° Prologue °

4 1 0
                                    

Seorang gadis menggeram kesal saat segelas jus jeruk tumpah mengenai seragam putih nya. Mata gadis itu terpejam sesaat kala merasakan sensasi dingin ditubuh bagian depannya.

"Gue tau Lo jalan pake kaki, tapi Lo punya mata kan?! Jalan tuh liat-liat!!" Sentak gadis itu.

Sedangkan seorang lelaki yang tengah menunduk takut itu hanya terdiam tak berani menatap gadis dihadapannya.

Saat ini lelaki itu tengah menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada dikantin sekolah.

"Lo denger nggak apa yang gue bilang?! Lo tuli ya?!" Sentak gadis itu lagi kala tak melihat reaksi apapun dari lelaki dihadapannya.

Lelaki itu masih terus diam dan menunduk. Sungguh ia takut dengan tatapan tajam gadis itu.

Si gadis yang sudah geram pun maju satu langkah untuk menghampiri lelaki itu.

Jari telunjuknya terulur untuk mengangkat dagu si lelaki, membuat lelaki itu mendongak.

"M-maaf kak, L-Leo nggak sengaja." Ucap lelaki itu dengan sedikit gemetar.

Lelaki bernama Leo itu tak berani menatap wajah si gadis yang merupakan kakak kelasnya, ia palingkan wajahnya agar terlepas dari jari telunjuk gadis itu.

Ayolah, siapa yang tidak mengenal gadis dihadapannya ini. Azzura Angelina Jolie, gadis cantik yang mempunyai tatapan tajam setajam silet. Ketua geng motor terkenal, pembalap ternama, dan merupakan most wanted girl disekolah ini.

Siapapun tak mau berurusan dengan gadis ini, dan jangan pernah mau berurusan dengan gadis ini. Karena Azzura tidak mempunyai hati untuk mengasihani siapapun, hatinya sudah gelap dan dipenuhi rasa dendam.

Kesalahan yang dilakukan oleh lelaki bernama Leonardo itu memang sepele, namun mampu membuat gadis itu kesal.

Leo, siap-siap saja ya.

Kini lengan kanan Leo tercengkeram kuat oleh jari-jari lentik Azzura membuat Leo sedikit meringis.

Dan Leo kaget saat wajah cantik gadis itu bergerak mendekati wajahnya, sontak ia pun memejamkan matanya.

Oh, ayolah. Jangan melakukannya disini, banyak orang. Leo tak mau jadi bahan gosip satu sekolah, apalagi dia baru memasuki kelas 10 lima bulan yang lalu.

"Ikut gue." Leo merasakan gadis itu berbisik di telinganya.

Satu detik setelah itu, lengannya ditarik kencang dan berjalan menjauhi kawasan kantin.

"K-kak, kita mau kemana?" Tanya Leo namun tak mendapat jawaban dari Azzura.

Leo menunduk mencoba menghiraukan tatapan para siswa-siswi yang berada disepanjang koridor terus menatapnya. Siapapun, tolong Leo.

Setelah diseret cukup lama menyusuri koridor, dan sampailah mereka ditempat yang lumayan sepi, terdapat banyak lemari diruangan itu.

Azzura berbalik menatap Leo. "Lemari loker Lo yang mana?" Tanya gadis itu ketus.

"H-hah?"

"Ck, budek Lo?!"

Leo mengatupkan bibirnya, "M-maafkan Leo kak, Leo gak sengaja." Cicitnya.

Azzura mendengus, "Gue nanya lemari loker Lo yang mana budek!!" Sentaknya.

Leo yang kaget langsung beranjak menuju tempat lemari nya berada. Dengan segera ia pun membuka lemari itu.

Azzura melihat-lihat isi lemari itu kemudian ia mengangguk sekilas, 'Rapih juga lemarinya.' batinnya.

Namun tujuannya bukan untuk mengecek keadaan lemari, melainkan Azzura ingin mengambil baju olahraga milik bocah lelaki itu untuk dipakai.

Ya anggap saja lelaki itu beruntung karena ia tidak mem-bully nya seperti yang selalu ia lakukan jika ada yang mengusiknya.

"Kak, kakak nyari apa?"

Azzura tak menjawab, ia mengeluarkan satu setel baju sekaligus dengan celana olahraga milik lelaki itu.

"Kak, itu punya Leo."

Azzura menatap Leo datar, "Yang bilang ini punya gue siapa?"

"M-maksudnya, itu mau diapain kak?"

"Lo gak liat baju gue kotor gara-gara Lo?"

"Tapi kak, nanti siang Leo ada pelajaran olahraga."

"Emang gue peduli? Denger ya Lo itu manusia paling beruntung karena gue lagi gak mood buat nge-bully orang. Sebagai gantinya, gue pinjem baju Lo. Besok gue balikin."

Leo melongo, ia bersyukur karena kakak kelasnya itu sedang dalam mode baik. Tapi bagaimana nasibnya, ia tak bisa mengikuti pelajaran olahraga jika tak memakai baju olahraga.

"Kak--" Leo tak sempat melanjutkan perkataannya karena jari telunjuk gadis itu menempel tepat pada bibirnya.

"Bentar lagi bell." Azzura hendak pergi.

Namun sebelum beranjak, ia menepuk pelan puncak kepala Leo, "bye." Dan setelahnya, perempuan itu benar-benar pergi meninggalkan Leo yang masih berdiri tegak.

"Baju olahraga Leo..." Gumamnya.

Ya sudah lah, Leo pasrah.

🐊🐊🐊

Butuh visualisasi?
Nggak ya, di judul kan sudah dicantumkan kalo cerita ini pemerannya Zhong Chenle :v

Adorable Boyfriend | °Zhong Chenle°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang