Bab 1. How We First Met

1K 98 0
                                    

Past Time, 1,5 tahun yang lalu.

2 orang gadis baru saja keluar dari mobil SUV warna biru yang diparkir di tempat khusus tamu. Keduanya langsung mengedarkan pandangan sekilas ke sekeliling sambil manggut-manggut. Salah satu dari mereka yang memiliki tinggi badan menjulang lalu mengecek ponselnya untuk memastikan lagi pesan yang dia terima semalam mengenai proposal pengajuan magangnya. Setelah sedikit merapikan tampilannya, mereka berdua dengan mantap melangkah masuk menuju resepsionis.

"Selamat pagi, ada yang bisa dibantu?" ujar si resepsionis sambil tersenyum. Ahn Yujin, si gadis tinggi tersenyum balik dan mengatakan maksudnya datang kemari.

"Pagi, Mbak." Ucapnya. "Seminggu lalu saya dan teman saya kan mengajukan proposal untuk magang di sini, nah semalam saya dapat email begini, Mbak." Dia kemudian menyodorkan hp nya yang menampilkan email dari bagian HR perusahaan tersebut. Si resepsionis mengangguk lalu mulai menekan beberapa nomor di pesawat telepon. Sambil menunggu tersambung, si resepsionis menanyakan nama mereka.

"Dengan mbak siapa ini tadi?"

"Saya Ahn Yujin. Teman saya namanya Shin Ryujin. Dari Universitas Kota, Mbak."

"Oke, ditunggu sebentar ya."

Sembari menunggu, kedua gadis tersebut memilih duduk di sofa yang disediakan. Ryujin sendiri sudah sedari masuk tadi memperhatikan tampilan sekeliling lobi.

"Drakor material banget gak sih menurut lo lobinya, Ding?" celetuknya.

"Kebanyakan nonton sih lu." Yujin menanggapi.

"Bayangin aja abis ini ada adegan Boss Mama lewat sambil ngibasin rambut."

"Direkturnya kan cowok, bego."

"Yakan gua suruh bayangin aja sih, si kampret."

Ketika tengah mengobrol, si resepsionis kemudian menghampiri mereka sambil tersenyum.

"Langsung ke bagian HR ya." Ujarnya. "Ini nanti lorong sebelah kiri lurus aja. Ruangannya di sebelah kanan, ada tulisan HR Room. Di situ nanti mbaknya ke yang namanya Bu Kim Minju. Itu yang ngurus proposalnya. Ada lagi yang bisa dibantu?" Keduanya menggeleng dan segera ke ruang yang dimaksud setelah mengucapkan terima kasih.

Di mejanya, Minju sedang sibuk menyiapkan berkas-berkas yang akan dia berikan kepada calon pemagang yang akan segera bergabung dengan perusahaan mereka selama beberapa bulan ke depan. Sebenarnya ini bukan tugasnya. Tapi karena Bang Chan, temannya itu, sedang cuti sakit akhirnya Minju yang diminta sementara mengurus soal magang.

Sebentar kemudian terdengar suara ketukan dan Minju dapat melihat 2 orang gadis dengan pakaian rapi menunggu di balik pintu geser kaca ruang HR. Salah satunya langsung menarik perhatian Minju karena tinggi badannya. Sejenak pikirannya meratapi tinggi badannya sendiri yang tak seberapa itu menurutnya. Namun dia langsung mengenyahkan pikiran tersebut ketika dua calon pemagang itu berdiri di depan mejanya setelah dipersilahkan masuk oleh Felix yang duduknya dekat pintu.

"Permisi, Bu Minju." Ucap Yujin sambil memamerkan senyum terbaiknya yang seperti bintang iklan asuransi itu. Ryujin di sebelahnya juga berusaha melakukan hal yang sama meskipun akhirnya miliknya lebih mirip smirk tengil. Kata Yujin memang default dari pabriknya begitu, seperti mengajak baku hantam di tempat.

"Silahkan duduk." Minju mempersilahkan dan kedua gadis tersebut menurut. "Ini mana yang Yujin dan mana yang Ryujin?" dia bertanya sambil memandang keduanya bergantian. Ryujin mengangkat tangannya.

Tak Gelud Maka Tak JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang