04. mysterious guy.

108 12 0
                                    

Happy Reading.



mysterious guy.
_________________

"BUNDA SEKARANG JAM BERAPA?" teriak Jee yang berlari dari tangga dengan daster kesayangannya.

"Kak jangan teriak, Ayah tadi lagi halu eh buyar waktu kamu teriak." Jee tidak menggubris ucapan sang Ayah.

"Kamu kenapa? Sekarang jam 9, hari ini kamu libur gak sekolah." Jee lega setelah mendengar ucapan sang Bunda lalu mendudukkan dirinya disebelah Bunda.

"Kamu kenapa sih Kak? Untung warga masyarakat di rumah ini gak ada yang jantungan, coba aja kalau kamu teriak kayak tadi di rumah Eyang beuh langsung dah kena semprot." cerocos Ayahnya.

Jee memutar bola matanya malas. "Ayah balem bau baham, pepsodent ge keur awis."

Ayah berdecak kesal mendengar perkataan yang putri sulungnya ucapkan. "Anak kamu mulutnya sembrono, sama kayak Bundanya." adu Ayah pada Bunda.

"Anak kamu juga Kang, udah coba Kakak bilang kenapa tadi teriak?" tanya Bunda.

Jee nyengir. "Hehe jadi mau ada temen Jee yang main ke sini."

"Siapa? Jam berapa? Laki-laki? Atau perempuan?" tanya Ayah bertubi-tubi.

"Dih, teu nyelow pisan si Ayah teh. Jadi temen Jee yang mau main ke sini namanya Hazel sama Jesslyn, mereka ke sini jam 10'an."

"Yaudah, sekarang kamu mandi habis itu sarapan."

"Bun, mau sarapan dulu ya. Jee udah lapar." Bunda mengangguk lalu Jee ngibrit ke meja makan.

"Nama temen-temen si Kakak ni hararese." Bunda hanya tersenyum menanggapi ucapan suaminya.

Setelah makan dan membersihkan diri, Jee pergi ke halaman rumah menghampiri kedua orang tuanya yang sedang berbincang-bincang ringan.

Jee melihat kelakuan Ayahnya saat sedang berduaan dengan Bundanya. "Tampangnya bertolak belakang sama sifatnya, kok Bunda mau ya nikah sama Ayah? Nyesel gak sih nikah sama Ayah?" monolog Jee diambang pintu.

"Ekhem aduh baso ka tereuy buled." Ayah langsung kelimpungan saat mendengar suara putri sulungnya, sedangkan Bunda hanya diam menonton suaminya yang sedang kelimpungan mencari koran di kolong meja.

Jee tertawa meliat Ayahnya yang kelimpungan mencari koran di kolong meja saat mendengar suaranya. "Kalem weh, kalem da ieu teh Jee anak Ayah lain jurig." ucap Jee santai dengan cengiran khasnya.

"Udah jangan godain Ayah kamu, kasian dia malu tuh sampe mukanya merah." tegur Bunda.

"Iya, iya .... lagian gak inget umur sih mesra-mesraan di teras kek anak muda yang curi-curi kesempatan."

"Heh umur Ayah itu masih 40 taun ya masih muda."

"Kumaha dinya weh, lieur ngomong jeung Ayah mah. Bun, Jee mau jemput temen ya. Mereka udah nunggu di depan komplek."

"Iya, tapi yakin pake daster?" tanya Bunda.

"Huuh ih ni ngerakeun." kompor Ayah.

Mysterious GuyWhere stories live. Discover now