Pagi ini cuaca aga mendung, kemungkinan siang atau sore nanti hujan akan turun. Walau cuaca seperti ini kegiatan sekolah tetap dilaksanakan, mungkin rasanya sedikit malas, siapa yang mau sibuk disuasana mendung ini, yang dimana kita bisa nikmati dengan tiduran sambil dibaluti selimut(mantep). Tapi sekolah tetap sekolah, harus semangat walau terpaksa. (Jangan ditiru oke, sekolah kudu ikhlas.g👍🏻)
....
Untuk para tim voli juga mereka harus tetap melaksanakan latihan, tapi untungnya untuk hari ini jam latihan mereka diperpendek yang artinya mereka bisa pulang lebih cepat dari biasanya. Saat-saat latihan mereka ditemani suara rintikan hujan,ya hujan turun tak lama setelah waktu pembelajaran habis, suara pukulan bola dan decitan sepatu terbaluti suara bising nya hujan diluar sana, membuat suara bising yang hebat(?).
Jam latihan sudah berakhir, para tim mulai berpamitan, tapi sayangnya hujan belum kunjung reda, beruntung bagi mereka yang membawa payung, tapi tidak untuk akagi.
"Ya ampun, payung nya ketinggalan dikamar! Sialan Michinari, kenapa bisa lupa!!?" Umpat akagi menyalakan diri sendiri. Terpaksa ia harus menunggu hujan reda, atau menunggu keberuntungan datang untuk menjemput nya. Sudah sekitar 5 menitan hujan masih belum berhenti, hari mulai gelap, akagi sudah pasrah untuk berharap ada yang menjemputnya, saat ingin nekat menerobos hujan, tiba-tiba terdengar suara seseorang.
"Akagi?"
"[Name]?"
Ya, [Name] tak sengaja melihat akagi yang tengah bersiap menerobos hujan
"Sedang apa kamu?" [Name] melihat akagi yang masih menggunakan jaket dan celana training putih dengan garis hitam disampingnya, menandakan ia baru selesai latihan.
"Owhh baru selesai latihan?"
"Hahah iyaa."
"Umm, kalau gitu kenapa belum pulang?"
"Lupa bawa payung jadi, nunggu hujan reda tapi belum reda-reda juga." Akagi memasang muka kecewa.
"Oh iya, [Name] juga kenapa disini??"
"Tadi ada urusan sama guru."
"Huum" akagi mengangguk paham.
"Mau pulang bareng?" Tawar [Name]
"Hah?!"
"Heyy kalem"
"Maaf-maaf!"
"Kenapa kaget?"
"Ya, ga ada, cmn tiba-tiba aja."
"Jadi mau? Ini udah hampir malem loh."
Akagi hanya bisa menerima tawaran [Name]
"Umm, ya udah, maaf ngerepotin."
"Hahaha santai aja, payungnya juga lumayan besar, cukup buat berdua."
Mereka mulai bergegas pulang, untungnya rumah [Name] dan Akagi searah.
Suasana canggung yang bisa mereka rasakan, bagaimana tidak? Pertama kalinya bagi mereka berjalan berdua dengan lawan jenis, yang biasanya sendiri kini berdua.
'kryuuukk~' suara perut akagi berbunyi, mencairkan suasana.
"Eh, laper? Mau mampir dulu?"
"Ah, engga, ga usah, nanti dirumah aja hahah."
'Kryuuuuuuk~' kini suaranya makin menjadi-jadi.
(Sumpah ga tau suara nya gimana💀)
"Hahaah perut nya minta diisi sekarang tuuh."
Akagi hanya bisa menahan malu.
"Ya udah kita mampir dulu ke sebrang sana, ada mini market, kita beli ramen."
Mereka mulai menuju mini market tersebut, sampai di sana, akagi lupa kalau uang nya habis untuk istirahat tadi, sungguh akagi merasa hari ini dia sial terus.
"Kenapa bengong? Ga beli?" [Name] menyadarkan akagi dari lamunannya.
"Ah, engga itu, kayaknya aku makannya di rumah aja."
"Serius? Perut nya dari tadi ga berhenti bunyi loh, laper banget itu kayaknya."
"Iya serius-"
'kryuuuutt~'
'perut sialan' batin akagi
"Nih, udah ga ketahan itu laper nya."
[Name] menyerahkan ramen yang baru ia bayar."Eh tapi ini punya [Name]."
"Udah ga apa-apa, aku ga laper, akagi aja yang makan."
"Ga! [Name] juga harus makan."
"Udah akagi, santai aja aku udah makan tadi."
"Aku juga mustahil habisin ramen sebanyak ini.."
"ya udah.. satu ramen berdua?"
" iyaa-" kini mereka canggung, tapi akhirnya mereka menikmati ramen itu hingga habis sambil mengobrol ringan dan sedikit candaan?
Hari ini akagi merasa bersyukur, walau sebelumnya banyak mengumpat.
Haii, KAYAK BIASA MAAF KALAU ADA TYPO ATAU GARING 👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
- Mine -|| Akagi Michinari × Reader
Short Story[MINE ]AKAGI VER. Akagi michinari × Reader ⚠️typo(?) Haikyuu:© Haruchi Furudate