Woah! Neko!

1.3K 173 19
                                    

Nabastala sedang di penuhi sendu dan amarah.
Bergemuruh di atas cakrawala.

Seorang gadis kecil yang duduk termenung meratapi langit berwarna keabu abuan itu.
Ia bersender di bawah pohon besar dan sama sekali tidak ada ekspresi di mata nya.
Bagai kehilangan jiwa nya sendiri.
Gadis kecil itu masih hidup, tapi mata nya menunjukkan ia terlihat lelah dan kesakitan.

Pipi nya lebam, tangan nya ada bekas luka luka pukulan. Ada bekas sayatan di pipi nya yang masih berderai darah segar.
Kalbu mu sedang berisikan sendu yang begitu menyakitkan.

Tiba tiba..

Srak*

Sruk*

BRUK*

Banyak daun hijau berjatuhan
Ada satu gumpalan daun yang menutupi suatu makhluk yang energetik. Ia banyak bergerak di paha kaki mu.

Kamu terbangun dari lamunanmu 
Tiba tiba gumpalan daun itu memuncul kan telinga berwarna merah muda dan bulu nya berwarna kuning bercampur jingga.

[Kucenk oren nieh '-']

(Name),  gadis itu membersihkan tumpukan daun itu.
Dan terlihat kucing berwarna kejinggaan yang melihat kebawah lalu menoleh ke arah mu.
Ia melihatmu dengan waspada, lalu terlihat mata nya sedang terkejut.

Kucing itu melihat kearah mu dengan wajah memelas dan khawatir, ia melewati perutmu dan duduk dengan wajah kesamping dengan muka penuh tanda tanya.

Gadis itu ikut bingung dan menunjuk luka lebam di wajah nya.
Kucing itu mengangguk.
Dengar helaan nafas mu dan kamu menceritakan kisah mu ke pada kucing kecil itu.

Dia adalah pendengar yang baik. diakhir cerita (name), kucing itu menggelengkan kepala nya lalu ia menepuk pipi gadis itu yang tidak lebam maupun berdarah.

Kurasa sebentar lagi, langit akan menitikkan butiran butiran rinainya. Dan seperti nya kucing itu mengajak ku untuk suatu tempat yang kemungkinan besar gazebo. /batinmu

Kamu membuntuti nya dari arah belakang

Kamu sampai di suatu tempat untuk berteduh.
Insting nya tahu bahwa akan berderai buliran air yang berjatuhan.

Kamu hanya bisa tersenyum simpul dengan kecil.
Luka lebam mu cukup parah yang membuatmu kadang meringis kesakitan.

Tiba tiba hujan deras yang menguyur permukaan tanah berhenti.

Tak kuasa melihatmu kesakitan, kucing itu mengajak mu ke suatu tempat yang kemungkin adalah tempat tinggal nya.

Apartemen? Apakah.. ada pemilikmu? -(name)
Kucing itu sontak menoleh kearah wajah mu dan menggeleng
Kamu yang masih kecil itu tidak ada pengetahuan apakah kucing seperti ini normal?

Tentu saja itu tidak, mengapa kucing ini bisa menjawab pertanyaan manusia yang seharusnya ia tidak mengenali bahasamu.

Kucing itu meloncat kearah gagang pintu apartemen itu, dan pintu nya terbuka.
Ia melangkah kearah sofa dan menepuk nepuk sofa itu.
Lalu ia pergi entah kearah mana.

Kamu sendiri duduk di sofa itu dan melihat lihat kearah apartemen nya.

[Biasa, kadang kalo kerumah orang kek ga familiar gitu jadi kepo]

Apartemen itu terlihat asing bagi mu yang sering dirumah.
Tiba tiba kucing itu kembali dengan kotak p3k yang ia gigit.

Ia melompat ke sofa itu dan meletakkan nya disampingmu.
Sebenarnya kamu biasa mengobati luka luka mu yang biasa kamu dapatkan dari ayah mu.

Kamu mengobati luka luka mu sambil berbicara dengan kucing itu.
Aneh tapi nyata? Walau hanya bisa menjawab iya dan tidak, tapi itu bukan hal yang wajar.
Ketika kamu sudah selesai mengobati lukamu, kamu berterimakasih dan menundukkan kepalamu.

Tapi kucing itu mengode menyuruhmu beristirahat di satu kamar yang simple.
Hanya ada satu ranjang, tapi itu muat untukmu karena kamu masih anak anak.

Satu hari yang menarik bertemu dengan kucing itu.
Hari ini gadis itu terlelap dalam khayalan mimpi nya.


Author POV:
Hah.. capek...
Hm btw ini cerita masa kecil mu yang ketemu ama kucenk
Mana kucing oren nya kalem ga bar bar,
dunia sedang dalam masalah apa?
Hm.. author bingung buat book apa dan author gabut, jadi.. pilih cipuy hehe.
Yakh ga ada yang mau author ngomongin lagi
Hm takut awkward wkwk
Jangan lupa vote! Komen senantiasa dibuka kok.

Happy reading :D

615 Words

23/06/21

Kimi, neko janai yo. Chifuyu MatsunoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang