How to be your friends?
Jiyeonyoon_
© Copyright,2021Happy reading
.
.
.
Pagi itu SMA Seobom kembali ramai oleh murid-murid yang baru saja menyelesaikan liburan kenaikan kelas. Para siswa dengan almamater berwarna biru gelap itu nampak tengah mengerumuni papan buletin yang terpasang di tengah-tengah aula."Kita sekelas!" Pekikan itu terdengar dari seorang gadis yang kini tengah berlari menghambur pada temannya di belakang.
"Oh benarkah? Kelas berapa?"
"11-B, nyaris mendapat kelas A." Mereka tertawa. Itu sama sekali tidak masalah, yang paling penting adalah fakta jika mereka bisa sekelas lagi tahun ini.
Meninggalkan kedua gadis yang sudah berhasil mengetahui dimana kelas baru mereka berada, Park SooBin justru nampak santai berdiri di belakang kerumunan. Menatap papan buletin tanpa minat.
Tahun ajaran baru, itu adalah awal yang membosankan bagi seorang SooBin. Dia sama sekali tidak bersemangat ketika ibunya membangunkannya untuk mandi pagi hari tadi. Menyadari fakta jika kehidupan membosankan yang itu itu saja kembali muncul di depan mata.
Sejemang di sana SooBin menghela napas pendek. Dia benar-benar bosan.
Tak lama kemudian Kang TaeHyun ㅡ teman sebangkunya tahun lalu datang setelah berhasil menemukan nama mereka di daftar pembagian kelas. Pemuda itu nampak tersenyum lebar, lantas setelah berhasil berhadapan dengan SooBin ia menukas singkat. "Kelas 11-B."
SooBin mengangguk kecil. Diam-diam ia berharap tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun membosankan seperti sebelumnya. Masa-masa indah di SMA, huh? SooBin meragukan hal itu sampai detik ini.
***
SooBin dan TaeHyun berjalan beriringan menuju kelas yang ada di ujung lorong. Bersebelahan dengan kelas 11-A yang nampak ramai dan diisi oleh wajah-wajah pemilik nilai diatas rata-rata. Wajah-wajah penuh ambisi dan berkelas. SooBin bersyukur tidak masuk ke dalam sana, bisa-bisa kehidupannya akan menjadi semuram peringkat akhir yang ia miliki jika ada disana.
Kelas 11-B yang mereka tuju rupanya sudah hampir terisi separuh. Beberapa orang sudah asyik mengobrol di bangkunya masing-masing. Tepat saat itulah, TaeHyun yang semula diam tiba-tiba menyikut siku SooBin yang langsung dibalas tolehan kepala. "Ya! Sepertinya Hong Arin juga sekelas dengan kita," ucapnya setengah berbisik.
Dahi SooBin otomatis berkerut dalam. Ia seolah merasa asing mendengar nama yang barusan TaeHyun ucapkan. "Memangnya siapa dia?" tanya SooBin penasaran.
Mendengar penuturan polos itu tak pelak membuat TaeHyun melebarkan mata. "Kau bercanda? Ya! Dia Hong Arin, kukira kau kenal dengannya karena kalian ikut ekskul yang sama. Kau benar-benar keterlaluan, SooBin."
SooBin bahkan tidak tahu jika ada orang bernama Hong Arin bersekolah di siniㅡ mungkin itulah yang akan SooBin katakan menilik dari raut wajahnya yang semakin berkerut dalam.
Siapa sih dia? Kenapa TaeHyun nampak bersemangat dengan hal itu?
"Kau lihat gadis yang duduk di samping jendela? Nah, dia yang baru saja melirik ke arah kita. Tunggu, apakah kita kelihatan sedang membicarakannya?" TaeHyun kembali menyikut lengan SooBin, "turunkan tatapanmu, kau membuat kita ketahuan," desisnya mengingatkan. Menyadari jika temannya itu justru menatap lurus-lurus ke arah Arin.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to be your friends
FanfictionArin adalah salah satu dari banyak orang yang percaya jika laki-laki dan perempuan itu tidak pernah bisa berteman. Entah apa yang terjadi di masa lalunya, Arin tak pernah mau membicarakan atau menyinggung hal itu. Lagipula semua sudah tahu. Tapi say...