24

521 14 0
                                    

Aku selesai membuka semua kancingnya.

"Ah…agak…memalukan."

Kurusu menutup erat kelopak matanya dengan wajah merah cerah.

Tubuhnya yang halus terus bergetar karena malu.

"Semua akan baik-baik saja…"

Aku tidak tahu apa yang akan baik-baik saja.

Namun, untuk menenangkannya, aku bergumam dengan nada lembut.

"Itu karena kamu sangat cantik…"

"Nnn…bahkan lebih memalukan."

Setelah membuka kancing, bagian depan kemejanya terbuka.

Kamisol putih transparannya muncul dan aku bisa melihat bra kuning tipisnya.

Sepasang bukitnya yang montok tidak kalah oleh gravitasi, mereka dengan kuat mempertahankan bentuknya.

Ketika dia bernafas, itu naik dan turun dan saya tidak bisa menahan ereksi.

"Aa…Kurusu."

Aku menggosok payudaranya dari atas kamisolnya.

"Hei-… Tidak."

Kamisol memiliki tekstur yang bagus.

Dan renda dan kawat bra yang tersembunyi di bawahnya keras.

Ketika aku memasukkan kekuatan ke jari-jariku, payudaranya yang lembut dengan mudah dibentuk.

"Okutani-kun… sudah, tidak bagus… ini terlalu memalukan."

Dengan mata terpejam, Kurusu mengucapkan kata-kata itu.

Terhadap suaranya yang mengandung nada penuh gairah, seluruh tubuhku menjadi mati rasa.

Meskipun dia mengatakan itu tidak baik, aku tidak bisa menghentikan tanganku.

Aku mengangkat ujung kamisolnya.

"Ah, tunggu ... hei."

Kurusu mencoba menahan tanganku.

Namun kekuatan di balik perlawanannya lemah, itu tidak cukup untuk menghentikan tanganku.

Pusar Kurusu muncul. Itu adalah pusar kecil yang lucu.

Aku mengelus perut Kurusu yang terbuka. Itu adalah tindakan yang tidak disadari.

Perutnya mulus dan menyentuhnya saja sudah membuatku merasa bahagia.

"Hei, aku bilang berhenti!"

Kurusu menatapku dengan mata sedikit terbuka.

Setelah tersenyum pada Kurusu seperti itu, aku membuka mulut untuk berbicara.

"Aku ingin melihat…"

"Eh?"

"Payudaramu…"

"Ah, itu tidak bagus, hei!"

Aku mengangkat kamisolnya sekaligus.

Aku tidak memberinya kesempatan untuk menghentikannya. Aku menanggalkan kain tipis itu sampai ke pangkal lehernya.

Bra kuning tipisnya terlihat.

Bagian renda memiliki ornamen hitam yang diletakkan di atasnya tetapi semuanya adalah desain yang sederhana.

"Jangan lihat ... serius, kita tidak bisa lagi ..."

Kurusu menyilangkan kedua tangannya untuk menyembunyikan dadanya.

I'm Sorry for Getting a Head Start but I Decided to Live Everyday EroticallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang