Satu.

1.7K 130 9
                                    

𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚.

**✿❀ ❀✿**

“Jiminie~ apa ice cream nya boleh dua?”

“silahkan kamu ambil saja sesukamu, tapi jika hidungmu kembali tersumbat dan tenggorokanmu sakit, jangan sebut namaku di depan Jeongguk, mengerti?”

Wajah Taehyung memberengut lucu, bibirnya yang penuh dia poutkan, mengundang cubitan dari lengan Jimin pada pipi berisinya.

Semuanya bermula saat keduanya pulang kuliah siang ini. Cuaca hari ini cukup terik, membuat kedua sahabat itu butuh sedikit penyegar. Di sebrang kampus yang tak jauh dari tempat mereka kuliah, disana ada sebuah kedai ice cream.

Mereka sengaja mampir ke kedai ice cream siang itu, sebab Taehyung juga sudah merasa lebih baik setelah beberapa hari lalu flu menyerangnya.

“jangan bi–bilang, pweaseee. Ini rahasia kita.” bisiknya tepat di depan telinga Jimin, mencoba kembali merayu sang sahabat dengan mata kucingnya, agar Jimin luluh padanya. Jimin menatap tepat pada lensa hazel milik Taehyung, tampak bersinar seolah menghipnotisnya.

Jimin memalingkan wajahnya kemana saja, asal tidak bertatapan langsung dengan manik lelehan madu milik Taehyung. Namun pada akhirnya semuanya sia-sia saja, pemuda Park itu dengan ragu-ragu menganggukan kepalanya,

“b-baiklah, jangan bilang pada kelinci kelebihan hormon itu. Jika tidak, aku yang akan kena damprat kekasih posesifmu itu.”

Taehyung berjingkrak senang, memeluk sahabatnya sembari menciumi pipinya.

“yeayyyyy, Jiminie~ terbaik. Taetae mencintaimu.” Taehyung bahkan tanpa ragu menciumi pipi milik Jimin yang dengan kurang ajar melingkarkan satu tangannya pada pinggang ramping milik Taehyung sembari tersenyum sok tampan, kesempatan tidak akan datang setiap hari bukan, Park Jimin berteriak menang dalam hati.

Tanpa mereka sadari, di sebrang kedai seseorang tengah memperhatikan dua sahabat baik itu sedari tadi, bibirnya mengulas senyum saat melihat sang kekasih meloncat-loncat senang. Tapi tiba-tiba, tunggu Taehyung nya memeluk dan mencium pria lain selain dirinya, ini sudah tidak bisa dia biarkan.

Tungkai kakinya keluar dari mobil. Mengambil langkah lebar, pria itu menerobos para pejalan kaki yang berlalu lalang di lampu merah jalan raya. Tangannya merogoh saku celana bahan yang membalut kaki berototnya, mengetikan nama ‘Park bantet pada ponsel pintarnya, lalu menempelkannya pada daun telinga.

“PARK JIMIN SIALAN, LEPASKAN TAEHYUNG KU. SEKARANG!!!” lalu panggilan Jeongguk putuskan secara sepihak.

Jimin tampak gelagapan begitu nama Jeongguk muncul pada layar ponselnya, menempelkan ponselnya pada daun telinga miliknya, sontak telinganya berdengung sakit saat tanpa basa basi Jeongguk langsung mendampratnya dengan kata-kata penuh penekanan.

Tampak melihat-lihat dimana sekiranya kekasih Kim Taehyung itu tengah membuntutinya, segera lepaskan seluruh afeksinya pada pemuda manis yang kini tengah anteng membuka penutup cup ice cream yang dibelikannya.

Lalu dari arah samping, sosok pemuda tinggi berotot terbalut pakaian serba hitam menghampiri mereka berdua dengan aura gelapnya.

𝐏𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐯𝐞 𝐁𝐨𝐲𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang