Anak Komplek 3

4 1 0
                                    

***

Nina menghempaskan tubuhnya kekasur setelah membersihkan diri. Tubuh dan pikirannya terasa lebih segar setelah ia keramas.

"Ngapain ya?" Gumam Nina saat melihat jam menunjuk angka 8 malam.

"Nonton drakor? Atau baca komik? Atau baca novel?" Nina kembali bergumam. Ya, segabut apapun Nina jangan pernah berharap dia akan membuka buku dan belajar.

Setengah jam sudah berjalan dan Nina masih asik membaca komik di ponselnya.

Kruukk

Nina tersadar dia belum makan malam saat perutnya berbunyi. Nina mencoba mencari makanan apa yang ada dirumah, dan hasilnya nihil.

Mamanya sudah pergi dari sore, ada arisan katanya. Dan sepertinya akan pulang sedikit larut.

"Ah mager banget masak," Keluh Nina saat hanya menemukan indomie, lagipula dia ingin makan nasi goreng bukan indomie.

Dengan sangat berat hati, Nina memutuskan untuk pergi kedepan komplek yang untungnya ada jualan berbagai macam makanan.

"We are the lovesick gi~rls"

Nina berjalan melewati rumah-rumah komplek menuju gerbang keluar sambil bersenandung sesekali.

"Nina?" Nina sontak menoleh saat telinganya mendengar panggilan. Rupanya sang pujaan hati, Bagas. 

Bagas menutup gerbang rumahnya lalu berjalan mendekati Nina.

"Mau kemana Nin?" Tanya Bagas sesaat setelah berada didepan Nina.

"Mau ke depan kak, mau beli nasi goreng." Jawab Nina sok kalem, padahal jantungnya sudah mau keluar melihat mahakarya didepannya hanya memakai kaos oblong hitam.

"Kak bagas mau kemana?" Tanya nya berharap Bagas satu tujuan dengannya.

"Pas banget kakak juga mau makan nasi goreng, yuk bareng." Sontak Nina mengangguk semangat, entah sudah pergi kemana rasa malasnya tadi.

"Makan disini atau bawa pulang?" Tanya Bagas saat mereka sudah tiba ditempat jual nasi goreng.

"Makan disini aja," Jawab Nina cepat, ini kesempatan emas yang tidak bisa ia lewatkan. Baru kali ini dia makan berdua dengan Bagas.

Sekali lagi, MAKAN BERDUA DENGAN BAGAS. Kalo bisa Nina juga gamau pulang malam ini.

"Oh iya kak, kakak masuk kuliah tahun ini kan?" Tanya Nina sambil menunggu pesanan mereka.

Bagas mengangguk, "Iya nih ga kerasa ya," Nina hanya tersenyum kecil,

"Rencana nya masuk Univ mana kak?"

"Univ di kota ini aja sih, soalnya kalo keluar kota sayang rumahnya gaada yang nempatin." Ucap Bagas. Memang kedua orangtua Bagas tinggal di luar negeri sejak dua tahun lalu. Tapi karena Bagas harus menamatkan sekolahnya ia tidak ikut pindah.

"Wah iya bener banget kak, ngapain jauh-jauh keluar kota, kan dikota kita Univ nya juga terkenal banget." Nina cepat-cepat menjawab secara semangat. Kali saja dengan ucapannya Bagas semakin membulatkan tekadnya untuk kuliah di kota ini. Meski ia juga tak yakin.

Bisa jadi apa Nina kalau Bagas tiba-tiba pindah. Tidak ada lagi penyemangat Nina dipagi hari saat ia mau berangkat sekolah karena nanti tidak ada lagi Bagas yang sedang buang sampah dipagi hari dengan menggunakan kaos oblong yang terlihat sangat tampan dimata Nina.

"Nina udah ada rencana mau kuliah dimana?"

Nina menggeleng pelan, "Belum kak."

"Gapapa, Kakak dulu waktu kelas sebelas juga belum mikir mau masuk mana." Ucap Bagas menenangkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANAK KOMPLEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang