Rintik hujan semakin deras, angin bahkan bertiup sangat kencang. Namun, cuaca buruk tersebut tidak menghentikn dua orang berjubah hitam itu yang tampak sibuk menggali gundukan tanah yang berhiaskan batu nissan.
"Cepat bodoh!" umpat salah satu pria kekar yang berusaha menggapai sosok yang sedari tadi merek incar.
"Cih, sabarlah. Tanahnya licin. Kalau terburu-buru nanti tubuhnya hancur."
"Bodoh! Dia baru dikubur sore tadi, harusnya mayatnya masih segar."
"Merepotkan, kalau bayarannya tidak tinggi aku tidak mau mencuri mayat ditengah badai begini."
Krakkk!
!!!
Pijakan kaki pri itu terpeleset akibat tanah yang licin. Ia tergelincir hingga kakinya menginjak tangan tubuh mayat itu.
"Sial! Aku mematahkan tulang lengannya."
"Bodoh! Sudah ayo cepat, sebelum kita ketaun. Semoga Bos tidak marah."
Pun mereka berdua segera mengambil mayat itu dan merapikan kuburan itu hingga seperti semula. Lalu kembali menerobos badai melewati rimbunnya hutan untuk menemui sosok manusia setengah-setengah itu. Manusia yang menjanjikan banyak uang jika berhasil membawa mayat bocah yang sedang ia gendong itu.
Brukk!!!
Mereka melempar mayat bocah itu ke lantai gua begitu saja. Sesekali mereka menggigil kedinginan.
"Kau yakin ini gua yang orang itu janjikan?"
Rekannya yang tubuhnya jauh lebih besar darinya hanya mengangguk yakin. Tak lama dari itu muncul suara seperti langkah kaki dari belakang mereka. Munculah sosok tua renta bertanduk dan menghampiri mereka.
Badan sosok itu setengah seperti meleleh, entah karena luka atau apa. Sedangkan yang lainnya utuh. Kulitnya seputih salju dan memiliki tanduk yang patah. Dilihat dari perawakannya kakek itu sudah sangat renta.
"Nah! Kakek tua. Sudah datang rupanya. Sesuai permintaanmu. Kami berhasil membawakan mayat bocah itu. Sekarang tepati janjimu."
Kakek itu terbatuk pelan. Lalu tersenyum. Dia mendekati mayat bocah itu dan memeriksanya. Tubuhnya masih segar, dan belum mengalami pembusukan. Ia kemudian beralih ke mata nya, dan mata bocah itu keduanya juga masih bagus. Namun ia tak suka ketika melihat lengan bocah itu tampak membiru dan ada tulang yang menonjol keluar. Yap lengan bocah itu retak.
"Aku tidak akan membayar, kau merusak lengannya."
Mendengar perkataan kakek itu. Kedua pria itu menggeram mrah.
"Sialan kau kakek busuk! Susah payah kami menerjang badai hanya untuk mayat bocah sialan ini kau tk mau membayar!" teriaknya tak terima.
Saking geramnya ia mencekik kakek itu dan membenturkannya ke dinding, lalu mengangkatnya tinggi.
Namun kakek itu menyeringai, ia menyentuh lengan kekar pria itu dan sebuah pola absrak muncul, merambat kelangan kekar pria itu. Sedang pria itu menjerit kesakitan, hendak melepaskan diri. namun tak bisa.
Sedang rekannya terbelalak dan gemetar takut melihatnya. Ia ingin kabur dari situ namun sebelum ia sempat berhasil. Kakinya ditendang hingga ia jatuh tersungkur di tanah.
Ia semakin terbelalak kaget ketika, tubuh rekannya tergantikan oleh sosok kakek bertanduk tadi.
"Nah, siapa yang kalian sebut bocah sialan? Bahkan mayat bocah sialan itu lebih berharga dari nyawa kalian." ujar kakek bertanduk tadi yang sekarang wujudnya tampak bugar.
"Ngomong-ngomong tubuh rekanmu tampak sangat bugar, ini akan bertahan cukup lama hingga aku menemukan wadah berikutnya."
Pria itu semakin gemetar takut. "Nah, kau juga akan setia kepada rekanmu kan?" ujar sosok itu sambil menyeringai kejam.
"Hen-hentikan!"
Sosok itu menggigit lengannya hingga berdarah dan membuka segel gerbang neraka, lalu menyentuh kepala pria itu dan kepala mayat bocah disampingnya.
Pola-pola abstrak saling bermunculan ditubuh mereka,bedanya sosok pria tadi menjerit kesakitan hingga meregang nyawa. Sedang berangsur-angsur tubuh pucat nan dingin bocah itu mulai menghangat.
Pola ditubuh bocah itu semakin menyusut hingga membentuk tanda wajik kecil di telapak tangannya.
"Nah, bocah. Kau akan kusimpan jika rencana jangka panjang ku gagal." gumamnya pelan.
Ia menggendong tubuh mayat-tidak sekarang tubuh bocah itu sudah kembali memiliki denyut nadi dan bernafas. Yap, sosok bertanduk misterius itu menukar nyawa pria tadi dengan bocah itu. Segel yang selevel lebih tinggi dari edotensei. Bedanya yang dihidupkan akan benar-benar hidup, namun akan membunuh si penukar nyawa sebagai gantinya. Ini mirip seperti jutsu terlarang milik nenek Cihyo.
"Selanjutnya kita lihat dulu rencana si Zetsu hitam. Apa dia berhasil membangkitanmu. Kaguya. Jika berhasil maka, aku akan menundanya. Jika gagal aku sudah menyiapkan rencana selanjutnya" ucapnya sambil tersenyum dan semakin tenggelam digelapny gua itu.
-o0o-
TBC
23.Juni.21
Ashqueen
Fyuhhh akhirnya bisa update. Maaf ya pendek.
Hehehe... Msih ada yg nunggu ni cerita gak yak! Hahahah....
Hadehhh.... Akhir2 ini sibuk banget nih. Maaf ya kalau pendek ini aku masih usahain buat lanjutin kok.
Gimana makin Penasaran gak sama alurnya? Makin berat gk ceritanya? Bisa dicerna? Wkakak mudah-mudahan yak.
Well aku mau promosi in crita aku dari Fandon sebelah, karena tiba-tiba jadi husbuin doi, so aku bikin FanFicnya.
Yep, Fandom : Boku no Hero Akademia
Bakugo Katsuki X Asuga Dewn
Hiks, apa cuma author yang terpesona ke BAKUGOO!!! pen punya suami kek dia si fix idaman bgt 🤤😭
Oh iya, Asuga Dewn ini char buatan aku sendiri ya. Aku juga gambar sendiri hehehe... Yah semoga kalian suka.
Bye-bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
TBOU- Born From The Pain
Fiksi PenggemarApa artinya kehidupan? Apa artinya kematian? Apa artinya ... Aku ada didunia ini? "Ayah... Ibu, Kenapa keluarga kita begitu berbeda?" -- Uhiha Satoru-- Born From The Pain-- sequel of The Blood Of Uchiha