Naruto sudah kembali ke rumah satu jam yang lalu. Kini ia tengah bersiap untuk menghabiskan waktunya untuk menjelajah internet untuk mencari pekerjaan. Meski tidak kekurangan uang, Naruto tetap butuh bekerja untuk menunjang kehidupannya yang makmur sesuai dengan yang dia harapkan.Uang bukanlah segalanya. Namun segalanya butuh uang.
Tidak ada salahnya untuk bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Karena tidak ada Wi-Fi, maka ia hanya bisa mengandalkan Hotspot dari ponselnya. Setelah ini, ia harus memasang Wi-Fi. Ingatkan dia.
Menyaring beberapa artikel, ia menemukan beberapa pekerjaan yang patut untuk dipertimbangkan. Tapi ya begitulah, semuanya bertempat di Tokyo. Menyebalkan sekali. Masa iya harus bolak-balik Miyagi-Tokyo? Jangan bercanda!
Haahhhhh.........
"Oke, Naruto bersabar!"
Dret... Dret...
Ponselnya bergetar. Tertera pesan masuk. Membukanya, Naruto mengernyit. Ini dari warnet yang barusan ia kunjungi. Ia memang sempat memberikan nomor teleponnya untuk kepentingan pribadi kepada pemilik warnet. Ia tak menyangka akan dihubungi secepat ini. Karena penasaran, Naruto memutuskan untuk kembali ke warnet.
Namun apa yang terjadi di warnet ini? Biasanya memang tidak ramai pengunjung tapi sekarang sangat-sangat sepi. Terlebih lagi apa-apaan dengan mobil-mobil hitam yang mengepung warnet dan sebuah helikopter yang mendarat di halaman parkir yang besarnya tidak seberapa ini?
Dengan sedikit keraguan Naruto melangkah masuk.
"Ah! Itu dia! Naruto, kemarilah!"
"Apa yang terjadi di sini? Tiba-tiba memanggilku kesini."
Mereka sedang ada di ruang tamu. Ruang tamu ini bersebelahan dengan bar kafe. Memang tidak luas, tapi ditata rapih dan bersih. Ada tiga orang tidak termasuk Naruto. Dua orang duduk bersebelahan dan sang bos warnet duduk di kursi tunggal.
"Naruto, duduklah!" Bos warnet menepuk kursi yang ada di sebelah kanannya.
Naruto duduk. "Apa lihat-lihat!"
Naruto tidak suka cara dua orang ini menatapnya. Terlihat tidak yakin dan meremehkan. Apa sih yang mereka mau? Seingatnya tidak pernah ada hutang. Bertemu saja baru kali ini.
"Kau yang memperbaiki server di warnet ini?" pria bersurai hitam mencuat itu bertanya.
Heh, sangat to the point!
"Apa aku punya kewajiban menjawab orang yang bertanya tanpa memperkenalkan diri terlebih dahulu?" jawabnya sedikit formal.
Kalau dilihat lagi, sepertinya profesi dua orang ini terlihat sebagai pekerja kantoran yang mempunyai posisi tinggi. Apalagi pria yang barusan bertanya. Sepertinya dia seorang direktur dan seorang....ahli kriminal?
"Oh? Maaf kalau begitu. Sasuke Uchiha adalah namaku. Jadi bisa kau jawab pertanyaanku?"
Tatapannya itu seperti sedang melihat apa yang ada si dalam diri Naruto.
Naruto tidak langsung menjawab. Menatap langsung ke iris hitam kelam pria bernama Sasuke itu. Terlihat seperti sedang membaca segalanya. "Ya, itu aku."
Sedikit terkejut, namun segera tenang. "Lalu orang yang mengirim virus itu juga kau?"
"Ya, itu juga aku."
"Kau tahu apa yang kau lakukan?"
"Ya, aku juga sangat tahu."
"Kau masih SMA?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Re : Hacker | SasuFem!Naru
Fanfiction[Draft/Next]? . K, seorang Hacker profesional yang mati karena tenggelam di laut. Harusnya seperti itu. Tapi kenapa?! Kenapa?! Terbangun di tubuh seorang laki-laki eh, tidak seorang gadis?! Apa yang terjadi padaku!!! _____ Sementara itu, tokoh u...