1

3.1K 272 16
                                    

Jennie membuka mata. Ia terbangun sejenak sambil menatap kosong ke depan. Tepat merasakan sentuhan tangan, menyentuh punggungnya, mengelus dengan ujung jari-jari.

Mendadak seseorang muncul di belakang. Ia mengangkat kepala kemudian memeluk Jennie sambil memberi kecupan di lengan.

°

°

°

" Jennie... Jennie~~"

" Mh!?"

Jennie terbangun. Terdiam lamun sambil meremas rambutnya.

" Jadwal mu jam 8 ini. Bersiaplah."

Jennie mengangkat kepala, melihat manajer berlalu keluar kamar.

Jennie membuang pandangan ke bawah kasurnya. Mengingat mimpi yang selalu datang, sama seperti inilah!

" Hah~" Hanya helaan nafas yang terbuang panjang. Lalu ia bergerak untuk bangkit dan pergi ke kamar mandi segera.

•••

Dalam perjalanan, sarapan Jennie sudah siap. Burger seperti biasa dan kopi hangat untuk dirinya. Memainkan hp, mencari tau dengan cara searching soal mimpi berhubungan badan bersama seseorang yang sama sekali nggak bisa Jennie lihat langsung wajahnya.

" Jennie, Papa mu menelpon semalam."

" Papa?"

Jennie berhenti memainkan hp.

" Oh. Dia hanya bertanya kabarmu, menyuruhmu makan rutin dan jangan terlalu capek."

Senyuman Jennie merekah manis. Dia pun mengirimkan chat ke Papa nya untuk meminta maaf karena semalam Jennie habis kerja langsung tidur karena keletihan. Itupun Jennie cuman mendapatkan jatah istirahat 3 jam. Lalu pagi ini, ia harus siap melakukan fansign di sebuah mall.

" Ahhkk!!!!!!!! Jennie!!!!!!!"

Teriakan banyak orang yang tidak sedikit, membludak di sekitar mall ini. Semua hanya untuk melihat Jennie sebagai fans nya.

Jennie awalnya masih letih. Tapi karena fans nya menunggu dari jam 5 subuh, ia bugar secara senyuman.

Fansign berjalan lancar. Mengantri secara tertib dan terkadang Jennie merespon panggilan dari arah lain.

---

Tap! Tap! (Langkah sepatu keluar dari dalam mobil)

" Kami membawanya tuan."

" Tidak perlu." Jawabnya sambil menoleh ke belakang, menutupi pandangan dengan kacamata hitam itu. Telinga kanan nampak tindik satu di atas daun telinga dan juga anting-anting panjang.

---

" Jennie!!!"

" Ahh!?"

Jennie noleh dongak ke atas. Dia senyum sambil memberi lambaian ke fansnya.

---

Tap! Tap! Tap!

Sepatu yang sama jalan mendekati fansign. Ada bodyguard Jennie yang menghalangi, menutup badan pria ini disaat Jennie melirik sambil menandatangani albumnya.

" Kenapa?" Batin Jennie sambil tersenyum dan mengangguk menanggapi omongan penggemarnya di depan.

Setelah selesai beberapa orang, Jennie minum dulu. Dia noleh ke belakang, ngomong sama manajer nya barengan sama cowok tinggi yang berdiri di depannya.

Jennie noleh ke depan langsung. Dia berkedip, pandangan mata nampak sedikit silau karena lampu sorot mall mengarah langsung ke arahnya. Namun orang ini menghalangi dengan postur tubuh tinggi yang dia punya.

" Hai~"

" Oh! Hai~"

Jennie menarik buku album yang dia bawa.

" Siapa namamu?"

" Namaku? Jennie~"

" Mh?"

" Ah! Maksudnya Rosie. Rosieanne Park."

Jennie nunduk lagi. Sempat heran tapi dia hiraukan.

Dia noleh ke depan disaat cowok ini meletakkan paper bag tiga buah memenuhi meja Jennie.

Semua orang langsung berseru nganga. Pasalnya, itu yang di kasih barang branded semua.

" Aku membelinya kemarin." Kata Rosie disaat Jennie mengintip isi paper bag berisi aksesoris Gucci, kemudian tas Chanel lalu satu set lengkap make up YSL.

Jennie sempat kaget tapi dia menutupi nya dengan senyuman.

" Apa tidak berlebihan? Ini terlalu banyak~" Kata Jennie.

" Apa yang tidak untuk mu. Idol kesukaan ku hanya dirimu satu-satunya." Jawabnya buat Jennie terdiam saat kepala sedikit miring, melihat ada tato di lengan tangan kanan dengan huruf J di awal. Tapi ketutupan sama kemeja hitam panjang yang dia pakai.

" Silahkan. Waktu anda habis tuan~" Kata bodyguard Jennie di belakang.

Jennie sedikit buyar lamunan karena suara bodyguard nya. Dia melihat lagi cowok ini yang tersenyum padanya lalu mengucapkan sampai jumpa sebelum dia berlalu meninggalkan.

" Bye~"

Jennie nggak jawab. Dia terlamun, menatap punggung cowok ini yang perlahan menjauh.

Kepala Jennie tertunduk. Dia mendadak nggak enak badan sambil sedikit mengerut kening.

" Tidak apa Jennie?"

" Oh~ berapa orang lagi?"

" 5 orang lagi."

Jennie mengangguk. Dia mencoba untuk tetap kuat menahan rasa nggak enak badannya untuk tetap mengikuti fansign sampai selesai.

°°°

Jam 12 malam

Lampu apartemen hidup otomatis saat Jennie berlalu untuk masuk ke kamar. Dia membanting hpnya di atas kasur, berlalu segera untuk mandi.

Tertidur sandar di dalam bathtub yang udah ada busa sabun. Setelah selesai berendam, Jennie akan membasuh menggunakan shower.

Sekitar 10 menit berlalu, Jennie udah pejam mata. Dia bahkan tertidur di sana. Tapi Jennie meletakkan alarm di kamar mandi karena dia nggak mungkin berendam lama dan menimbulkan sakit.

Tak! Tak!

Suara dentuman jam terdengar nyaman. Nggak ada suara sama sekali di apartemen Jennie yang damai ini.

Drrtt~~!!!

Jam berbunyi. Jennie membuka matanya sambil melihat ada tangan yang mematikan alarm.

" Alarm nya mengganggu~" Ucap seseorang yang memeluk Jennie lagi sambil mengelus pipinya.

Cup!! Jennie mengelus tengkuknya. Dia memeluk sambil terpejam dengan kerut kening yang terlihat.

" Ahh~~!"

Tangan kanan yang kekar ini mengangkat. Mengelus rambut Jennie sambil dia tidurkan lagi.

Cup! Bibir di kecup. Tangan mengelus di dalam air sambil menggerakkan pantatnya yang menekan penis ke dalam vagina Jennie.

Lagi-lagi Jennie keluar desahan tak tertahankan. Dia meremas punggung lebar itu sambil terpejam, mendongak karena bersandar tidur di ujung bathtub.

Drrrtt!!!!!!!!!!!! (Alarm berbunyi)

Mendadak mata terbuka lebar. Air bathtub tumpah dan Jennie noleh ke kanan kiri sambil bernafas tersengal-sengal.

Dia mimpi itu lagi! Berhubung seks dengan pria yang sama sekali nggak Jennie tau!

Bisa-bisanya mimpi seperti dejavu. Dimana Jennie berada, di situlah cowok ini di dekatnya...

Apa jangan-jangan.....

Jennie membulatkan matanya. Dia sedikit membuka mulutnya untuk mengeluarkan nafas kekhawatiran.












TBC

Udah taulah kan siapa yang berhubungan badan sama Jennie...🌚 Baru mimpi...🔞

Cappilar Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang