2

206 32 8
                                    

Belum selesai Jisoo berbicara, Jihyo langsung melangkagkan kakinya untuk masuk ke dalam butik. Jisoo pun segera menyusul Jihyo.

Jihyo memberanikan diri untuk masuk ke dalam butik. Rasa marah juga kecewa kepada Jungkook kini menyelimuti hati Jihyo. Jihyo berdiri diantara pegawai butik, tersenyum perih melihat kekasihnya dengan gadis lain. Dia menengadahkan kepalanya untuk membendung air mata yg sebentar lagi akan jatuh.

"Jihyo... ", ucap Jungkook yg terkejut saat melihat Jihyo sedang berdiri tersenyum memandang dirinya. Dadanya terasa sakit saat melihat kekasihnya memberikan senyum palsu kepadanya.

"Jadi ini yg kamu bilang sedang meeting ke Thailand hmmm?? ", ucap Jihyo. Dengan sekuat tenaga dia berusaha untuk tidak menangis dihadapan Jungkook. Sulit rasanya menahan tangis, kekecewaan, juga rasa sakit atas penghianatan orang yg sangat dicintainya. Jika Jihyo bisa meminta permintaan saat itu juga, ingin rasanya dia pergi dari dunia ini saja.

Semua mata yg ada didalam butik tersebut langsung menoleh ke arah Jihyo dan menatap Jihyo dengan cepat.

"Jihyo...aku bisa jelaskan",  ucap Jungkook. Dia mendekat ke tempat Jihyo berdiri. Sebelum Jungkook lebih dekat dengannya, Jihyo sudah mengangkat kedua tangannya, pertanda jika dia enggan jika Jungkook mendekat ke arahnya.

"Tidak perlu Jung, karena ini semua sudah cukup jelas untuk ku pahami", ucap Jihyo. Pertahanannya sudah benar-benar runtuh saat itu juga. Jihyo hanya mengusap air matanya yg sudah tidak sanggup lagi dia bendung. Dia langsung memutuskan untuk pergi dari butik itu. Akan semakin sakit jika Jihyo tetap berdiri di butik dan mendengar penjelasan Jungkook.

Jisoo yg melihat Jihyo pergi dari butik itu membuatnya bingung. Akhirnya Jisoo lebih memilih mengejar adiknya yg sedang terluka itu.


Plaaakk...

Satu tamparan keras berhasil dilayangkan Jisoo ke pipi namja yg bernama lengkap Jeon Jungkook saat namja itu akan mengejar Jihyo.

"Itu hanya balasan kecil dariku karena kamu telah mempermainkan perasaan Jihyo", ucap Jisoo yg penuh penekanan di setiap kata.

Dia sangat kecewa dengan Jungkook yg sudah mempermainkan perasaan teman yg sudah dia anggap adiknya. Sangat kecewa sampai rasanya dia ingin sekali membunuh Jungkook detik itu juga.

Jungkook hanya terdiam dan langkahnya terhenti saat tamparan yg sangat keras itu berhasil mendarat di pipi nya. Rasa sakit di pipinya itu tidak sebanding rasa sakit saat melihat air mata Jihyo yg jatuh karenanya. Bukankah pilihan Jungkook sekarang sudah menjadi bumerang untuknya juga Jihyo??.

Setelah menampar Jungkook, Jisoo langsung pergi untuk mengejar Jihyo dan tidak memperdulikan Jungkook lagi.

"Bukankah eomma sudah menyuruhmu untuk mengakhiri hubunganmu dengan gadis itu!! Apa kamu tidak mendengarkan eomma?? ", ucap nyonya Jeon setelah kepergian Jisoo.

"Bukankah ini juga sudah putus??", ketus jungkook.

Jungkook enggan berdebat dan ingin segera menyelesaikan baju yg akan dia pilih untuk pernikahannya. Dia hanya mengiyakan apapin kemauan orang tuanya juga orang tua Lisa.

Lisa?? Dia hanya memperhatikan kesakitan yg dirasakan Jihyo tanpa tahu jika Jungkook juga ikut merasakan sakit yg sama. Yg dia pikirkan adalah pernikahannya dengan Jungkook.



⋇⋆✦⋆⋇ 



" Hyo-yya... ", ucap Jisoo saat dirinya hendak duduk disebelah Jihyo.

𝓘 𝓢𝓽𝓲𝓵𝓵 𝓡𝓮𝓶𝓮𝓶𝓫𝓮𝓻 𝓨𝓸𝓾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang