harga diri seorang jung jaehyun kini telah jatuh ke tanah, bukan tentang ia yg bermain dengan jalang, namun badannya yg kini dikerumuni wanita serta lelaki submissive liar yg haus akan sentuhan.
'fuck me, please?'
menjijikan, jaehyun mengernyit jijik. begitu banyak para jalang yg menawarkan tubuh padanya, tak tau diri fikirnya.
lalu, apa yg jaehyun lakukan malam malam begini di dalam club? entahlah, ia hanya menginginkan botol penuh soju. jujur saja, ia frustasi sendiri dengan hidupnya.
kemarin malam ia bertemu dengan jaemin, jaemin melemparkan kata kata sarkas padanya lalu jeno yg tadi siang membuat keputusan untuk kabur namun rose berhasil mencegahnya, tanpa ampun rose memberikan bentakan hingga kekerasan fisik pada jeno, dan parahnya di hadapan jaehyun sendiri.
'nana membenci ayah.'
kata kata yg terlontarkan oleh bocah itu membuat hatinya sedikit teiris.
'nono hanya tak ingin diperlakukan seperti budak.'
dan sampai sekarang, perkataan polos jeno masih menyangkut di kepalanya, maksudnya- apa apaan? bukankah rose menyayangi jeno sepenuh hati? jika tidak, mengapa ia dengan susah payah dan dalam keadaannya yg krisis dulu mengadopsi jeno?
pikirannya berkecamuk.
"hai!"
tepat setelah jaehyun meneguk soju terakhirnya seorang pria dengan wajah manis menyapannya dengan hangat.
"namaku kim jungwoo."
jaehyun tersenyum tak waras. "nama yg bagus hik, jungwoo."
mereka berdua sempat berbincang ringan ditemani minuman beralkohol. jungwoo dengan sadisnya menuangkan soju beberapa kali kedalam gelas besar jaehyun. tentu saja dengan itu jaehyun mabuk seketika seperti orang gila.
entah sihir apa yg menghipnotis jaehyun, ia bangun dalam keadaan meringkuk di atas ranjang. sial untuknya.
'kim jungwoo sialan.'
"wow bro, apa kau benar benar stres?" johnny datang dengan cemoohan lalu mengajaknya pergi dari tempat penuh dosa ini.
23:00.
"target pertama, kim yerim."
23:34.
"target empat puluh delapan, nancy jewel."
23:58.
"target lima puluh tiga, kim jungwoo."
***
"sampaikan salamku pada seokjin hyung ya!"
"tentu penjahat kecil!" teriakan ten pada taeyong disusul gelak tawa kecil dari winwin sementara taeyong masih bersyukur ten dan winwin telah mengerti problematika kehidupannya saat ini.
setidaknya, berbagi cerita mengerikan tak seburuk itu kan?
tak lama jaehyun datang membuyarkan senyum tipis di wajah taeyong, matanya menelisik gerak gerik jaehyun yg tengah membukakan sel penjara untuknya.
"hakim akan memberikan hukuman maksimal penjara untukmu, sekarang diam dan ikuti aku." setelahnya, keduanya berjalan beiringan, taeyong cukup kesakitan karena borgol yg membelit tangannya.