O7.

1K 139 11
                                    

Halo! hahaha ada yang nunggu cerita ini update ngga sih? t___t

soryy banget, akhir-akhir ini lagi sibuk ngambis 🤡🤡

oke langsung baca aja :D

(vote dan komen dipersilahkan)

ʕ·ᴥ·ʔʕ·ᴥ·ʔʕ·ᴥ·ʔ

Pukul 22.00 malam, dengan langkah gontai Hujan berjalan kedalam pekarangan rumahnya. Tadi sehabis bermain dengan Jay ia berniat untuk menginap dirumah Reza, tetapi ternyata sang empu sedang tidak ada dirumah, begitu kata bu Minah yang biasa mengurusi rumah Reza.

ceklek

Kaget. Hujan terkesiap saat pintu rumahnya tidak terkunci, ia panik. Apakah ada pencuri didalam rumahnya? dengan langkah perlahan Hujan mengendap-endap masuk.

 Apakah ada pencuri didalam rumahnya? dengan langkah perlahan Hujan mengendap-endap masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena rasa penasarannya, akhirnya Hujan memilih berjalan menuju dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena rasa penasarannya, akhirnya Hujan memilih berjalan menuju dapur. Tanpa melihat siapa seseorang sedang berdiri membelakanginya, tiba-tiba saja ia berteriak.

"WOI MALING! MALING LO NGAKU LO MALING! GA NGAKU BERARTI LO MALING! SINI LO MAJU! LO KIRA GUE BERANI!" Sambil memegang sapu ijuk yang ia ambil barusan, Hujan berteriak seperti orang kesetanan.

Yang diteriaki pun ikut terkejut karena aksi pemuda itu.

"ALLAHUAKBAR HUJAN INI BUNDAA, SADAR HUJAN SADAAARR."

Plak

Tamparan dari centong nasi itu mampu mengembalikan kesadaran diri Hujan.

"Nah, udah sadar?" tanya sang bunda.

Hujan mengedipkan matanya beberapa kali, hanya untuk memastikan bahwa yang ada didepan nya saat ini benar-benar manusia yang sangat ia cintai.

"HIKS HUEEE BUNDAA" Tanpa aba-aba pemuda manis itu langsung memeluk tubuh sang bunda dengan sangat erat.

"Eh, loh kenapa ini jagoan bunda kok nangis?"

"Adek kangen bundaaa...hiks."

"Oalah kangen bunda tooh."

"Ish bunda, adek serius tauu." Ujarnya dengan nada sebal seraya memajukan bibirnya.

Sang bunda hanya tersenyum gemas melihat tingkah anaknya yang ke kanak kanakan padahal usianya sekarang sudah bisa dibilang cukup dewasa.

"Iyaudah yuk, sekarang makan. Adek mandi abis itu ganti baju, kita makan bareng mau?"

"MAUUU,"

"Yaudah, adek ke kamar dulu ya bunda."

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









































To be continued...


















































—Haejey

You are Mine [ AU vers ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang