Chapter 3

1.3K 173 5
                                    

(A/n)
Author akan skip bagian pernikahan hantu dalam novel 2ha :)

...

Setelah menyelesaikan kasus pernikahan hantu di kota Kupu-Kupu, Chu Wanning, Mo Ran, dan Shi Mei segera pulang kembali ke SiSheng Peak[1]. Sudah hampir malam mereka tiba di SiSheng Peak.

[1] SiSheng Peak(死生之巅 Sǐshēng Zhīdiān) adalah satu-satunya sekte di Dunia Kultivasi Bawah. Itu terletak di sebuah gunung di provinsi Sichuan, itu menjaga penghalang yang memisahkan Alam Fana dan Alam Hantu. SiSheng Peak didirikan oleh Kultivator Pengembara Xue Zhengyong dan saudara laki-lakinya, Xue Duanrong.

Mereka menaiki tangga yang menuju gerbang depan SiSheng Peak, di pertengahan jalan mereka melihat pemuda yang sedang menaiki tangga tersebut, di tangan pemuda itu sedang membawa tas yang berisikan beberapa gulungan dan beberapa buku. Ia mengenakan seragam murid Penatua Yuheng; Chu Wanning itu sendiri. Tapi dari seragam mereka yang berwarna biru tua, yang mencolok dari pemuda itu hanyalah pita yang mengikat rambutnya yang berwarna putih bersih dengan bordiran awan melayang.

Melihat itu mereka bertiga segera mengetahui siapa pemuda itu, tubuhnya Mo Ran langsung menegang, wajahnya juga terlihat pucat saat melihat punggung pemuda di hadapan mereka ini.

"Shi Xiong[2]!" Panggil Shi Mei

[2] 师兄 (shīxiōng) berarti kakak seperguruan, alasan Shi Mei memanggil Lan Mingyu dengan panggilan ini dikarena Lan Mingyu memanglah lebih tua enam bulan dari Shi Mei, dan ia sudah melatih kultivasinya di Gusu Lan lebih dulu dari Shi Mei

Yang di panggil langsung menoleh dan berhenti berjalan, Lan Mingyu langsung memberi salam kepada gurunya dan teman seperguruannya,

"Lan Hui... misi?"

"Misinya berjalan dengan lancar Shizun[3]. Maafkan murid ini yang tidak pulang segera untuk melaporkan penyelesaian misinya ke Aula Kesetiaan, toko buku disana sangatlah besar dan banyak buku jadi saya tidak bisa menahan diri untuk pergi mengeliliginya."

[3]师尊 (shīzūn) berarti guru atau master

Terkadang Mo Ran tidak mengerti bagaimana mereka berdua bisa berkomunikasi, dengan satunya berbicara dengan irit dan satunya segera mengerti apa yang satunya maksud. Tidak sedikit orang juga melihat mereka hanya berjalan berduaan tapi tidak membuka mulut memulai pembicaraan.

Mo Ran ingat bahwa pemuda di hadapannya ini meninggal karena bunuh diri, dan itu adalah karena ulahnya. Mo Ran tidak mengingat banyak tentang Lan Mingyu di kehidupannya sebeumnya, hal yang terakhir ia ingat tentangnya yaitu Lan Mingyu yang terbaring di peti mati dengan bekas sayatan pedang miliknya yang telah di bersihkan. Mo Ran memutuskan untuk mengkubur dalam-dalam ingatannya bersama Lan Mingyu semenjak seminggu setelah pemakamannya berlangsung.

...

Chu Wanning memerintahkan Lan Mingyu, Mo Ran, dan Shi Mei untuk pergi ke Aula Kesetiaan untuk melapor  sedangkan dirinya akan pergi ke Pengadilan Disiplin. Lan Mingyu tidak mengerti bahwa kenapa Shizun nya pergi menuju ke Pengadilan Kedisiplinan, dalam perjalanan menuju Aula Kesetiaan Shi Mei pun mencerita apa yang terjadi pada Kota Kupu-Kupu.

"Shizun... memukul klien?"

Dari nada bicara Lan Mingyu terdengar bahwa ia tidak percaya apa yang ia dengarkan tadi, tapi memanglah itu kebenarannya.

Mo Ran menjadi sangat diam setelah mereka bertemu dengan Lan Mingyu, bahkan setelah mereka selesai melaporkan misi mereka Mo Ran masih tidak membuka suaranya. Hari sudah malam, Shi Mei mengucapkan selamat malam kepada Mo Ran dan Lan Mingyu sebelum kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Sekarang pun hanya tersisa Mo Ran dan Lan Mingyu, mereka berjalan menuju kamar mereka yang tepat bersebrangan itu. Tidak ada perbincangan diantara mereka berdua, hingga Lan Mingyu yang tidak tahan dengan sikapnya Mo Ran yang tiba-tiba diam ini.

"Mo Ran... Apa ada masalah?" Tanya Lan Mingyu

Mo Ran tersentak, ia terkejut dengan suaranya Lan Mingyu. Sudah lebih dari puluhan tahun ia tidak mendengar suaranya Lan Mingyu, ataupun berbicara dengannya seperti ini... Mo Ran bertanya-tanya apakah suaranya Lan Mingyu memanglah selembut ini di kehidupannya sebelummnya. Ia sama sekali tidak dapat mengingatnya.

"Ah... Tidak ada apa-apa, saya hanyalah lelah... Ge" Jawab Mo Ran

Lan Mingyu bergeming dan memperhatikan Mo Ran terus... dan itu membuat Mo Ran sedikit gugup dan mengira-ngira apa yang akan Lan Mingyu lakukan padanya. Sesampainya di kamar mereka berdua, Lan Mingyu menghentikan Mo Ran sebelum ia dapat masuk ke dalam kamarnya.

Lan Mingyu masuk ke dalam kamarnya,  Mo Ran bingung kenapa Lan Mingyu menghentikannya. Saat Lan Mingyu keluar dari kamarnya, Mo Ran melihat ada syal rajut berwarna biru yang senada dengan seragam mereka.

"Misi yang kita lakukan saat musim dingin kemarin itu... Saya sadar bahwa syal kamu rusak karena misi itu. Jadi saya rajutkan kamu yang baru... Saya tidak dapat menemukanmu saat saya ingin memberikannya padamu, sepertinya kamu berada di luar SiSheng Peak." Ujar Lan Mingyu

Mo Ran mengambil syal rajut itu dari tangannya Lan Mingyu dengan pelan, saat Lan Mingyu ingin memberikan syal itu ke Mo Ran... ia memang sedang tidak ada di SiSheng Peak, ia pergi ke rumah bordil. Dan Lan Mingyu sama sekali tidak mengetahuinya kemana Mo Ran pergi saat itu.

"Ah... ya, terima kasih Ge" Balas Mo Ran sambil tersenyum kaku, ia sama sekali sudah lama tidak di perlakukan seperti ini

Lan Mingyu memberikan Mo Ran senyuman tipis dan mengucapkan selamat malam padanya sebelum masuk kembali ke dalam kamarnya.

Sedangkan Mo Ran? Ia hanya dapat berdiri dalam diam disana dengan syal rajut yang baru saja Lan Mingyu berikan tadi di tangannya. Mo Ran menatap kearah pintu kamarnya Lan Mingyu dengan tatapan yang sulit diartikan, setelah beberapa menit lamanya Mo Ran pun masuk ke dalam kamarnya.

.

.

.

Lan Mingyu sibuk dengan buku dan gulungan yang ia beli di toko buku itu. Ia terus mencari cara pulang ke kampung halamannya, tapi sama sekali tidak membuahkan hasil sama sekali.

Lan Mingyu menghela nafas dan mengacak rambutnya dengan frustasi, matanya sudah memerah dan berair karena kelelahan. Ia sama sekali tidak menemukan tentang Gusu Lan, tapi ia menemukan tempat yang bernama Cang Qiong Mountain dalam salah satu gulungan itu.

Lan Mingyu memutuskan untuk pergi ke sana terlebih dahulu, ia pun mencatat rute jalan menuju ke Cang Qiong Mountain. Ia ingin sekali pulang kembali kerumahnya, ia yakin keluarganya masih menunnggunya dengan itu Lan Mingyu merelakan waktunya demi tujuannya... entah itu membutuhkan bertahun-tahun ia mendapatkan jalan pulangnya, Lan Mingyu tidak ingin menyerah.

归家 (Home) !! HIATUS FOR A WHILE¡¡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang