TEMAN BAIK!

4 1 0
                                        

"HAH... JAM 23.57, karena ngerjain tugas aku jadi gak ingat waktu, aku harus tidur segera, nanti ibu akan marah padaku"

***

"TIARA..."
Teriak Nira yang membangunkan ku.
"Bisa - bisanya luh tidur saat lagi di kantin, miee luh tuh belum habis, cepat habisin, 5 menit lagi kita masuk kelas"

Saat ini aku bernama Tiara, kelas Xl SMA, dan kali ini aku kurang paham untuk misi ku saat ini, intinya aku harus menjadi teman baik untuk seseorang.

***

Aku dan Nira adalah murid baru disekolah ini, setelah kami memperkenalkan diri dan di sambut hangat oleh guru dan teman - teman lainnya, Aku dan Nira dipersilahkan duduk oleh ibu guru.
Nira duduk diurutan 2 dari depan, dan aku ingin duduk dibelakang Nira yang kebetulan kursi dibelakang Nira kosong.
Disaat aku ingin duduk, kursi itu langsung ditarik oleh teman disebelahku yang membuatku terjatuh, seperti nya teman disebelahku tidak ingin aku duduk disampingnya.
Guru yang melihat kejadian itu langsung membantuku berdiri dan mengarahkan ku ketempat duduk paling pojok kiri. Dan disitulah aku duduk.

"Heii... Namaku Lingga, aku ingatin sama kamu, jangan dekatin anak iblis yang buat kamu jatuh tadi!"
Teman disampingku bicara untuk mengingatkanku.

"Tapi kenapa? Dan siapa nama dia?"

"Namanya Naya, Dia orang yang enggak mau diganggu, dia juga adalah satu-satunya orang yang gak punya teman disekolah ini, bahkan aku jarang sekali mendengar suara nya."

"Ohh begitu baiklah, terimakasih Lingga"

***

Bell istirahat berbunyi, semua siswa keluar dari kelas, begitu pun Aku, Nira, dan Lingga yang ingin kekantin untuk makan bersama.
Dipertengahan jalan Aku lupa membawa uang ku yang ku taruh ditas ku.

"Guys.. Kalian deluan aja yah uang aku ketinggalan ditas, aku ambil dulu"

Sesampainya aku dikelas aku melihat Naya sedang sendirian dikelas, tanpa sengaja kertas yang ada dimejanya jatuh dihadapanku saat aku ingin menuju kebangku ku.
Aku spontan mengambil kertas tersebut dan memberikan nya pada Naya.
Tak sengaja aku melihat isi kertas tersebut, isi nya ada seorang wanita yang duduk di kursi, wajahnya sangat mirip denganku, lantas aku bertanya pada Naya.

"Apa kau menggambar aku?"

Naya yang terlihat sangat kesal, memukul mejanya dengan keras lalu membentak untuk pergi dari hadapan nya.

"PERGI KAU!!!"

Aku yang ketakutan, langsung pergi dari hadapan nya dan langsung duduk dikursiku.
Aku ketakutan karena bentak Naya yang sangat keras, dan itu membuat ku ketakutan dan memutuskan untuk diam dikelas karena takut untuk melewati nya.

Beberapa menit aku hanya berdiam dikelas, dan Naya sedikit pun tidak mau keluar dari kelas.
Tiba-tiba datang 5 orang wanita yang tampak seperti wanita - wanita terpopuler disekolah. Mereka masuk ke kelas ku dan langsung mendekati Naya.
Spontan aku langsung mengusir mereka untuk jangan mengganggu Naya, karena aku pikir mereka ingin membully Naya,

"Hei.. Pergi kalian dari kelas ini, jangan ganggu Naya, aku tau dia tampak lemah, tapi tidak seharusnya kalian mengganggu nya, cepat pergi dari sini!"

"Apa hak mu mengusir kami, kami anggota OSIS, ingin melakukan razia dikelas ini."
Ucap kak anggota OSIS tegas.
Aku yang malu karena mengusir mereka spontan duduk dan pura pura membaca buku.

Setelah anggota OSIS sudah menggeledah semua tas kecuali tas Naya mereka langsung keluar dari kelas.

Dengan keberanian yang ku kumpulan akhirnya aku mau meminta maaf pada Naya karena telah melihat gambar nya tadi.

"Emm... Naya a..aku ma.. mau mitak maaf karena tadi aku melihat gambarmu, aku sungguh minta maaf aku tak sengaja melihat nya tolong jangan bentak aku lagi, dan tadi aku..."

"Dari mana kau tau namaku"
Jawab Naya singkat, tampa memberi jawaban padaku.

"Emm... Aku tau dari Ling... "

"Ohh"

"Tapi ngomong ngomong gambaranmu bagus banget"

"Maksudmu?"
Tatapan nya yang sinis melihat ku, membuat ku ketakutan lagi.

"Naya aku minta maaf aku gak bakal ulangin lagi"
Aku yang ketakutan langsung meminta maaf pada Naya.

"Maksudmu, bagus bagian mananya"
Naya bertanya pada Ku

"Ohh... Emm... Semuanya sangat bagus"
Naya mengangguk, dan langsung menyiapkan buku - buku untuk pelajaran selanjutnya, dan langsung tidak peduli lagi terhadap kehadiranku.

"Tiara kau enggak makan bentar lagi mau masuk pelajaran kedua loh"
Teriak Lingga dari depan pintu kelas.
Spontan aku langsung berlari untuk kekantin bersama Lingga

***

Waktu pulang sekolah tiba aku sedang menunggu Ayah untuk menjemputku pulang, tapi tak kunjung datang juga. Aku yang bosan menunggu didepan gerbang memutuskan untuk menunggu di kelas saja.
Tapi tampa sengaja aku mendengar suara merdu dari depan kelas, spontan aku merekam suara tersebut dengan ponsel yang ku pegang.
Lalu aku masuk ke kelas untuk melihat siapa yang sedang bernyanyi, aku terkejut ketika melihat Naya yang sedang bernyanyi.

Aku yang kagum mendengar suara Naya, bertepuk tangan didepan pintu kelas.
"Wow... Naya suara mu sangat bagus"
Sambil berjalan mendekati nya
"Aku merekam suaramu karena kupikir jika suara seperti ini bisa menang dalam perlombaan menyanyi"
Naya kesal sontak mengambil ponsel dari genggaman ku, dan melemparkannya hingga ponsel ku retak, dan tak bisa dihidupkan kembali.

"Siapa yang menyuruh mu untuk merekam suaraku, dasar tak berguna kau."
Naya berteriak kepada ku

"Hei.. Apa kau sudah gila, kau menghancurkan ponsel ku, lantas bagaimana aku menghubungi orang tua ku nanti."

"Aku tak peduli"
Naya yang tak peduli, bergegas merapikan bukunya, dan segera ingin pulang.
Naya pergi tanpa dosa meninggalkan ku, aku yang kesal karena ponsel ku rusak lantas meneriaki nya.

"Hei Naya, seharusnya kau senang mempunyai bakat terpendam, tapi kau malah bertingkah seperti anak berandalan yang suka marah marah, seharusnya dengan bakat mu itu, kau akan mendapatkan banyak teman, aku merekam suara mu karena menurut ku suara mu sangat bagus,dan menurut ku gambaran mu itu seperti nyata bagiku. Seharus..."

"DIAM... dan ikut bersamaku sekarang, CEPAT..."

Naya menarik tangan ku sambil berlari, dia membawa ku kembali kesuatu tempat







                                


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SI PETUALANG MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang