9

1.5K 200 27
                                    

Drrtt~!! Drrtt~~!!!

Hp Jennie bunyi. Dia keluar dari kamar setelah selesai dandan. Tersenyum sembari mengangkat telpon hubby nya.

" Hallo sayang? Kamu dimana?"

Saat itu juga senyuman Jennie luntur. Matanya terpaku getar sambil menjatuhkan hpnya ke lantai.

" Hallo!? Hallo?" Suara cewek di dengar karena Jennie sudah berlari keluar apartemen.

Mendapatkan kabar mendadak jika Rosie kecelakaan dan di larikan ke rumah sakit.

Sambil nangis, Jennie menyetir. Dia nggak bawa apa-apa bahkan hpnya. Sudahlah, biarkan!!

Hatinya sakit banget. Bayangkan jika kalian mendengar kabar kecelakaan itu secara mendadak? Seseorang yang dinanti tak kunjung datang melainkan terbaring kritis di IGD.

Tap! Tap!

Jennie berlalu cepat mendekati IGD. Ada beberapa orang disana yang sudah mengantar Rosie ke rumah sakit.

" Itu Jennie!" Senggol mahasiswa yang tadi menelpon Jennie.

Jennie datang-datang ingin masuk. Tapi langsung di cegat oleh perawat yang berjaga di depan ruang IGD. Bahkan ada juga satpam yang bergegas menenangkan Jennie.

" Tenanglah Nona~"

" Rosie!!!!!" Teriak Jennie.

Matanya melihat jika Rosie sedang di tangani oleh tiga suster. Dimana dokternya?

Tak lama, dokter itu datang. Wanita!!

" Kecelakaan!?" Kaget dokternya sambil berlalu dan melirik keberadaan Jennie.

" Bae Irene." Baca Jennie dengan nama dokter di jas putih itu.

" Kenapa kalian tidak bilang padaku jika dokter kecelakaan!?" Marah Irene yang segera menyuruh para suster bergegas mengambil oksigen bantuan lalu monitoring dan juga alat kejut jantung.

" Bersihkan darahnya!" Suruh Irene yang sibuk menggunakan alat jantung sambil memperhatikan monitoring jika garisnya mempunyai gelombang kecil. Artinya, kritis!!!

" Ayolah Rosie~" Gumam Irene sambil menghentakkan tangannya di dada Rosie jika alat jantung tidak berfungsi.

" Tutup saja." Kata suster di dalam agar hordeng nya di tutup.

Jennie jadi nggak bisa lihat lagi. Dia mendekati kaca depannya, bersandar disana sambil memegang kepalanya yang sakit.

" Tenanglah Unnie...dia baik-baik saja nanti~" Kata seorang wanita, mahasiswa yang tadi menelpon nya.

Jennie mengangguk saja. Dia masih belum bisa tenang namun pergerakkan seolah-olah seperti sedang diam.

" Ini hpnya. Kami menemukan hp ini. Karena kami tidak tau mau menghubungi siapa, jadi kami menghubungi seseorang yang terakhir di telpon." Jelas mereka, memberikan hp Rosie pada Jennie.

Jennie menghidupkan layarnya. Menampilkan jika Rosie menggunakan wallpaper fotonya selalu.

----

Setengah jam berlalu....

Ceklek!!! Pintu IGD terbuka. Jennie berdiri dari kursi sambil melihat dokternya keluar dari sana setelah jas putih sedikit kena bercak darah saat mengoperasi darurat kepala Rosie yang bocor.

" Keluarga dokter Park siapa disini?" Tanya Irene dan melihat jika mahasiswa itu menunjuk Jennie yang melangkah maju mendekat.

" Dia masih kritis untuk beberapa hari ke depan. Mungkin belum bisa sadar langsung tapi sejauh ini, tubuhnya baik-baik saja. Hanya kepala yang terbentur dan itu tidak membuat dia mempunyai benturan parah." Jelas Irene pada Jennie yang mengangguk dengan kejelasannya.

Cappilar Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang