Badboy ㅡNa Jaeminㅡ

₰First,not destiny₰

"Badboy"

《Na Jaemin》
✽
✽
【What the hell?! why i meet crazy human like this!!】

"Yakk! Lee Jeno!!" teriakku pada laki-laki yang baru saja mencuri buku tugas ku, menyebalkan

"ayolah kita sebagai teman itu harus saling berbagi, Ara-yaa" seru Jeno sembari tersenyum memperlihatkan deretan gigi nya.

Aku hanya mendengus kesal mendengar ucapannya, "tapi tidak harus setiap hari, Lee Jeno-ssi."

Jeno tidak memperdulikan ucapan ku, ia sibuk menyalin jawaban dari buku ku ke buku miliknya. Dasar Lee Jeno menyebalkan,

Aku menopang wajahku dengan kedua tangan, entahlah aku hanya ingin melamun. Tapi tidak tahu apa yang harus dilamunkan, tidak lama teriakan nyaring seseorang membuatku menghela nafas malas--

"Ara-yaa, uri Kim Araa"

Aku memandang gadis di sebelahku ini dengan malas, "Berisik, Yeri!!" kesal ku,

Gadis di hadapan ku ini hanya tertawa saja, "ah, kau tahu tidakー"

Ucapannya ku potong, "tidak tahu,"

Yeri mendengus sebal, "aku belum selesai bicara, bodoh!"

"Ada murid baru dikelas nya Renjun,"

"Murid baru?"

"eoh, dia membuat sekolah gempar."

"gempar bagaimana? Dia ketahuan narkoba? Atau bullying? " tanya ku penasaran,

Aku lihat Yeri memutar bola matanya malas, "pikiranmu itu gila! Tidak seperti itu, bodoh!"

"lalu seperti apa dong?"

"Tampan, dia sangat tampan ya tuhan!!" teriakan melengking Yeri membuat murid lain menoleh ke arah kami,

Aku menjitak kepala Yeri, "berisik, bodoh!" kesal ku pada nya,

Yeri mengelus kepalanya sembari merengut, "maaf,"

"huh, jika tidak berisik bukan Yeri namanya." Seru Jeno sembari memberikan buku tugas ku,

"berisik kau tukang contek!" kesal Yeri pada Jeno,

Jeno hanya membalas memeletkan lidah nya pada Yeri, "wahh, nenek sihir mulai marah."

"Yakk!! Lee Jeno sialan!" desis Yeri sembari bersiap memukul Jeno,

"Aigo aigo! kalian ini memang hobi ya bertengkar terus," seruan seseorang membuatku menoleh,

"cih, ngapain sih si setan kesini" gumam Yeri kesal,

Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Yeri, "eoh, Somi-ya kau baru datang?" sapa ku,

Somi tersenyum, "iya, tadi aku sedikit terlambat" sembari tertawa kecil, pandangan nya beralih ke arah Yeri

"yaa, kau masih marah padaku karena kejadian semalam?" tanya Somi pada Yeri,

Yeri hanya diam tidak membalas pertanyaan Somi, "kalian berdua kenapa?" tanyaku bingung,