disclaimer : karakter android dalam cerita ini diadaptasi dari novel BOTS karya Ahmad Alkadri yang bisa dibaca di http://www.wattpad.com/story/7780511-bots
Hi, reader. Ini cerita pertama Saya yang ceritanya agak panjang. Masih penulis pemula, so let me know what you think about this story on comments. Saya bakal seneng banget kalo ada yang ngasih masukan atau saran buat penulisan Saya. Terimakasih juga bagi yang sudah meluangkan waktu untuk baca cerita ini.
Happy reading :)
DWSS*
---------------------***---------------------------------------------***------------------------------------
Hai, namaku Adrian. Aku tinggal di sebuah kota dekat dengan ibukota negara. Umurku 18 tahun dan bersekolah di salah satu sekolah menengah atas di kotaku. Dari luar aku memang terlihat seperti murid sekolah biasa. Tapi boleh kubilang, aku adalah salah seorang peretas muda yang cukup berpengalaman. Saat masih di sekolah dasar, Aku pernah meretas sistem bel sekolah dengan hanya menggunakan PDA-ku. Sayangnya aksi heroik untuk memulangkan seisi sekolah lebih awal ini ketahuan oleh guru sehingga aku di skors selama 3 hari.
Aku mempunyai rahasia kecil yang hanya diketahui oleh keluargaku saja. Aku seorang cyborg. Yah, kenyataan bahwa aku adalah manusia setengah (sebenarnya bahkan tidak mencapai setengah) robot mungkin sulit diterima orang-orang. Jadi kami memilih untuk merahasiakannya.
Semuanya bermula ketika aku berusia 3 tahun. Aku mengalami kecelakaan yang membuat sebagian besar jaringan di kulit ku rusak. Orang tua ku frustrasi mengetahui bahwa putra mereka akan cacat seumur hidup. Namun, bersyukurlah aku karena terlahir pada masa dimana Para ilmuwan sudah berhasil mengembangkan sel buatan yang disebut Cynism. Mereka mencangkokkan jaringan sintesis itu untuk memperbaiki jaringan kulitku yang rusak, dan ternyata berhasil! Dan aku resmi memiliki jaringan kulit dengan kapabilitas regenerasi yang lebih baik daripada manusia biasa.
Sejak saat itu, aku merasa nyaman berdekatan dan berinteraksi dengan alat-alat elektronik dengan teknologi tinggi, seolah mereka memahami apa yang aku inginkan. Bahkan aku berhasil memahami berbagai jenis bahasa pemrograman pada usia 9 tahun.
Sudah tak terhitung berapa banyaknya situs atau server yang telah kususupi. Bahkan bulan lalu aku baru saja mengacaukan jadwal mengajar seorang guru di sekolahku karena guru itu tidak mau mendengarkan pendapat siswanya dan cepat marah hingga tak jarang melakukan kekerasan fisik terhadap teman-temanku. Aku masuk ke server sekolahku sebagai administrator dan mengubah –lebih tepatnya mengacaukan- jadwal mengajar guru itu. Lucu juga melihat dia bolak-balik masuk ke ruang kelas yang salah dengan tampang kesal dan bingung. Akhirnya karena merasa iba, aku memperbaiki jadwal guru itu seperti semula di hari ke-5. Walau begini, aku juga masih punya perasaan.
Suatu hari, sepulang sekolah, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. “Ah, sial. Kenapa malah hujan” rutukku dalam hati. Aku jadi terpaksa berteduh di halte tua yang sepi. Tiba-tiba datanglah seorang gadis muda seumuran ku. Dia juga berteduh. Namun, entah kenapa, aku merasa dia memperhatikan gerak-gerikku dengan seksama. Jengah juga diperhatikan seperti ini.
Tiba-tiba, gadis itu meraih lenganku dan memperhatikannya dengan seksama. “Hei, apa-apaan ini?” tanyaku terkejut dan kesal kemudian cepat-cepat menarik tanganku seolah gadis itu akan menggigitnya. Gadis itu terdiam sejenak. “Kulitmu, apakah itu jaringan Cynism?” tanyanya. Aku benar-benar terkejut. Selama ini tidak ada yang tahu bahwa kulitku terdiri atas Cynism.
“Siapa kau? Dari mana kamu bisa tahu?” oke, ini mulai mengerikan. “Aku android. Aku bisa mengenali Cynism dengan baik” gadis itu tersenyum. Android adalah robot humanoid yang benar-benar tersusun seluruhnya dari Cynism. Belakangan ini mereka mulai melancarkan pemberontakan terhadap manusia. Mereka banyak ditangkapi dan beberapa dari mereka di kirim ke luar angkasa sebagai percobaan untuk membangun koloni di planet-planet lain. Aku tidak menyangka akan bertemu salah satunya hari ini.
Gadis itu menyentuh kulitku. Aku merasa seperti ada tersengat listrik ketika kulit kami bersentuhan. “Namamu Adrian. Umur 18 tahun. Lahir pada 22 September 2070. Mendapat cangkok jaringan sintesis pada umur 3 tahun untuk menggantikan jaringan kulitmu yang rusak parah akibat sebuah kecelakaan. Dan kau juga seorang Programmer sekaligus peretas yang handal. Menarik. Aku membaca data pada inti sel Cynism-mu.” gadis itu seolah membaca biodataku. Aku hanya terdiam dan terperangah.
“Sepertinya kau akan berguna untuk kami” gadis itu tersenyum misterius. “Hah? Apa yang kau aaaghh...!” tubuhku serasa disengat aliran listrik yang sangat kuat. Jantungku berdegup kencang dan paru-paruku terasa sesak. Kepalaku berputar dan mataku berkunang-kunang. Hal terakhir yang kuingat adalah langit kelabu dan hujan yang masih turun dengan derasnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRIAN
Science FictionAdrian, seorang remaja pria dengan "sedikit" rahasia dalam kehidupannya. Suatu saat dia akan membuat sebuah pilihan yang akan mengubah kehidupannya dan dunia.