2. Garis Terdepan

14 1 0
                                    

Dalam perjalan mereka menuju ruang OSIS, Jingga tidak berhenti mengomel karena merasa waktunya untuk mendekati bapak negaranya berkurang banyak. "Ganggu banget si lo, ga tau apa gw lagi mesra-mesraan sama kesayangan gw," cerocos Jingga pada Bagas selaku ketua OSIS di SMA, yang hanya bisa mengikuti Jingga dari belakang tanpa berani berjalan di sebelah Jingga.

"Ya elah, lo juga harus inget sama tanggung jawab lo sebagai sekretaris OSIS." Bagas mencoba membela dirinya dari semua ocehan Jingga.

"Jangan pura-pura ga inget lo. Siapa yang sampe mohon-mohon supaya gw mau jadi sekretaris OSIS hah? Lo lupa kalo lo mau gw jadi sekretaris OSIS salah satu syaratnya itu jam gw ngedektin Bumi ga diganggu gugat?!" Kali ini Jingga benar-benar dibuat kesal dengan Bagas yang secara tidak sadar dia sudah melanggar janjinya pada Jingga.

"Gw minta maaf, Ga. Kali ini aja gw ganggu jam lo ngedeketin Bumi, kali ini masalahnya urgent banget, Ga. Berurusan dengan semua ekstrakulikuler di sekolah ini." Bagas menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya memohon pada Jingga untuk membantunya.

"Paling juga gara-gara bendahara lo yang ga becus itu. Aneh lo, mau-mau aja milih bendahara yang ga bener kerjanya." Jingga kembali melanjutkan jalannya meninggalkan Bagas yang masih berdiam diri.

"Yah mau gimana lagi Laras pengen jadi bendahara gw, lo tau gw ga bisa bantah apa yang pacar gw mau in." Wajah murung Bagas setelah mendapat ceramah dari Jingga begitu kentara.

"Makanya urusan organisasi sama kehidupan percintaan lo ga usah dicampur aduk, pusing sendiri kan lo jadinya. Udah gini aja kudu banget gw yang turun tangan."

"Salah lagi kan gw," gumam Bagas di belakang Jingga.

"Lo emang salah, nyatanya tindakan lo yang mencampur adukan urusan percintaan lo sama organisasi aja udah salah. Jangan harap hal itu bakalan bener di mata gw." Jingga yang mendengar gumaman kecil Bagas pun berbalik dan memberi siraman ceramah tambahan.

"Terus apa bedanya lo yang kaya gitu sama Bumi." Bukannya mengaku salah, Bagas masih mencoba mencari alas an agar dia tidak disalahkan.

"Beda lah, lo mikir dong, dari awal gw udah nolak buat jadi sekretaris lo lagi karena gw ga mau tanggung jawab gw terabaikan gitu aja gara-gara ngejar Bumi. Tapi lo kan yang janji bakalan menuhi semuanya yang gw mau, makanya gw terima dengan syarat kalo waktu gw di jam masuk dan jam istirahat ga diganggu gugat." Panjang lebar Jingga menjelaskan pada Bagas bahwa apa yang mereka lakukan berbeda. Pada dasarnya Bagas dan Jingga memang dari SMP yang sama, bedanya hanya dari jabatan jika sekarang mereka dipasangkan sebagai Ketua OSIS dan Sekretaris. Di SMP jabatan Jingga adalah sebagai wakil ketua OSIS. Kinerja Jingga bahkan sudah diakui oleh beberapa ketua OSIS di berbagai SMP waktu itu dalam acara perkumpulan ketua dan wakil ketua OSIS se provinsi.

Bagas dan Jingga sampai di depan pintu ruang OSIS, tanpa aba-aba Jingga membuka pintu dengan keras hingga menginterupsi seluruh orang yang ada di dalam ruang OSIS. Mereka tidak ada yang berani bersuara melihat aura kelam yang Jingga keluarkan, bahkan jika bersuara sedikit saja mungkin Jingga akan memborbardir semua yang ada di sana dengan kata-kata yang tidak menyenangkan. Jingga berjalan menghampiri Laras yang sudah pucat pasi melihat kedatangan Jingga.

"Minggir lo, seminggu ini jangan harap lo bisa masuk ruang OSIS tanpa persetujuan gw." Walaupun Laras adalah kekasih dari Bagas, Jingga bahkan tidak segan-segan memarahi bahkan mengeluarkan aura intimidasinya kepada Laras.

"Kalo Laras ga bisa masuk ruang OSIS selama seminggu terus yang mau ngerjain rekapan dana ekstrakulikuler siapa? Kita semua tahu kalo lo bahkan ga bisa diganggu pas jam istirahat." Salah satu teman Laras, gadis hedon di sekolah mereka yang juga salah satu staff dibawah Laras sedikit memberanikan diri untuk mendebat Jingga. Jingga menatap tajam pada orang yang tadi menentang perintahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jingga di Ujung BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang