friend?

97 5 3
                                    

Pukul 06.00 Cila sudah memasuki gerbang sekolahnya. Entah apa yang membuatnya pergi se-pagi ini, ia berfikir untuk membeli sarapan dikantin, namun ternyata kantin belum buka.

Akhirnya ia memutuskan untuk memasuki kelasnya. Dan dengan sedikit terkejut Cila melihat ada sesorang didalam, Cila kira itu hantu, ternyata hanya Elio

“ish Lio bikin kaget aja” ucap Cila yang masih diambang pintu

“Loh aku kan ga ngapa-ngapain” jawabnya

“ya tatapan kamu nyeremin, kamu ga tidur ya semalem? Kok kantung matamu terlihat jelas sekali” tuduh Cila sambil berjalan mendekati bangkunya

“huft iya, semalem aku nggak bisa tidur Cil”

“hah? Emangnya kenapa?” tanya Cila kepo

“nggak tau deh. Biasanya nggak gini”

♿♿♿


*Flashback on

*Elio's pov:

“Den Nando ingin makan apa hari ini?” tanya seorang pelayan dirumahku

Oiya, namaku Elio Fernando. Aku seorang difabel, kaki-ku patah karena kecelakaan beberapa tahun lalu.

Aku tinggal sebuah mansion bersama ayah dan ibu tiriku. Ada juga beberapa pelayan dan bodyguard khusus untuk menjagaku.

Ibu kandungku? Dia meninggal saat aku pergi balapan liar malam itu. Saat kaki-ku patah juga. Dia sudah melarangku untuk mengikuti balapan liar, namun aku tetap saja tidak mendengarkan ucapannya.

Aku bisa saja menolak waktu itu, tapi ada taruhan khusus yang diadakan saat itu. Yaitu menaruhkan 'gadis' yang aku suka, aku menang. Namun gadis itu tetap tidak mau denganku karena aku telah cacat.

Bodoh. Satu kata untuk diriku sendiri.

Saat pemakaman ibuku pun, aku tidak melihatnya karena aku tengah dirawat di rumah sakit.

Semenjak kejadian itu, aku menjadi seorang yang lebih irit bicara dan tertutup. Aku, jauh berbeda dengan diriku yang dulu.

Aku tak ingin menjadi berandal lagi.

Saat memasuki SMA aku tak memiliki teman sama sekali. Sungguh tak ada yang mau berteman denganku, hingga kelas IX tadi siang aku mendapati seseorang yang mengajakku bicara.

Cila. Cecilia Elizabeth. Nama yang indah, pas sekali dengan parasnya yang cantik

Selama ini aku hanya mendengarkan bisikan-bisikan orang yang mengataiku

“ganteng sih tapi cacat”

“gua sih ogah ya punya cowo cacat meskipun ganteng gitu”

“sayang banget dia cacat. Padahal kalau engga bisa jadi idaman banget di sekolah ini”

Sekiranya begitu ucapan orang-orang tentangku. Aku ingin marah, namun itu kenyataannya.

♿♿♿

“Den nando?” ucap pelayan menyadarkan lamunanku

“Eh iya bi, aku ingin makan mm sayur bayam dengan sebuah dessert yang manis-manis”

“Okay den, silahkan ditunggu dikamar. Nanti bibi antarkan”

“Terima kasih bi” ucap Elio lalu memasuki kamarnya

Elio's pov end.

*Flashback end.

Waktu pembelajaran telah dimulai, jam pelajaran pertama adalah matematika. Dan Cila benci sekali dengan matematika

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Difabel LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang