"Hallo...aku Maura" gadis belia berperawakan langsing berwajah manis mengulurkan tangannya ke arah seorang pemuda tampan berkulit putih dan berhidung bangir yang berdiri tepat dihadapannya.
"Gue Devin" sahut pemuda itu dengan gaya cool nya.
Ya...itu adalah pertama kalinya Maura dan Devin berkenalan, sekitar 2 tahun yang lalu. Kala itu, Maura adalah seorang remaja belia yang sedang naik daun menjadi penyanyi muda dan sekaligus pemain film yang kualitas aktingnya tidak perlu diragukan lagi. Usianya kala itu masih menginjak 14 tahun, namun berbagai penghargaan sudah berhasil ia raih berkat suara emasnya. Sementara itu Devin, pemuda tampan bergaya eksentrik berusia 17 tahun, yang kala itu sangat antusias untuk mengikuti konser Maura sebagai drummer. Devin kecil ternyata diam-diam menyimpan mimpinya untuk menjadi seorang penyanyi. Diam-diam suara merdunya perlahan membawanya naik dari satu panggung pensi ke panggung pensi lainnya. Ia benar-benar memulai semuanya dari bawah, tanpa pernah meminta dukungan dan support dari orang tuanya yang notabene adalah pengusaha sukses.
Maura, remaja belia yang penuh semangat dan selalu memandang segalanya dari sisi positif. Di usia yang terbilang sangat muda, Maura sudah menjelma menjadi idola dan tumbuh menjadi gadis yang berpikiran dewasa dengan attitude yang penuh sopan santun. Ia tumbuh besar dalam naungan keluarga kecil yang sangat bahagia. Ayahnya seorang pengusaha advertising dan kuliner yang sangat familyman. Ibunya adalah wanita sederhana nan anggun yang dikala mudanya adalah idaman para pria. Maura, sulung dari 3 bersaudara, yang selalu bahagia karena hidupnya penuh dukungan dan cinta kasih. Di usia 9 tahun Maura sudah sukses menggelar konser tunggal dengan torehan prestasi berupa tiket konser yang sold out saat seminggu dibuka penjualan tiketnya. Sungguh sebuah pencapaian yang sangat membanggakan dan tentunya sangat menguntungkan banyak pihak.
Banyak yang kagum pada prestasi dan pesona Maura. Gadis belia dengan sejuta pesona. Dan, tak bisa dipungkiri, pesonanya pun kini mampu meruntuhkan dinding hati Devin yang dingin dan penuh ketidakyakinan. Ya...Devin yang cool dan cuek itu kini sedang resah gelisah sambil menatap layar hpnya. Detik dan menit dihitung berpacu dengan tarikan nafas yang agak menderu. Huft...ternyata menunggu itu sangatlah tidak mengenakkan. What's wrong with me?. Pertanyaan itu muncul di benak Devin. Bagaimana bisa seorang Devin Gibran Atmanto dibuat menunggu oleh seorang anak abg bernama Maura Alana?.
Gile...ni cewek bener-bener bikin gregetan. Ucap Devin dalam hatinya. Gini toh rasanya deg-degan nunggu chat dibalas sama cewek. Ini perdana Devin dibuat rungsing untuk memulai interaksi dengan seorang cewek. Selama ini dalam kamus Devin tidak ada kata menunggu, dan bahkan untuk memulai duluan pun bisa dihitung dengan jari.
Tiba-tiba terdengar suara notifikasi chat masuk ke hp Devin. Dengan penuh semangat dan sedikit kegugupan Devin langsung membuka hpnya.
- Dev...lo lagi ngapain? Kangen tau Dev... -
Sebuah pesan wa masuk ke hp Devin, namun pastinya pesan itu bukanlah yang ditunggu-tunggu Devin dari tadi. Ish...kenapa malah dia yang wa gue, bukannya tadi ngambek? Kenapa sekarang malah berlagak manis manja begini?. Devin menggerutu dalam hatinya. Dengan wajah tak antusias Devin membalas chat di hpnya.
- Gue udah ngantuk Ra. Bsk gue ada acara syuting iklan sama nyokap. Gue tidur dulu ya -
Tak butuh waktu lebih dari 1 menit, chat Devin tadi sudah dibalas kembali.
- Besok ketemuan ya Dev. Jemput gue ya, miss u so much Devin ❤️😘 -
Pesan singkat yang sejujurnya saat ini tidak lagi membangkitkan semangat Devin. Entah perasaan itu terbang lenyap kemana. Bukankah selama ini chatting dan gurauan manja dari Zara adalah segalanya untuk Devin yang terkenal bucin akut?. Devin pun ga bisa menjawab mengapa dan sejak kapan. Apakah sejak dia mulai memfokuskan dirinya untuk mendekati Maura si artis abg nan mempesona?. Devin menghela nafas panjang. Sejauh apapun lamunannya, mengapa ujungnya kembali bermuara mengingat nama Maura?. Devin bergegas kembali mengutak atik hpnya. Berharap ada pesan singkat dari Maura si empunya nama. Tapi...pesan itu tidak kunjung masuk ke hpnya. Apa susahnya si Mau balas komentar/DM/wa gue?. Sungut Devin dalam hati. Hari ini Devin sdh melancarkan aksinya lewat komentar IG, reaction via DM dan tentunya pesan singkat via wa. Dan...ga satupun yang dibalas oleh Maura. Sombong amat tu bocah!. Mentang-mentang artis top, apa males dia ngeladenin jelata kayak gue?. Devin kembali berkutat dengan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTUS ATAU TERUS?
RomanceMaura dan Devin bertemu, bersama dan jatuh cinta di usia mereka belasan tahun. Apa yang bisa diharapkan dari kisah cinta remaja yang masih penuh gejolak dan emosi?. Banyak yang menyayangkan, mengapa semesta mempertemukan mereka terlalu cepat. Akan...