Seokjin dan Zahra

21 2 0
                                    

"Ehh kamu Zahra kan?" Tanya seorang lelaki yang Zahra yakini itu adalah sekretaris Ibunya.

Zahra cuma ngangguk doang.

"Ini ada titipan dari ibu anda, katanya jangan lupa di makan" Lanjut lelaki itu

Setelah memberikan makanan ke Zahra lelaki itupun langsung pergi.

Zahra pun melanjutkan pekerjaannya yaitu mengemasi keperluan yg ada, dalam beberapa hari lagi client kakak seniornya itu akan menikah. Dan Zahra adalah sekretaris wedding organizer nya.

Ini merupakan proyek besar bagi Zahra sekaligus sangat menantang, jarang banget ada Client kak Ana yg nikah di Korea. Mana acaranya di adain disana lagi yaa nggak apa apa toh sekalian berlibur.

Setelah mencatat segala permintaan clientnya itu, Zahra kembali mengecek segala keperluan yang harus dia siapkan nantinya.

"Kak Ana, aku keluar bentar ya."

"Loh kamu mau kemana Ra?"

"Mau beli kopi dan cemilan doang kak"

"Kok kamu minum kopi lagi sih Ra, kan mama kamu udah bawain makanan. Makan aja itu dan istirahat sana, kakak nggak mau kamu sampai sakit gara gara client kita cerewet banget. Kasihan kamu begadang terus" Omel Kak Ana

"Ahaha nggak apa apa kok kak, palingan bentar lagi selesai juga kok"

"Dihh dasar kamu emang keras kepala, yaudah cepat kembali"

Zahra hanya tertawa dan mengacungkan jempolnya, dia geleng geleng kepala setelah mendengar kakak seniornya itu mencaci maki client nya sendiri. 

••••

Hari ini Zahra dan semua teman temannya sudah sampai di Korea. Dan langsung saja mereka ke gedung dimana acara Nikahannya diadain disana.

Setelah beberapa jam bekerja Zahra merasa sangat mengantuk. Dan dia ingin pegi keluar untuk beli kopi.

"Ra istirahat aja dulu sana, biar kakak yg kerjain ini semua" Kak Ana

"Ehh aku nggak apa apa kok kak, ini aku mau izin keluar bentar beli kopi hehehe"

"Astaga kamu belakangan ini suka banget ya minum kopi"

"Iya hehe, boleh kan kak. Ehh kakak nggak usah kerjain ini biar aku aja"

"Yaudah kalau itu mau kamu, tapi cepat balik"

"Siap kak"

Setelah itu Zahra pun jalan keluar dari ballroom gedung.

Zahra pun membaca semua papan menu yg ada didepannya sambil milih kopi yg akan dipesannya. Tak, lupa dia juga beli untuk kakak seniornya itu.

"Espresso satu dan Moca Cino satu"

"Baik mbak"

"Eh tunggu"

Baristanya noleh ke Zahra

"Nggak jadi Espresso deh, emm Coffee latte aja satu"

"Oke mbak, silahkan anda tunggu disana"

Sebenarnya Zahra tuh sedang labil untuk memilih antara Espresso sama latte. Sebenarnya dia tdk terlalu suka dengan Espresso tapi Zahra sangat butuh kopi itu untuk menghilangkan kantuknya soalnya pekerjaan dia masih banyak.

Dan endingnya Zahra pun memilih latte kan labil dia.

Setelah memesan kopi, Zahra pun memilih untuk duduk dikursi yg ada di kaffe itu sambil melihat keluar jendela.

Bangtan Is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang