Maura mengernyit heran melihat Zara yang diam saja. Sedangkan Zara merasa bingung apakah ia harus memberitahu Maura tentang Aline atau tidak, tetapi kalau ia mengatakan nya mungkin saja itu bisa membuat Maura tersakiti karena Zara yakin cinta Maura kepada Arka tidak akan sepenuh nya hilang meski Maura tak bertemu Arka 6 tahun."Kau kenapa? Apa kalian sudah tidak berkomunikasi lagi?"
"Kami masih saling berhubungan hanya saja kami jarang bertemu karena kesibukan kami sekarang." jelas Zara membuat Maura lega karena ia sempat berpikir mereka tidak berhubungan lagi.
"Syukurlah, tunggu apa lagi cepat hubungi mereka. Aku tidak sabar bertemu dengan Vela dan Aline." Maura berkata dengan semangat membuat perasaan Zara campur aduk. Zara pun menelfon Vela dan memberitahu bahwa Maura sudah kembali dan membuat Vela bahagia.
"Aku merindukanmu Ra, sekarang ayo kita bertemu." ajaknya dan Maura pun menyanggupinya. Setelah itu Zara bimbang apakah ia harus menelfon Aline tetapi Maura terus saja mendesaknya untuk menelfon Aline dan Zara pun tidak bisa menolaknya karena itu akan membuat Maura semakin curiga.
Beberapa menit Zara menelfon Aline tetapi tidak ada jawaban dari Aline, Maura heran kenapa Aline tidak menjawabnya sedangkan Zara lega."Aline mungkin sedang sibuk Ra, lebih baik kita bertiga bertemu saja dulu. Setelah Aline tidak sibuk kita berempat bertemu lagi."
Maura berpikir sejenak saran Zara yang ada benarnya karena mungkin saja Aline saat ini sedang sibuk dan Maura pun mengikuti saran Zara. Mereka berdua bergegas menuju restoran tempat pertemuan mereka, Maura dan Zara melihat Vela yang sudah sampai terlebih dahulu kemudian mereka saling memeluk satu sama lain.
"Ya Ampun Maura! Benarkah itu kau." pekik Vela senang melihat sahabatnya telah kembali. Maura pun memeluk Vela dengan erat. Zara sendiri menyeka air mata nya melihat itu semua karena mereka sangat merindukan Maura. Mereka bertiga duduk dan saling menanyakan kehidupan masing masing.
Maura sangat bangga mendengar Vela yang sudah lulus kuliah dan sekarang meneruskan bisnis keluarga nya sedangkan Zara yang membuka bisnis Butiknya yang mulai terkenal hanya dirinya saja yang masih belum memiliki pekerjaan.
"Aku dengar semua tentang keluargamu Ra, aku harap kau sabar." hibur Vela karena ia tahu keluarga Maura sedang tak baik-baik saja. Begitupun Zara yang menyemangati Maura agar tidak bersedih.
"Setelah ini kau akan melamar pekerjaan kemana?" Tanya Vela.
"Entahlah aku tidak tahu. Tetapi aku berniat besok ingin melamar pekerjaan ke beberapa perusahan." jelasnya. Zara dan Vela menyemangati Maura untuk tidak menyerah mencari pekerjaan kalau perlu mereka akan membantu mencari lowongan pekerjaan untuk Maura kalau dia tidak kunjung di terima.
Maura terharu mendengar sahabatnya yang tidak pernah berubah untuk selalu mendukungnya, ia merasa bersyukur memiliki sahabat seperti mereka."Terima kasih kalian dari dulu selalu mendukung ku. Hanya saja kurang Aline sekarang, aku harap nanti dia bisa datang."
Vela melirik Zara yang memalingkan wajahnya. Mereka tahu bahwa ada sesuatu hal terjadi setelah kepergian Maura, Aline yang tiba tiba menjalin hubungan dengan Arka. Mereka berdua tidak habis pikir kenapa Aline mau berhubungan dengan Arka yang mereka tahu pria yang tidak memiliki hati dan perasaan. Tentu saja mereka menganggap Arka pria seperti itu karena saat Maura mengejar Arka setengah mati pria itu selalu mengabaikan dan mengacuhkan Maura.
"Jangan memikirkan Aline, mungkin sekarang dia sibuk dengan urusan pekerjaan nya." dan mungkin dengan kekasihnya Arka, lanjut Vela dalam hati. Maura tersenyum dan pelayan mulai datang membawa pesanan mereka.
Di tempat lain Aline mencoba menelfon Zara kembali tetapi ponsel sahabatnya itu tidak aktif. Tadi Aline memang tidak melihat panggilan telfon Zara tetapi saat ia menelfon balik Zara ponsel tidak aktif. Arka yang sedang bersama Aline bertanya dan Aline menjelaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terdalam
Chick-LitNovel Hurt Love & Hate. Arkatama Javierro adalah pria pertama yang membuat Maura Aldavino, primadona sekolah, terpesona hingga tergila-gila. Tak peduli seberapa sering Arka menolaknya, Maura tidak mengenal kata menyerah. Dengan semangat yang mengge...