, kembali seperti dulu. Senyuman yang membuat siapa pun ikut tersenyum.

"Hai!"

Orang itu menatap jaemin, bibir nya tersenyum kecil dan sedikit pucat.

"Akhirnya aku menemukan orang lain di tempat ini" jaemin menahan tangisnya.

"Nama ku jaemin! Kamu?"

"Lee Jeno"

"Salam kenal Jeno, apa kau mengalami apa yang aku alami??"

Pria yang bernama Jeno itu mengangguk.

"ya, semua orang telah pergi, ntah pergi atau benar benar menghilang"

"M-menghilang?"

"ya, menghilang, kau pasti merindukan keluarga mu"

Jaemin tersenyum kepada pria bermata sipit itu.

"Jeno, apa ku mau ikut dengan ku? Aku sendiri dirumah..."

"Kau mengajakku?"

Jaemin menatap Jeno lalu menganggukan kepalanya.

"Kau tidak takut?"

"Memangnya kau orang jahat?" Tanya jaemin

"Tidak, hanya saja, kau terlalu gampang mengajak seseorang yang baru dikenal untuk kerumah mu"

"Kalau bukan kau, siapa lagi.. aku benar benar merasa sendirian"

"Yasudah aku akan menemani mu"

Jaemin tersenyum senang, akhirnya dia berbicara, berbicara dengan manusia lainnya.

Akhirnya mereka menaiki mobil jaemin. Kali ini Jeno yg mengemudi, tiba tiba saja Jeno menawarkan diri. Jaemin yang lelah hanya bisa mengiyakan.

Berkat maps dihandphone jaemin, Jeno berhasil memarkirkan mobil itu dihalaman rumah jaemin. Sudah malam, jaemin tertidur. Tidak tega Jeno menggendong jaemin menuju salah satu kamar yg ia anggap adalah kamar jaemin.

"Ringan."

Untungnya ada sofa dikamar itu, Jeno tidur di sofa yang ia kira adalah kamar jaemin.

.

Keesokan harinya jaemin terbangun.

Merasa aneh dengan kasur nya, ia tiba tiba merindukan orang tuanya.

"Kamar ayah bunda.."

Jaemin menangis, ia sempat mengira ayah nya lah yang memindahkannya, ia sangat merindukan ayahnya.

Jeno terbangun mendengar suara tangisan Jaemin.

"Hey ada apa?" Tanya jeno dengan suara berat khas bangun tidurnya.

"Ayah... Bunda"

Mengerti, Jeno memeluk jaemin, mencoba menenangkan nya.

"Kau.. akan bertemu mereka"

"Benarkah?"

"Aku tidak tau, tapi kau akan bertemu ayah dan bunda mu, aku janji"

"Kata ayah, orang yang menjanjikan sesuatu di suasana seperti ini adalah kebohongan" jaemin terdiam, apa ia akan bertemu dengan orang tuanya kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang