O3.

1.4K 190 8
                                    

(vote dan komen dipersilahkan)

ʕ·ᴥ·ʔʕ·ᴥ·ʔʕ·ᴥ·ʔ

ʕ·ᴥ·ʔʕ·ᴥ·ʔʕ·ᴥ·ʔ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|halo hujan

iya, siapa?|

|gue Mahesa

Mahesa?|

|mutualan baru lo

ahh, oh hai !|
sorry gue ga nyadar nama lo Mahesa haha|

| :)

???|

|engga, jangan lupa save kontak gue

oke|

(save)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(save)

ʕっ•ᴥ•ʔ

ʕっ•ᴥ•ʔっ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʕっ•ᴥ•ʔっ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ʕっ•ᴥ•ʔっ

Malam itu, dengan angin yang sangat dingin. Hujan menyusuri jalan setapak di kompleknya, sesekali membalas sapaan beberapa pemuda dan ibu-ibu yang bertanya mau kemana? habis dari mana? dengan sopan dan manis Hujan menjawab hendak
pulang kerumah habis dari depan nyari makan.

Di tengah jalan Hujan tidak melihat terdapat batu kerikil yang berceceran disana sebab gelap, tidak ada lampu jalan yang dapat meneranginya.

Brugh !

Hujan terjatuh karena menginjak batu kerikil itu, beruntung tidak ada satupun orang disana. Dia berdiri, menepuki pakaiannya yang kotor, lalu kembali berjalan dengan tergesa. Sesampainya didepan rumah, Hujan dikejutkan oleh kehadiran seorang cowok berperawakan tampan yang entah sudah berapa lama berdiri di sana.

"Lo habis dari mana? kok dekil amat." Ucapnya.

Namanya Reza. Sahabat Hujan sejak kecil.

Tangis Hujan yang sejak tadi ia tahan akhirnya pun pecah didepan sahabatnya itu, yah beginilah Hujan akan sangat berubah menjadi manja jika bersama Reza.

"G — gue tadi jatoh ejaa hiks.."

"Kok bisa jatoh? Emang lo habis dari mana sih?" Reza mengelap air mata yang mengalir di pipi Hujan.

"Tadi habis dari depan nyari makan, terus pas p—pulang ga sengaja injek batu hiks sakit pantatnyaa HUAAAAA.."

Jawaban Hujan membuat Reza terkejut sekaligus merasa kasihan, ia menepuki puncak kepala Hujan pelan.

"Ayo masuk, ibu lo tadi ngabarin gue engga pulang malam ini jadi nanti gue nginep disini."

"Bobo bareng ya?"

"Hm, sekalian gue dongengin nanti."

"YEAYYY SAYANG EJAA!!"

Dan malam itu menjadi malam yang panjang untuk si manja dan si penyabar.

















































































to be continued...















































































—haejey

You are Mine [ AU vers ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang