: Note author : aku nggak bikin NC... ku bengek sendiri bayangin nya..
I mean, lix ama jeongin sama-sama cute, jadi ku belum sanggup bikin NC buat mereka berdua 👁👄👁
♥ lain kali ya ♡
♥ thanks buat yang request jeonglix kemarin. Here we go semoga suka.
♥ jangan menaruh ekspektasi tinggi di book ini ya, authornya masih amatiran :')
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♥ ♥
Pagi hari di jalanan kota paris lumayan sejuk, ditambah hujan sejak malam membuat jalanan cukup basah dan lembab, namun untungnya tidak menyurutkan semangat seorang pemuda manis untuk tetap menjelajahi kota romantis ini. Sejak pagi dirinya sudah bersiap sambil memegang sebuah payung untung berjaga-jaga jika hujan kembali turun ke bumi.
"bonjour" sapa nya ramah pada bapak tua yang mengayunkan sepeda kearahnya sambil menerima sekotak susu segar dari bapak pengantar susu itu.
Sambil meneguk susu ditangan, pemuda manis bermarga lee berjalan melewati jalan setapak.
Seminggu dirinya akan menghabiskan waktu disini, felix adalah seniman yang suka berkeliling ke banyak tempat, ia melukis diatas kanvas lalu hasil dari lukisannya akan ia dedikasikan kepada anak-anak panti asuhan yang dirinya bangun sejak dua tahun yang lalu.
Melukis bukan lah kesenangan dirinya, tapi karena itu sebuah bakat jadi dia akan terus menekuni bakatnya. Bakat yang menghasilkan uang.
Felix dudukkan diri di pinggir jalan, disana terdapat sebuah kursi berwarna hitam memanjang yang menghadap langsung kesebuah toko bunga. karena cuaca semakim cerah meskipun masih sejuk udaranya tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa hari akan hujan.
Felix letakkan payung disamping tubuh, ia mulai mengeluarkan barang nya satu demi satu dari palet, air pembersih palet, cat, canvas, penjepit canvas dan semacam penyangga sebagai penahan canvas agar tidak jatuh, sempurna sekarang tinggal objek lukis nya saja.
Mengingat ini adalah kota romantis, tema dari lukisan nya pun harus sesuatu yang mengandung keromantisan pula. Tidak serta merta melukiskan sepasang kekasih yang sedang berciuman seperti orang yang duduk tak jauh darinya.
Felix menggambarkan kata romantis melalui perspektif nya sendiri.
Diseberang jalan, tepat didepan sebuah toko bunga, seorang anak yang mungkin seusia dengan nya sedang tersenyum sambil menyusun bunga-bunga. Hal romantis yang jarang dilakukan pemuda.
