15

111 32 11
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀














Mansion Park Family

Langkah kaki sedang mengendap - endap memasuki ruang kamar tidur Nyonya besar Kim. Waktu menunjukkan pukul empat sore Kota Seoul, kediaman keluarga Park terlihat sunyi di berbagai ruangan, Nyonya besar Kim kebetulan sedang melakukan check rutin kesehatan di rumah sakit didampingi oleh seorang maid.

Hal pertama yang ia buka adalah lemari kayu besar, memeriksa setiap sudut bagian rak lemari dengan teliti tanpa membuat pakaian yang terlipat tidak berantakan sedikitpun.

"Dimana dia menyimpan surat itu!! Astaga, di perusahaan juga tidak ada bahkan di bank juga tidak ada." Gerutunya kesal.

Sebuah tangan menepuk pelan bahu kirinya dari arah belakang, sampai ia terjengit kaget.

"Eomma, sedang apa di sini??"

Ia menghela nafas panjang dan mengelus bagian dadanya, bersyukur hanya putrinya saja, ia sempat berpikir jika yang memergokinya tadi adalah ibu mertuanya, ia adalah Nyonya Kim Hee Ae, menantu pertama di dalam keluarga Park.

"Yoo Ra, hampir saja jantung eomma lepas, aigoo kau ini" Nyonya Kim membalikkan badannya ke arah sang putri.

"Apa yang eomma cari di kamar Halmeoni??" Tanya Min Yoo Penasaran

"Tentu saja surat wasiat penyerahan harta warisan keluarga Park, nenek tua sialan itu sudah menyembunyikan surat wasiat selama belasan tahun dari siapapun. Entah dimana ia simpan dokumen itu!!" Nyonya Kim Hee Ae memilih duduk di tepi kasur melepas rasa kesalnya.

"Ohh itu. Bagaimana kalau kita paksa saja dia mengatakannya dengan memberi sedikit siksaan di tubuhnya??" Tawar Min Yoo Ra dengan senyum khas psychopath

"Percuma saja, dia tetap tidak akan mau buka suara, eomma pernah mencoba hal itu semasa kau masih kecil tapi dia memilih mati daripada memberitahu perihal keberadaan dokumen itu"

"Astaga aneh sekali, jika halmeoni memilih mati, bukankah itu bisa diartikan jika sebenarnya surat itu berada di tangan seseorang yang ia percayai?? " Min Yoora menjentikkan jemarinya begitu mendapat petunjuk yang cemerlang.

"Aahh masuk akal juga, ya ampun pantesan tidak ada dimanapun, di bank, perusahaan dan rumah. Nenek sialan itu benar benar cerdik."

Min Yoo Ra mengalihkan pandangannya ke arah lain, sesaat kemudian kedua matanya memicing menemukan benda yang menarik perhatian. Ia bergerak untuk mengambil benda tersebut, sebuah kertas.

"Eomma, baca ini" Min Yoo Ra shock begitu mengetahui inti dari isi kertas tersebut.

Nyonya Kim Hee Ae meremat kertas tersebut sampai urat di tangannya menonjol, wajahnya juga memerah murka.

"Dia memberi tahu rahasia itu pada Shin Hye, posisi kita terancam." Nyonya Kim memukul keras tepian kasur.

"Tenanglah eomma, simpan amarah eomma untuk nanti. Sesuai peringatan yang pernah kita berikan pada Halmeoni, maka sekarang saat yang tepat untuk mewujudkannya"

Terdengar langkah suara kaki kursi roda memasuki kamar.

Sang maid membawa masuk Nyonya besar Kim ke dalam kamarnya, memberi bow penghormatan pada Min Yoo Ra dan Nyonya Kim Hee Ae sebelum meninggalkan ruangan.

Kedua tangan Nyonya besar Kim terlihat gemetaran, ia mencoba mengayuh kursi rodanya untuk segera keluar dari kamar seolah bisa membaca raut wajah kesal milik menantu dan cucunya tersebut.

"Yaaa....mau kemana huhh!!" Tangan Min Yoo Ra lebih cepat menahan kursi roda sang nenek.

"Aaaaa....aaaa..." Nyonya Besar Kim merintih ketakutan.

Princess Twins (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang