Wajah Sesungguhnya Seorang Sampah

Bab 19 : (Tidak) Menjijikkan

Manusia adalah makhluk sosial. Mereka tidak bisa hidup sendirian. Mereka akan membutuhkan komunitas di sekitar mereka untuk hidup dengan baik sambil tetap waras dan sehat. Jadi, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa merusak kewarasannya. Dan sesuatu yang rusak tidak dapat diperbaiki kembali seperti sebelumnya.

Itulah yang dipikirkan Cale secara tidak sadar.

Tapi dia memiliki cukup banyak masalah di kepalanya, karena dia menyadari bahwa sekarang dia berada di tempat yang aneh.

'Mimpi?' Cale bertanya-tanya tentang itu. Tapi rasanya berbeda dari sebelumnya. Sekitarnya benar-benar kabur dan dia merasa hampir seperti melayang meskipun tubuhnya berdiri di tanah yang kabur.

"Kim Rok Soo!"

Dan Cale berbalik, tanpa bermaksud. Rasanya seolah-olah dia tidak berada di bawah kendali tubuhnya dan dia hanya bisa melihat saat segala sesuatu terbentang di sekelilingnya.

Cale dapat melihat wajah yang akrab dari rekannya sebelumnya. Ada orang lain di sampingnya, tetapi wajahnya terlalu buram untuk Cale mengenali orang itu.

'Apa ini? Sebuah memori? Ingatanku biasanya tidak seperti ini...' Cale merasa bingung. Dengan kemampuan merekamnya, ingatannya sejernih film rekaman. Tapi yang ini tidak dan Cale juga tidak bisa mengingat memori khusus ini.

"Akhirnya aku menemukanmu. Disini, aku ingin memperkenalkanmu anggota baru dari tim pendukung, namanya adalah--"

Dan ada suara dering keras di telinganya, Cale ingin tersentak tetapi dia tidak bisa. Dia menyadari bahwa dia merindukan nama orang itu, dan orang yang kabur itu menawarkan tangannya kepadanya.

"Senang bertemu denganmu, meskipun ini bukan pertemuan pertama kita."

Cale memperhatikan bagaimana dia menjabat tangannya dengan canggung.

"Aku tahu kamu tidak lagi di tim support, tapi kemampuannya benar-benar cocok denganmu. Sayang sekali, kalian berdua bisa menjadi rekan tim terbaik. Oh ya, aku harus pergi ke pertemuan, sampai jumpa lagi." Cale melihat rekannya menepuk bahu orang yang buram ini dan mengangguk ke Cale sebelum dia pergi.

"Jadi, apakah kamu mengingatku?"

Suara orang tak dikenal ini agak terdistorsi di telinga Cale, seolah-olah dia sedang mendengarkan rekaman audio yang rusak. Tapi cara dia berbicara, dia mengingatkan Cale pada orang lain.

"Aku mengingatmu. Maksudku, pada awalnya aku tidak bisa mengenalimu. Kamu telah tumbuh." Itulah yang dia jawab, Cale semakin bingung. Jadi, dia kenal orang ini? Siapa dia? Mengapa ingatannya terdistorsi seperti ini?

"Aku kira sulit untuk melupakan seseorang yang tidak ingin diselamatkan. Yah, entah bagaimana aku masih hidup sampai sekarang, terima kasih." Orang tak dikenal ini terdengar sarkastik.

"Sepertinya kamu masih tidak terlihat bahagia karena diselamatkan. Kamu dapat menyimpan ucapan terima kasihmu untuk nanti. " Jadi tentu saja Cale menjawab dengan cara sarkastik yang sama.

Kemudian orang yang kabur ini terkekeh. "Tapi aku tetap akan membalas budi padamu. Aku tidak suka berhutang."

"Tidak perlu. Aku hanya melakukan tugasku, Kamu tidak berhutang apapun kepadaku. "

"Tidak, aku masih akan membalas budi. Bagaimanapun, kita memiliki nasib yang rumit di antara kita. "

Cale berkedip, cara bicara yang samar ini. Ini terdengar terlalu akrab bagi Cale untuk mengabaikannya.

"Ah, pemimpin tim!" Ada orang lain yang memanggil Cale dari arah lain. "Kamu juga dipanggil ke rapat. Ada beberapa masalah dan mereka perlu berbicara denganmu."