jaehyun terbangun dari tidurnya, dia berani sumpah jika sekarang matanya sebam.
menghela nafas panjang, bangkit dari tidurnya beralih menenggelamkan diri di bak mandinya.
rumah jung memang terbilang cukup besar, tetapi suara gaduh dari luar rumahnya juga masih dapat terdengar, jaehyun yg berada di kamar mandi saja masih dapat mendengarnya.
'ah sial, sepertinya seharian ini aku tak akan keluar.'
bagaimanapun juga publik masih menginginkan topik hangat yg tengah dibicarakan saat ini, ditambah perbuatan taeyong yg dengan tegannya mencincang kecil tubuh istri jaehyun.
maka dari itu, wartawan mana yg tak ingin mendapatkan informasi langsung dari mulut jaehyun? jaehyun juga korban disini sebenarnya.
'triing!'
telepon rumah jung berbunyi, membuat jaehyun kembali terbuyar dalam lamunannya. sangat malas menjawab, ia yakin seratus persen jika itu adalah telepon dari berita yg menyediakan acara live.
"siapa?"
"tak mungkin jika kau sekarang tengah menangis seperti anak kecil karena kehilangan keluarga bukan? sekarang pergi ke kantor. aku tak ingin mendengar alasanmu jung jaehyun."
ah sial, jaehyun baru ingat jika rekan kerjanya ini memang menyebalkan, seo johnny.
"malas, rumahku sekarang sedang diserang team pemberitaan."
"alasan konyol, sekarang pergi dari rumahmu lalu ke kantor. ada hal yg ingin kubicarakan denganmu dan taeyong."
"apa pentingnya."
jaehyun menghela nafas gusar disaat ia membuka tirai jendelanya kecil untuk melihat seberapa banyak wartawan yg masih ada di rumahnya, ternyata tak berkurang.
"kau ingat insiden di bar kholic lima tahun lalu bukan?"
"ya."
entah kenapa ini sedikit membuat jaehyun tertarik tentang insiden tragedi berdarah di bar kota seoul lima tahun lalu yg menewaskan 53 orang di tempat dan pembunuhannya hanya butuh waktu satu malam. apa mungkin—
"apa kau merasakan sesuatu? mengingat bagaimana dengan mudahnya seorang lee taeyong maksudku— jung taeyong. dengan mudahnya dapat membunuh tiga manusia langsung dalam waktu satu malam? apalagi tubuh korban saat itu hingga dicincang kecil kecil olehnya, kau melihat sendiri kan taeyong mengunyah isi otak?"
johnny tak berniat membuat jaehyun teringat akan rose, namun bagaimanapun juga misteri ini belum terpecahkan hingga kini.
jaehyun mematung sepersekian detik.
memang pada dasarnya kepolisian belum pernah menemukan hal janggal membunuh sekumpulan orang langsung selama semalam, namun berbeda dengan sekarang."aku akan kesana."
bersyukur kepada tuhan yg masih bisa membuat sekumpulan wartawan tersebut masih mencari keberadaanya, jaehyun keluar lewat pintu belakang yg jarang ia gunakan, selain itu tertutup hanya jaehyun yg tau keberadaanya.
jaehyun melajukan mobilnya dalam kecepatan maksimal, teori teori johnny kini berdengung di kepalanya tanpa ampun.
pikirannya melayang hingga ia mengingat bahwa taeyong membunuh rose hanya untuk wasiat semata, dalam hati kecilnya ia berharap taeyong tak menjadi pelaku dalam pembunuhan lima tahun lalu tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/272244274-288-k657769.jpg)