Deja vu

Ma city

Part II

Author

15:45

Draco, Astro dan Rhea tengah berdiri di halaman rumah yang Rey tebak adalah rumah yang akan ia tempati kelak, walaupun tak sebesar tempat tinggalnya yang berada di Amrik.

Draco menekan bell, namun tak ada balasan dan pintunya pun terkunci.

Draco mengambil ponselnya dan menghubungi mamanya.

"Rey, mama pergi arisan. Gimana?" Tanya Draco selepas menelpon mamanya.

"Tunggu aja dah bang." Pasrah Rey.

"Lama pasti, lo gacape apa?" Rey menggeleng membuat Draco makin tak enak hati.

"Kerumah gue mau ga?" Tawar Astro, biar bagaimanapun ia masih memiliki hati.

"Ga ah bang, ngerepotin mulu gue." Tolak Draco.

"Alah lo, kek sama sapa aja. Buru dah." Paksa Astro. Draco menatap Rey kemudian mengangkat koper adiknya ke dalam bagasi mobil Astro.

Draco dan Rey bersaudara namun beda ayah, ayah Draco meninggal saat ia masih berusia 5 tahun, dan mamanya menikah lagi dengan pengusaha, yaitu ayah dari Rey, itu sebabnya mereka berdua berbeda marga, Oldooz untuk Draco, dan Pholluz untuk Rey.

Selama berada di dalam mobil, mereka bertiga hanya berdiam, membuat Astro mencari topik pembicaraan.
"Co, ntar sampe rumah jagain adek lo ya." Ucap Astro memperingati Draco, Draco tertawa dan melirik ke adiknya.

"Napa deh bang?" Astro mengendus.

"Lo lupa apa gimana? Ada singa lepas dirumah gue." Kata bang Astro.

"Gemesin gitu dikata singa" Bang Draco ketawa.

"Intinya gue uda kasi tau."

***

Author

16:04

"Bang Piter jangan jauh-jauh dong mukanya, ishh sinii deketan ga? Sena laporin bang Sirius nih?" ucap Rhea.

Sekarang teman-teman Jimin tengah berada di dalam kamar Astro, namun Astro tidak ada alhasil mereka main dengan Rhea demi mengusir rasa bosan.

Rhea menganggap teman Astro semuanya adalah abangnya.

"Bang Piter curang ih." Rhea mengerucutkan bibirnya.

Rhea, Jupiter,Neptunus dan Mars sedang bermain Uno batang dan yang kalah harus dicoretwajahnya menggunakan Lipstick merah milik bunda Rhea yang ia curi secaradiam-diam