Prologue

7.1K 619 109
                                    

Dengung suara mesin mobil diiringi bunyi nyaring dari klakson yang saling bersahutan meredam suara ketukan sepatu setinggi lima centi meter menghantam dasar aspal. Dengan selembar dress berwarna lilac, berbekal satu koper dan sepotong tas jinjing bermerek luxury, Ahrin menyisir sepanjang jalanan ramai seraya mencari-cari taksi.

Harum aroma musim panas lantas menyerang penciuman seiring terik matahari membakar sebagian kulit yang terbuka, mengirimkan sensasi menyengat hingga sukses membuat si gadis merutuk sebal, mengutuk sebagian mobil yang kebetulan melintas. Musim panas di Nevada terasa begitu menyengat, seolah-olah dari negara ini matahari terasa sejuta kali lebih dekat.

Menggerakan pinggang yang terasa nyeri setelah belasan jam terduduk di dalam kursi keras kelas ekonomi pada pesawat murah yang berhasil membawanya berkelana jauh untuk pertama kali. Netra sang gadis menatap penuh minat pada langit biru tanpa awan, seakan tidak menyangka bahwa di bawah naungan langit seluas itu, bumi memiliki tempat lain yang terasa berbeda dengan tempat pertama kali ia dilahirkan.

Sepanjang jalan, mata sejernih air telaga itu menatap satu persatu objek dari balik jendela taksi. Ahrin tidak berhenti berdecak kagum ketika melewati sepanjang pemandangan gersang layaknya padang pasir di dalam kota sepadat ini. Tanah luas, kering dan tandus begitu kontras saat laju kendaraan semakin dipacu melewati batas perkotaan. Toko-toko ramai, gedung-gedung tinggi, lalu lalang orang berkulit hitam berbaur bersama warga kulit putih berjalan di sepanjang trotoar di tengah-tengah kota.

Decit suara tuas rem ditarik menjadi pertanda bahwa langkahnya mulai menepi di tempat yang telah ia pesan dari jauh-jauh hari. Hotel lima belas lantai dengan harga miring menjadi pilihan Ahrin untuk satu minggu ke depan. Bersenang-senang menikmati liburan menghabiskan jatah cuti tahunan yang sengaja diberikan oleh pihak perusahaan.

Meski sejujurnya si gadis tidak mengerti, dari sekian banyak tempat yang begitu ingin ia kunjungi, mengapa tanpa berpikir dua kali Ahrin memilih penerbangan ke tempat ini. Tempat terkutuk yang terkenal dengan julukan The Sin City dengan jejeran tempat kasino sepanjang jalan, rumah bordil, ratusan anggota gengster tersebar pada sudut-sudut kota dengan tingkat kriminal dan kekerasan amat tinggi, katanya.

Perjalanan kali ini sangat berbeda. Gadis itu mencari suasana khas terkesan asing  yang tak akan pernah ia temui di kota-kota lain. Las vegas dengan segala titik kotor sering kali disebut-sebut sebagai titik awal sarang para penjahat nyaris di seluruh penjuru dunia, dan kini Ahrin penasaran dengan tempat ini untuk dipijak dengan kedua kakinya sendiri.

Setelah berhasil menemukan nomor sesuai angka yang tertera pada keycard, Ahrin lantas menjelajahi seluruh sudut kamar hotel. Baiklah, kamar bernuansa karamel ini tidak terlalu buruk untuk ukuran hotel paling murah dalam situs pencarian di internet.

Membuka pintu toilet, memeriksa keempukan ranjang berukuran queen size kemudian menatap jalanan padat dari lantai tiga, di balik kaca besar yang berada tepat di sebelah tempat tidur.

Gadis itu tersenyum lebar, merentangkan kedua tangan yang terasa pegal sebelum berancang-ancang mengambil posisi untuk menelentangkan tubuhnya dengan nyaman. Persetan dengan mandi, ia bisa melakukan kegiatan itu nanti setelah mengistirahatkan diri dari hari yang cukup melelahkan.

Demi Tuhan, kau harus melihat ini.

Email singkat yang dikirimkan Eunji cukup membuat Ahrin mengerinyitkan dahi merasa heran saat sebuah file terlampir dari alamat email yang sama dengan bunyi pesan berbeda.

Kuatkan dirimu.

Sial, untuk sekali saja, harusnya Ahrin bisa menekan rasa penasaran untuk tidak membuka isi dari email tersebut. Barangkali, ia tidak akan mendadak menjadi kacau seperti sebuah kepingan kaca yang tiba-tiba dijatuhkan sesaat setelah terpasang mempercantik ruangan. Perasaannya mendadak berantakan saat cuplikan adegan panas Yoongi bersama gadis lain bercumbu di apartemen mereka terekam jelas melalui rekaman cctv.

24 Hours In Las Vegas✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang