00

16 3 14
                                    

"Chika aja, dia jago kalo disuruh nagih utang."

"Belva aja, pinter nilep uang dia bu."

"Yee, nilep ntar keuntungan bagi ama lo lagi."

"Cleo aja bu, ntar tiap hari kita makan makan!"

"SAGA BU!! TAJIR MELINTIR AMPE KETAR KETIR!"

"BENER SAGA AJA!"

"Saga bu! ntar sebulan kas kelas jadi 10 juta."

"SAGA! SAGA! SAGA!"

"SAG-"

"DIEM! KALIAN INI, UDAH GEDE MASIH SORAK SORAK!" sentak seorang wanita didepan kelas mereka, dengan menutup telinganya. Menengahi perdebatan tidak berguna itu.

Suasana kelas XI IPA 1 sekarang terbilang sangat tidak kondusif, pemilihan bendahara baru itu membuat mereka tidak berhenti untuk mencalonkan teman mereka.

"Ibu tanya ke kalian itu kasih pertimbangan, bukan cuma sorak sorak gajelas." Bu Nata melangkah mendekati seorang gadis yang tengah menelungkupkan kepalanya.

Ia menempelkan tangannya ke dahi gadis itu, "Luna, sakit?" tanya Bu Nata lembut.

Gadis yang dipanggil Luna itu terbangun dan menatap guru yang sudah berada didepannya. Ia tersenyum manis, "Enggak Bu, cuma ngantuk aja."

"Nggak pusing atau sakit kan?"

"Enggak Bu, hehe."

"Kamu jadi bendahara, mau?"

"Nggak deh, Tasya aja. Pengen kayanya dia." tunjuk Luna pada seorang gadis yang tengah tertidur pulas.

"Iya Tasya aja, daritadi ngigo pegang duit mulu." tambah teman sebangku Tasya.

"Ibu mau nya Luna tuh gimana?" ucap Bu Nata menatap Belva dengan eskspresi yang tidak bisa dibantah.

"Kenapa saya bu?" tanya Luna polos.

"Karena kerjaan kamu ibu liat 3 hari ini tidur terus, biar ada gairah sedikit Lun." ucap Bu Nata menepuk bahu Luna pelan.

"HAHAHAHA" tawa sekelas pecah.

Dibalik kata lembut Bu Nata, sebenarnya dia sudah lelah menatap siswinya yang selalu tidur saat jam pelajaran nya berlangsung.

"Bantuin gue anjing!" ucap Luna tanpa suara kepada teman teman kelasnya.

"Jangan saya deh bu, ga pinter ngitung saya mah." Luna tetap kekeuh agar tidak menjadi bendahara sialan dikelas ini.

"Gabisa ngitung masa masuk IPA 1?"

Luna lama lama merasa tersudut, saat teman teman kelas tidak ada yang membantunya.

"Ayo Lun mau, ngitung duit loh Lun. Seger!!" ucap Belva lantang.

Teman kelas Luna semakin menyudutkannya untuk menerima tawaran dari Bu Nata.

Dapet komisi ga ya kalo urus duit kelas, batin Luna.

_____

Gimana? kalian suka ga?

Happy reading next chapt y'all!!


25 june '21

THE TREASURERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang