8

1.5K 208 43
                                    

Jennie terdiam sambil berdiri di luar depan ruang latihan bersama Kai.

" Aku tidak bisa Kai." Jawab Jennie.

" Kenapa?"

Jennie menoleh ke arah lain sambil memikirkan Rosie saat ini.

" Sudah punya kekasih." Jujur Jennie segera karena dia sudah letih diam dan membiarkan banyak artis mendekatinya. Jennie memperhatikan perasaan Rosie meski pria itu tidak lihat.

" Kekasih?" Kai kaget.

" Pria kemarin?" Tanyanya langsung.

Jennie tidak berani ngomong iya. Tapi dia perlahan mengangguk membuat Kai tertunduk lesu karena gagal mengajak Jennie kencan. Ternyata sudah ada yang duluan mendapatkan hati Jennie.

" Maafkan aku Kai~~"

" Tidak apa."

Kai segera mengangkat kepalanya. Dia tersenyum lagi pada Jennie.

" Aku telat dalam segala hal. Semoga kamu bahagia dengannya~"

Jennie mengangguk. Dia tersenyum pada Kai seraya manajernya memanggil dari jauh karena Jennie harus pulang ke apartemen dan istirahat.

" Aku duluan."

" Emm.."

Kai tersenyum menatap kepergian Jennie. Namun sambil menghela nafas panjang. Sakit rasanya, hati ini tidak bisa di bohongi kalau Kai benar-benar menyukai Jennie. Tapi mau bagaimana? Dia sudah di miliki pria lain. Kai hanya akan diam, mencoba untuk belajar melupakan.

°°°

" Tidurlah~"

" Mhh. Aku baru selesai cuci muka."

Jennie keluar dari kamar mandi. Telponan sebentar sama Rosie sebelum Jennie tidur.

" Good night baby~"

" Night too."

Akhirnya telpon di matikan. Jennie meletakkan hpnya di atas nakas lalu menarik selimut dan tertidur nyaman agar besok badannya fit kembali.

.

.

.

.

.

.

" Ada yang masuk tanpa izin ke perbatasan kita!!" Teriaknya setelah turun segera dari menara kapal.

" Kerahkan anggota sekarang!! Lapor ke pusat!"

Akhirnya ada salah seorang yang langsung memberikan sinyal untuk ke pusat badan tentara Korsel.

----

" Mhh~~" Pria ini tersenyum sambil membenarkan lokernya, memasang foto dirinya dengan Jennie di dalam sana.

Brak!! Pintu di buka kasar. Semua anggota AU melihat dan berhenti tertawa.

" Ada penyusup masuk perbatasan daerah laut!! Pesawat tempur siap luncur!!"

" Baik!!!!!"

Rosie segera menutup lokernya. Dia berlari cepat bersama rekannya untuk mengambil jaketnya, menyaut peralatan dan juga helm. Lalu lari keluar dari gedung asrama untuk ke jalur bandara intelejen.

" Oke!" Ucap Rosie yang memberi tanda jika dia sudah siap meluncur.

Rosie berdoa sebelum terbang. Dia memegang kalungnya, menggenggam dan mencium nya.

Kemudian menarik pedal kemudi sambil memasang sabuk pengaman.

Drrtt~~!!! Drrtt~~!!!

Di loker, hp Rosie bunyi karena sang Mama menelpon. Tapi tidak di angkat karena anaknya mendadak dapat tugas.

Cappilar Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang