Sección 1

338 87 95
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca...
Semoga kalian suka(*^_^*)

──̇─̇─̇─❒͡₍⸙ᰰ۪۪᭢

Sam membuka matanya perlahan, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk lewat jendela kamarnya. Ia menatap langit-langit kamarnya, lalu menghela nafas panjang.

Sudah lima tahun berlalu, namun Sam masih belum bisa menerima kematian orang tuannya begitu saja. Sampai saat ini ia masih berusaha mencari tahu kebenaran dibalik kematian orang tuannya.

Sejak kejadian lima tahun lalu, hidupnya berubah 180 derajat—hidupnya hancur, ia kesepian. Tidak ada sapaan setiap pagi atau setelah pulang sekolah dari mom dan tidak ada omelan dari dad.

Kehidupannya yang sempurna dan penuh warna berubah menjadi membosankan, seakan semua kebahagiaan tersedot begitu saja oleh insiden lima tahun lalu.

Ia merasa jika Tuhan sangat membencinya hingga membawa kedua orang tuannya, namun Sam tidak pernah menyerah dengan kehidupannya. Ia melanjutkan pendidikan dan mencari pekerjaan yang layak untuknya—meskipun ia penerus perusahaan keluarganya, namun Sam ingin mencari pengalaman lebih sebelum benar-benar memegang kendali perusahaan keluargannya.

Dengan kepintarannya Sam bisa menyelesaikan kuliahnya pada umur 19 tahun, kemudian melamar pekerjaan pada sebuah perusahaan cukup besar—ia sudah bekerja menjadi sekretaris selama tiga tahun.

Sam menyudahi lamunannya—kemudian bangkit dari tidurnya, mulai bersiap untuk bekerja. Ia tidak boleh mengulur waktu, bisa saja Sam terlambat datang ke kantor.

Setelah selesai bersiap, Sam berjalan menuju ruang makan.

“Selamat pagi Sam, sarapan mu sudah siap,” sapa Noah orang kepercayaan orang tuanya dulu dan orang yang menggantikan peran orang tua untuk Sam.

“Thank you,” balas Sam.

Wanita itu mulai menyantap sarapannya dengan tenang, masih ada waktu sekitar satu jam sebelum jam kerja kantornya.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Sam segera berangkat menuju kantornya. Ia terbiasa mengendarai mobilnya sendiri, tidak pernah menggunakan supir.

“Mobil mu sudah siap Sam,” ujar Noah memberitahu Sam.

“Baiklah, aku berangkat paman,” jawab Sam memasuki mobilnya—ia terbiasa memanggil Noah dengan panggilan paman.

Sam mengendarai mobilnya dalam kecepatan rata-rata, ia memarkirkan mobilnya di basement kemudian memasuki lift. Posisinya sebagai sekretaris membuatnya tidak memiliki banyak kenalan di kantornya saat ini, namun Sam tidak memperdulikan hal itu.

NOXIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang