5.

342 31 3
                                    

Hari ini adalah hari libur, dimana seluruh member Blackpink mendapatkan waktu untuk istirahat dari seluruh kegiatannya.

“Apa kau akan pulang ke apartemen mu lice?”

“Ku rasa begitu eonnie, mungkin sebentar lagi...”

“Kau tidak akan ikut bersamaku pulang?”

“Tidak eon, hari ini adalah waktunya istirahat dan berkumpul dengan keluarga, bukan? Jadi habiskan waktu mu dengan tenang, jangan khawatirkan aku oke. Aku baik baik saja”

“Baiklah kalau begitu aku pergi dulu, jaga kesehatan mu dan jaga dirimu baik baik, jika kau membutuhkan sesuatu kau boleh menelfon ku”

“Tentu saja, titipkan salam ku pada keluarga mu eon, berhati hatilah semoga kau sampai dengan selamat” gadis berponi itu tersenyum manis dengan menepuk punggung tangan sang kakak tertua

“Akan aku sampaikan” sambil tersenyum tenang ia melenggang pergi meninggalkan sang adik

2 jam kemudian....

Kini gadis berponi itu sedang berada di sebuah sungai yang tenang, dengan angin yang menerpa seluruh permukaan kulit. Terasa sangat menenangkan baginya.

Dengan genggaman sebuah buku di tangannya, ia lalu membukanya dan menuliskan beberapa kata yang sedang ia curahkan pada lembaran putihnya.

Senyumnya sangat teduh, matanya sangat indah.

“.... Aku berharap kau akan selalu menjadi tempat ternyaman bagi keluh kesah ku.” akhir kalimatnya, lalu menutup buku itu dan memasukan kembali pada tasnya

Jauh beberapa centi, terlihat seseorang sedang mengawasi gadis itu, ia terlihat cukup senang karena bertemu kembali dengan sang gadis, setelah sekian lama menanti kehadirannya.

Ia tampak enggan memalingkan pandangannya, ingin sekali mendekati gadis itu hanya untuk bertukar kabar, tapi akan sangat memalukan jika dirinya saja tak pernah ia anggap kehadirannya

Senyum kecut tampak di wajah pria itu.

“Andai saja aku bersama dengan orang tua ku, mungkin saat ini aku sedang menghabiskan waktu bersama mereka” gadis itu membatin sedih

“But, it's oke I'm happy with you” sanggah nya pelan, lalu kembali menatap aliran sungai yang jernih di hadapannya

Disaat ia akan memejamkan matanya, seseorang menarik lengan bajunya.

“Eonnie, apa kau ingin membeli bunga mawar ini untukku?” ia menyerahkan satu ikat mawar merah kehadapan gadis itu

Ia cukup terkejut karena sedari tadi tempat ini sangat sepi dan tiba tiba ada seorang anak kecil perempuan yang menyodorkan bunga mawar padanya

Ia tersenyum ramah pada gadis kecil itu, lalu mengusap pipinya dengan lembut dan berkata “Duduklah dulu”

Gadis kecil itu menurut dan duduk disebelahnya

“Apa kau sendirian?”

“Tidak eon, aku bersama oppa ku. Tapi...” gadis kecil itu menunduk sedih

“Ada apa? Kenapa kau terlihat sedih seperti ini hmm?” tanya nya

“Oppa ku juga sama dengan ku...” ia menatap wanita dewasa di sampingnya dengan tatapan sendu

“Apa maksudnya itu?”

“Ia juga berjualan bunga, sama sepertiku, terkadang kami harus bekerja untuk membiayai semua kebutuhan kami”

Sedih rasanya saat ia mendengar gadis sekecil ini harus merasakan keadaan yang cukup sulit, dimana seharusnya anak seusianya masih bisa bermain dan bersekolah tanpa ada beban fikiran, dan tanggung jawab sebesar ini.

The Destruction In Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang