TARIKAN KEPUTUSAN

1 1 0
                                    

"Den tunggu gw ikut" ucap anwar sambil bangkit dari duduknya lalu berlari menyusul Deny dan Risma yang otw ke kantin belakang sekolah. Mereka pun berjalan melewati koridor sekolah langkah demi langkah mereka lewati keramik tiap keramik mereka injak apaansi. Seketika mereka sampai dikantin terlihat kerumunan siswa dan terdengar keributan disana.

"bangsat lu awas aja lu ketemu gue di luar gw abisin lu" suara yang tidak jelas pemiliknya siapa.

Mereka pun tak menghiraukannya terus saja mereka berjalan membelah kerumunan siswa menuju warung mbok Darmi, ibu kantin yang bakwannya asin. Eum bukan Cuma bakwannya sih hampir semua masakan mbok Darmi asin. Dari mie ayamnya, nasi uduknya, nasi gorengnya, bahkan estehnya juga kadang asin. Entahlah apa yang dipirkan mbok Darmi ketika membuat es teh asin. Deny kira cerita di kalangan siswa kalau es the mbok Darmi asin itu hanya bualan mereka sampai suatu ketika Deny yang menjadi korbannya.

Flashback on

Kala itu Deny yang kehausan setelah berolahraga memesan es teh di kantin mbok Darmi iya yang kehausan langsung meminum es teh tersebut dengan cepat tanpa menghiraukan rasanya. Barulah ketika tegukan ketiga ia baru sadar bahwa ada yang beda pada estehnya. Seperti rasa upil namun ini dalam bentuk teh. Yang dingin. Yaaa dingin.

"mbok ini kok asin." Ucap Deny kala itu setelah menyemburkan esteh dari dalam mulutnya.

"Áah masa sih asin padahal saya tadi masukinnya gula lohh bukan garem"kata mbok darmi sembari berjalan menghampiri Deny dan mengambil gelas yang berada di tangan deny lalu meninumnya.

"brluuffpp Lahiya kok asin" ucap mbo darmi

"lah mana saya tau mbok. Mbok mau kawin lagi yahh" ucap deny dengan nada meledek.

"hihihi bisa aja. Kalo ada yang mau sih. Bentar yah mbok bikini lagi" ucap mbok darmi lalu membuatkan estehnya lagi untuk deny.

Flashback off

"Den mau makan apa?" tanya Risma.

"Risma aku gak ditanyain?" celetuk Anwar.

"Mbok nasi goreng 1 sama es teh manis satu" ucap Deny kepada Mbok Darmi yang tengah sibuk menonton perkelahian antar murid itu.

"bentar dek itu masih rame." Ucap Mbok Darmi.

"siapa yang gelut sih mbok." Tanya Anwar.

"itu anak TKR sama anak Listrik kelas 3 kayaknya" jawab Mbo Darmi.

Mereka pun memandangi kerumunan disana yang belum juga selesai baku hantam masih terjadi. Sesekali ada yang melerai namun mereka berdua berhasil melepaskan diri lalu melanjutkan baku hantam. Niat melerai yang setengah setengah.

Kerumunan menghambur pergi tunggang langgang mana kala Pak Widodo datang dengan langkah tegapnya hanya menyisakan dua orang yang tengah saling baku hantam terlihat samar kalo mereka berdua adalah Romlow dan Joko. Terlihat juga seorang siswi bukannya kabur dengan gerombolan siswi yang lain dia malah berlari menghampiri Deny, lalu meraih tangannya.

"ayo ikut aku bentar, bentar aja buruann udah tinggal dulu makanannya" ajak gadis itu tergesa gesa sambil terus menarik Lengan Deny.

"eh eh eh apaan eh bentar. Nih nih nih tolong pegangin titip sekalian bayarin" ucap Deny sambil menyodorkan piring berisi nasi goreng yang belum sempat ia menyentuhnya.

"loh loh loh mau kemana Den" ucap terkejut Anwar terheran heran.

"titip bentar sekalian bayarin ntar gw ganti." Teriak Deny dari kejauhan. Anwar pun menengok sejenak ke Risma yang masih cengo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DISCONNECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang