A confession

180 13 0
                                    

Sejak bangun dari tidur, hatinya tak pernah merasa tenang. Pikiran negatif memenuhi kepalanya, meski sudah mencoba tapi pikiran itu tetap datang terus menerus.

Wajah tampan itu memperlihatkan raut khawatir disertai kaki yang berjalan kesana kemari. Bahkan rasa sakit di jarinya sudah tidak terasa karena terlalu lama digigiti.

Lee minhyuk, yang sejak pagi mengkhawatirkan keberadaan housemate nya. Pertengkaran yang terjadi semalam membuat keduanya kesal dan pagi ini sang sahabat menghilang hingga matahari terbenam

"Won kamu dimana sih..." ponsel nya menunjukan roomchat semua teman temannya yang mengatakan tidak tau keberadaan hyungwon

"Won.. i'm sorry... balik cepet pliss" hari sudah gelap dan hyungwon masih tak kunjung pulang

Rasa penyesalan minhyuk semakin besar mengingat kata kata pedas dan menyakitkan yang keluar dari mulutnya semalam.

Flashback

"Wonnieeee" hyungwon tersenyum kecil melihat sahabat manis nya memangil namanya dengan manja

"Won main yuk, gue udh punya banyak bgt games bosen banget gasih? Gue pgn banget main sm lo, lagi juga udh lama kan kita ga qtime kayak dulu?" Melihat senyum sumringah minhyuk rasanya tak tega menolak

"Min... sorry bgt bukan gue gamau tapi gue lagi capek bgt. Kapan kapan aja ya?? Tunggu pikiran gue lebih tenang" dilihat raut wajahnya memang hyungwon terlihat lelah

"Lo sakit? Kalo sakit bilang dong. Mau gue pijitin? Apa mau gue kasih obat? Gue masak bubur mau? Gue- "

"Min... gue gapapa cuman capek aja, kapan kapan lagi ya?" Omongan minhyuk terhenti saat hyungwon memotong ucapannya

Tak lama terlihat notifikasi yang muncul dari ponsel hyungwon. Wajah keduanya berubah semakin muram

"Dia lagi?" Tanya minhyuk

"Hah? Maksud lo min?"

"Becca lagi? Gara gara dia lagi?" Hyungwon menghela nafasnya berat

Masalahnya semakin rumit

"Min... ini urusan gue sama rebecca, tenang aja"

"Won gue udh bilang berkali kali sama lo, dia cuman mainin lo. Berapa kali lo liat dia sama cowo lain? Lo juga gaada peduli nya sama dia, hubungan lo berdua tuh toxic"

"Lo gatau apa apa min mending lo diem" hyungwon mencoba menahan amarahnya agar tidak terluap

"Gue tau semuanya won. Gue selalu liat dia sama cowo lain dan lo yang acuh sama dia, kalian berdua gaada rasa sama sekali tapi lo yg dimanfaatin" ucap minhyuk geram

"Gue ga sebodoh itu buat dimanfaatin dia min"

"Iya lo bodoh, lo mau aja dibodohin sama dia, ngasih dia segalanya sementara dia have fun sama cowo lain diluar sana. Lo tau kenapa? Karena dia tau lo cuman jadiin dia pelampiasan"

"Min.. stop..."

"Gue gatau apa yg lo pikirin sampe lo jadiin dia pelampiasan dan dibodohin sama dia. Bahkan dia yang bikin semua rumor tentang lo dan lo masih pacaran sama dia? Lo gila"

"Please min stop..."

"Lo percaya aja pas dia bilang kalo cowo cowo itu cuman temennya kan? Lo mau aja pas dia minta barang barang mewah itu kan? Lo juga mau aja dibikin bahan rumor gajelas sama dia? Lo bodoh chae, lo-"

"LEE MINHYUK GUE BILANG STOP"


Flashback end


Malam itu sangat buruk, harusnya minhyuk gak bilang itu semua, harusnya minhyuk ga buat hyungwon tertekan, harusnya hyungwon ga pergi seharian kayak gini

Setelah perdebatan itu minhyuk hanya menahan tangisannya di kamar, tidak peduli apa yang hyungwon lakukan.

Ponselnya ditinggal di ruang tamu. Entah kapan dia pergi, tapi tak ada yg tau dia dimana.

"Halo? Ki? Lo tau dia dimana?" Minhyuk berbicara dengan lelaki di sebrang sana melalui ponselnya

"Min, lo tenang dulu. Hyungwon belom ketemu kita juga lagi cari lo tenang ya? Minum air putih yg banyak, stop gigitin jari lo, dia pasti balik gue yakin" jelas kihyun

"Tapi ki..."

"Udah sana istirahat dulu. Malem ini dia pasti balik gue janji"

Kakinya berjalan menuju dapur, untuk mengambil segelas air putih seperti yang disarankan kihyun.

Pikirannya melayang entah kemana. Memikirkan sakit hatinya saat mengetahui hyungwon mengencani seorang gadis bernama rebecca.

Saat itu dia sadar menaruh hati pada sahabatnya. Klise bukan? Namun tak pernah ia ungkapkan. Dia terus menahan sakitnya saat menerima kabar hyungwon mengencani berbagai pria dan wanita.

Minhyuk hanya tak mau persahabatannya menjadi rusak karena dia yang mengungkapkan rasanya pada hyungwon. Bagaimana jika hyungwon menolak? Bagaimana jika hyungwon menjauh? Itu akan menjadi hal terburuk dalam hidupnya

"Hah.... bodoh banget lo lee minhyuk lo bodoh lo yang bodoh" minhyuk memukul kepala nya berkali kali

Memutuskan untuk kembali ke kamarnya karena tak ada guna menunggu, hyungwon tak akan kembali.

"Min..."

Apa serindu ini? Sampai rasanya suara hyungwon terdengar ditelinganya. Seperti halusinasi, hyungwon bahkan entah dimana

"Min... ini gue..." minhyuk menoleh ke sofa ruang tamu

Ya, ini bukan halusinasi. Hyungwon terduduk disana dengan keadaan tak jauh berbeda dari minhyuk. Kacau tak beraturan

"Won..." minhyuk memeluk hyungwon dengan sangat erat seperti tak ingin ditinggal lagi

"I'm sorry won... harusnya gue ga ngomong gitu, harusnya gue ngertiin lo, harusnya gue bisa nenangin lo, i'm sorry..." isak tangis terdengar di telinga hyungwon

"No... min... gue yg harusnya minta maaf. Gue ga pernah denger omongan lo, gue gapernah nurut kata kata lo, i'm sorry..."

"I'm sorry min... and i love you."

Rasanya jantung minhyuk berhenti sejenak. Apa ia tak salah dengar? Apa ini halusinasi lagi?

"Maaf nyakitin lo selama ini, maaf bikin lo nangis terus, maaf karena gue terlalu denial untuk sadar perasaan gue, maaf min..."

"Won... i love you too..." mulutnya sedikit bergetar memberanikan diri untuk mengatakannya

Hyungwon membalas pelukannya. Pundak minhyuk mulai terasa basah, hyungwon menangis diam diam.

"You don't have to be sorry... wonnie" minhyuk mengusap pelan kepala hyungwon

"Makasih min..."

Kening minhyuk mendapat kecupan. Ya, memang tidak terduga namun membuat bahagia

Halcyon sempiternal [hyunghyuk] ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang