part 6

8 6 0
                                    


Sudah hampir sebulan Edrea berteman dengan Si kembar dan sekarang hubungan mereka semakin lengket kaya lem. Edrea juga sekarang sudah terbuka dan tidak terlalu cuek kepada si kembar dan soal Pesan waktu itu Edrea sudah tidak memikirkannya lagi, orangnya juga sudah tidak mengirimkan pesan lagi

Sekarang mereka sedang berada di kantin karena jam istirahat
"Rea lu mau pesen apa?, biar gua yang pesanin" ujar Rana

"Eumm, bakso aja deh sama es teh yah" ujarnya

"Oke,lo mau pesan apa Rani"

"Samain aja " Rana pun berjalan untuk memesan makanannya

"Oh ya Re lo kapan main ke rumah gua lagi? Si Ina nyariin mulu tau" Ujar Rani
Edrea pun yag sedang membaca novel langsung melihat ke arah Rani
"Nanti hari minggu gua main"

"Oke nanti gua bilang ke Ina, heran gua padahal dia punya kakak yang baik dan cantik, tapi yang di cariin orang lain"

"Hahaha,kan gua orangnya ngangenin "

"Iyain dah biar selesai"

Rana pun datang membawa nampan berisikan 3 mangkok bakso dan juga es teh

"makasih Rana" ujar Edrea

"Sama sama"

"Makasih mbok" ujar Rani dan langsung geplakan dari Rana

"Anjir, sakit nih" ujar Rani sembari mengelus lengannya

"Bodoamat, lagian salah sendiri" Rana pun duduk di sebelah Edrea yang telah memakan baksonya

"Untung sabar" gumam Rani lalu memakan baksonya

Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk ke kelas. Sudah beberapa minggu ini Edrea jarang sekali bolos entah kenapa dia malas untuk membolos. Aneh memang:)

"Rana, gua mau ke toilet dulu yah" ujar Edrea

"Mau gua anterin ga?" Tanyanya

"Ga usah, gua sendirian aja" Edrea pun berjalan ke luar. Karena guru di kelasnya hanya ngasih tugas lalu pergi entah kemana

Setelah selesai dengan panggilan alamnya Edrea langung bergegas ke kelas. Tapi saat di depan toilet cowo Edrea tidak sengaja menginjak tali sepatunya dan alhasil dia terjatuh

Brak

Edrea terkejut, karena tubuh menimpa seorang cowo yang baru keluar dari toilet. Buru buru dia beranjak lalu membersihkan roknya dan dia mendongak menatap siswa itu lalu berujar
"Eum, maaf ga sengaja,tadi tali sepatu gua ke injak"

"Ahh iya gapapa, lain kali kalau ngikat tali sepatu yang bener" ujar siswa itu sembari menatap Edrea lalu mengacak rambut Edrea dan berlalu dari hadapan Edrea yang masih bengong

"Ck, siapa sh,main ngacak-ngacak rambut gua sok kenal banget" kesalnya lalu berjongkok untuk membenarkan tali sepatunya.

🕊🕊

Di sisi lain siswa itu masih senyam senyum sendiri sembari berjalan menuju kelasnya
"Ternyata lo masih belum ingat" gumamnya

🕊🕊

Setelah sampai di kelas Edrea langsung mendudukan dirinya dan menoleh ke Rana yang tengah menatapnya
"Tuh bibir kenapa di monyong-monyongin" ujar Rana

"Gua tadi habis jatuh gara - gara tali sepatunya lepas, terus tepat saat itu ada cowo yang baru keluar dari toilet dan lo bisa bayangin ga gua jatuh nimpa tuh cowo" jelas Edrea dan itu membuat Rana melongo lalu berujar
"Yang bener,OMG Edrea"

"Iya,untung sepi"

"Woahh,tuh cowo mukanya cakep ga?" Tanya Rana

"Lumayan sh"

"Ya terus tuh muka kenapa?" Tanyanya

"Yah gimana ga sebel tuh orang sok kenal banget sama gua, masa tadi sebelum dia pergi dia ngacak rambut gua sampe berantakan lagi" jelasnya

"WAH WAH REA, LO HARUS KASIH TAU GIMANA RUPA TUH COWO" teriak Rana dan membuat semua mata tertuju padanya

"Ehh maaf kawan" ujar Rana dan semuanya pun kembali hening

"Ehh Rana bege ngapain lu pake teriak-teriak?" Tanya Rani

"Eum ,mau tau banget atau mau tau aja" ujar Rana sembari menaik turun kan alisnya dan membuat Rani memutar bola matanya Lalu menghadap ke Edrea

"Ada apasih Re, sampe nih anak Teriak ga jelas" ujarnya

"Kepo banget sih" ujar Rana

"Diem lo kudanil" kesal Rani lalu kembali menghadap Edrea.

"Dih mulut mulut gua" balasnya dan tak dihiraukan oleh Rani, karena dia masih menatap Edrea. Edrea di tatap pun mendongak

"Iya nanti gua ceritain"

"Oke deh, nanti kita sehabis pulang mampir ke cafe dulu yah buat lu cerita" Rani pun kembali menghadap ke depan dan mengerjakan tugas yang tinggal sedikit

Bel sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu dan mereka sekarang sedang berada di cafe yang berada di dekat sekolah

"Ayok Rea cerita" ujar Rani menggoyahkan tangan Edrea

"Ck, sabar gua mau pesan minum dulu haus" ujarnya

"Mba" teriak Rana ke barista

"Mau pesan apa Dek" ujar barista itu

"Eum, saya mau vanilla latte yah mba, kalian mau apa?" Ujar Edrea

"Gua mau mochacino "

"Gua sama kaya si Rani deh"

"Oke mba saya pesan, vanila latte, mochacino-nya dua yah mba" ujar Edrea di akhiri senyum

"Baik, mohon menunggu yah"

"Ceritain Edrea" ujar Rani yang sudah kepo sedari di kelas dan Rana hanya cekikikan melihat kembarannya seperti memohon

Edrea pun menceritakan  semua kejadian yang tadi dia alami dan tidak ada sedikitpun yang terlewatkan. Setelah menceritakan itu Rani terkejut

"Gila, gimana rasanya Rea" ujar Rani

"Rasa apa nih coklat, anggur, stroebery" gurau Edrea

"Ye si anjir, maksud gua lu tadi degdegan ga?"

"Cuma kaget aja"

"Mungkin kalau gua udah pingsan, apa lagi yang jatuh itu gantengnya, masya allah" ujar Rana sembari menerawang

"Awas nanti tuh iler jatuh" seru Rana sambil ngakak

"Yeu si anjir ganggu aja"

Saat mereka asik berbincang 4 anak laki laki memasuki cafe itu dan salah satunya mengahadap ke arah Edrea tepat saat itu juga Edrea sedang menghadap ke arahnya, tak lama Edrea langsung memutuskan kontak matanya dan berbisik pada Rani yang berada di sebelahnya
"Rani itu cowo yang jatuh bareng gua"

Rani pun mencari keberadaan cowo yang dimaksud Edrea dan membuat dia melotot
"Anjir Rea dia kan...."

🕊🕊🕊

Halo guys

Maaf yah kalau ceritanya gajelas hehe

Jangan lupa vote dan juga komen!😉

See u part selanjutnya😚


EdreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang