01. Balkon

595 71 15
                                    






warn; typo







Udah jam setengah sebelas malem, Mina daritadi gak bisa tidur. Daritadi Mina bulak balik kamar mandi, beresin baju dilemari, terus bulak balik dapur karena mau ngambil minum.

Jeongyeon dari 2 jam yang lalu udah pules, mau bangunin Jeongyeon juga Mina gak berani, orang kecapean kalo tidur diganggu kan suka kayak macan...

Karena udah bosen banget diem di dalem kamar, Mina ngebuka pintu kamar, terus keluar dari kamarnya. Nangkring di balkon kamar sambil nonton film yang ada di laptopnya.

"Bojo gak bakal bangun kali ya.."

Mina udah was was banget, soalnya Jeongyeon akhir akhir ini lagi kayak macan, Mina jadi gak berani buat adu mulut sama Jeongyeon.

Mina fokus aja nonton film sambil rebahan di kursi rotan, waktu adegan romantis pun Mina tetep diem, ya sesekali sambil senyam senyum juga.

"Yang?" Jeongyeon ngucek matanya sambil jalan ke arah Mina.

"Kenapa, Jo? Berisik ya?" Mina noleh, natap Jeongyeon yang lagi nyamperin Mina.

"Ngapain disini? Udah tau dingin."

"Gak bisa tidur, jadi nongkrong aja disini, hehe.." ini perasaan Mina gak karuan, takut dimarahin Jeongyeon.

Jeongyeon kemudian ikutan duduk di kursi sebelah Mina menghadap kearah tubuh Mina dan merapikan poni bojonya yang sedikit berantakan karena ulah angin malam,

"Gak baik malem malem nongkrong di balkon sendirian, mana gak pake jaket lagi."

"Kan ini sambil selimutan.."

"Tetep aja, bisa masuk angin ntar."

"Iya maaf," Mina nyelipin rambutnya kebelakang telinga, "Mau ikut rebahan juga?"

"Boleh emang?"

Mina ngangguk, "Sini, cerita."

Jeongyeon nutup laptop nya, habis itu disimpen di bawah kursi, Jeongyeon langsung memposisikan badannya di sebelah Mina.

"Nggak ada yang harus aku ceritain, mau peluk aja," kata Jeongyeon.

"Cerita dulu, baru peluk..," Mina ngusap pipi Jeongyeon, "Ada apa sih?"

Jeongyeon ngehela nafas, "Aku pengen resign."

"Kenapa? Ada masalah sama temen kantor kamu?"

Jeongyeon nggak jawab, malah natap Mina, habis itu ngerapihin lagi poni bojonya.

"Jo.., kenapa?"

"Kalo aku cerita nanti takut kepikiran sama kamu,"

"Cerita aja sih, biasanya juga cerita kan..," Mina natap Jeongyeon setengah ngantuk.

"Nggak ah, besok aja. Janji bakal cerita."

"Yaudah bye, aku pundung," Mina mau nyibak selimutnya, tapi langsung ditahan sama Jeongyeon.

"Yaudah iya aku cerita."

"Aku dengerin."

"Tapi janji dulu jangan dipikirin?"

"Iyaa."

"Iya apa?"

"Janji gak akan dipikirin."

Jeongyeon ngeraih tangan Mina, habis itu dia mainin jarinya,

"Aku sama Chaeyoung dituduh ngambil uang kantor," kata Jeongyeon sambil cengengesan, "Dituduh ngambil berapa coba? 700 juta."

Mina yang udah ngantuk berubah jadi kaget 100%, kaget karena ucapan Jeongyeon barusan,

"Serius?"

Jeongyeon ngangguk, "Sumpah demi apapun, aku nggak pernah ngambil duit kantor, serius Jo, gak bohong."

"Terus kalo kamu gak ngambil uang kantor, kenapa kamu pengen resign?"

"Aku udah gak betah juga, Jo.."

"Justru kalo kamu resign, nanti malah emang mereka nyangkanya emang kamu yang ngambil uangnya," Mina ngelus pipi Jeongyeon, "Kamu sama Chaeyoung tinggal jelasin ke atasan kalo emang gak salah, jangan tiba-tiba resign."

"Tapi aku beneran gak ngambil duitnya, Jo..."

"Yaudah tinggal bilang ke atasan kamu."

"Gak berani.."

"Giliran adu bacot sama Naya aja gak mau kalah," Mina nyubit pipi Jeongyeon, "Dasar."

"Ya kan beda lagi," Jeongyeon nge genggam tangan Mina, "Kalo aku sama Chaeyoung di pecat, terus disuruh ganti rugi gimana?" tanya Jeongyeon.

"Tabungan kita gak cukup ya," jawab Mina sambil cengengesan.

"Dih malah ketawa."

"Ya kalo disuruh ganti rugi kita bayar. Aku kerja, kamu juga kerja, nyari kerjaan baru."

"Jual mobil aja? Eh tapi kalo jual mobil jadi susah kemana-mana ya."

"Jual aja sih, kan masih ada motor."

"Pinter nih bojoku," Jeongyeon narik Mina, abis itu dia peluk.

"Udah, jangan banyak dipikirin, mabok sana sama Chaeyoung."

"Iya besok aku mau pergi ke— IH SAKIT JO!" belum sempet Jeongyeon selesai ngomong, Mina langsung nyubit perut istrinya.

"Awas ya kalo beneran pergi ke tempat yang gak bener! Aku bilangin ke Mama!"

"Ya lagian kenapa kamu pake bilang gitu segala, kan aku jadi pengen."

"Sini aku cium, biar gak pergi ke bar," Mina sedikit ngedongak, abis itu nyium bibirnya Jeongyeon sekilas.

"Ah apaan gitu doang."

Cup.

"Lagi dong."

Cup.

"690 kali."

Cup.

"Udah ya, nanti kamu ke enakan."

Jeongyeon cengengesan, sambil mempererat pelukannya.

"Oh iya, Kak," kata Mina, "Kamu tau gak sih, katanya Jihyo sama Tzuyu mau cerai ya?"

"HAH DEMI APASIH????"

Bukannya balik ke kamar buat tidur, keduanya malah nge gosip.

—jeongmi

HAIII INI BARU PERMULAANN HIHI, MAKASIH UDAH BACA! ♥♡

home [jeong.mi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang