Selisih 22 [TERBIT]

Prolog

"Mami, tolong bantu yakinin Papi dong." Rengek Tatiana.

Sofia, Mami Tatiana melirik anaknya sekilas kemudian sibuk kembali dengan majalah di pangkuannya.

"Mami!" Seru Tatiana. Ia merasa kesal karena Maminya tidak menghiraukannya.

"Coba kamu bilang sendiri sama Papi." Mami menutup majalah kemudian menatap Tatiana. "Kamu yang selalu kemauannya dituruti sama Papi. Kamu aja gak berhasil membujuk Papi."

Tatiana menghempaskan dirinya ke sofa dengan kesal. Ia melipat kedua tangannya di depan dada. "Pokoknya aku mau kuliah di Surabaya!" Pekik Tatiana kesal.

"Kenapa harus di Surabaya?"

"Aku maunya di sana Mi. Aku mau hidup mandiri." Jawab Tatiana.

Maminya memandang Tatiana dengan tidak yakin. "Mau masuk mana? Gak mungkin PTN, nilai kamu pas-pasan." Ujar Maminya.

"Swasta kan bisa. Nanti biar Papi yang bayar." Sahut Tatiana.

"Papi gak akan setuju bayarin biaya kuliah kamu, kalau kamu bersikeras kuliah di Surabaya." Ujar Mami.

"Makanya Mami bantu aku dong. Kalau aku kuliah di Surabaya, Mami kan bisa bulan madu terus sama Papi." Ucap Tatiana.

Maminya hanya menghela nafas lelah. "Papi kamu gak akan setuju. Percaya sama Mami. Jadi gak usah bahas masalah ini lagi." Ucap Mami tegas. Kemudian Mami berlalu meninggalkan Tatiana seorang diri di ruang tamu.

Tatiana menatap kepergian Maminya dengan perasaan kesal setengah mati. Lagi-lagi ia gagal meyakinkan Maminya. Misinya adalah, meyakinkan Maminya terlebih dahulu baru Papinya. Karena ia yakin, meyakinkan Papinya akan berkali-kali lipat lebih susah daripada Maminya.

Tatiana mulai menyusun rencana lainnya di kepala, untuk meyakinkan kedua orang tuanya.

***

Sorry for typo and thankyou for reading❤

Author Note:
Semoga kalian suka ya sama story baru aku ini. Aku sebisa mungkin akan rajin update untuk story ini. Cerita ini gak akan jauh beda sama cerita sebelumnya, ceritanya akan ringan dan gak akan ada konflik yang bikin kepala kalian puyeng. Hope you like it and Happy Reading!