06

485 63 8
                                    

Sudah berapa banyak hal tak berguna yang Bakugou lakukan bulan ini? Sejak kapan dia menjadi sebodoh Kaminari?

Untuk apa coba Bakugou mengikuti saran gadis aneh yang dia temui sore tadi!? Sekarang Bakugou seperti mencari masalah untuk dirinya sendiri dengan diam-diam menyelinap keluar hanya untuk melihat bunga Sakura.

Dengan pencahayaan remang-remang Bakugou mendatangi pohon yang dimaksud.

"Biasa saja."

"Bakugou-san?"

Bakugou meloncat kaget, berbalik untuk menemukan sumber suara. [Name] berdiri di sana, menatapnya dengan tatapan yang jauh lebih terkejut.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"K-Kau sendiri sedang apa di sini!?"

Oi oi! Kenapa malah gagap, jangan Out Of Character dan bertingkah seperti uke dong!

".... Hanami." Jawabnya, kemudian duduk tanpa alas di atas rumput, tidak mengalihkan pandangannya pada bunga Sakura.

"Aku tidak terbiasa merayakan Hanami bersama orang lain."

"Tch, jadi aku harus pergi?" Sudah lah, Bakugou sendiri sudah menyerah untuk memperbaiki cara bicaranya.

"Tidak. Jika denganmu aku tidak keberatan."

Satu kalimat, cukup satu kalimat untuk membuat wajah Bakugou memerah. Persetan, harga dirinya sudah lama hilang sejak ia menaruh hati pada [Name] hanya karena sapu tangan.

Berbicara tentang sapu tangan...

"Sapu tangamu bagus."

Pujian yang dilontarkan tiba-tiba membuat Bakugou yang duduk lima meter jauhnya dari [Name], sedikit tercekat.

"Ya, tapi itu bukan milikku."

"Bukan?" Beo [Name], heran.

"Ibuku bilang itu pemberian teman masa kecilku. Aku tidak ingat siapa."

"Itu manis. Berbeda dengan teman masa kecilku."

"Gadis berambut hitam pendek aneh itu?" Tebak Bakugou yang entah kenapa spontan menunjukkan raut wajah tak suka.

"Iya. Dia memang aneh tapi dia anak yang baik, kok. Haha." Kekeh [Name].

Bakugou mengulum senyum tipis yang langka. Duduk di bawah pohon sakura dan memandang kelopak merah mudanya di malam hari dengan [Name] membuatnya Bakugou merasakan perasaan hangat dan nostalgia, bak mengingat kembali ingatan Hanami yang tak bisa ia ingat.


Di balik semak-semak, dari kejauhan seseorang memperhatikan mereka. Iris mata kecoklataannya menatap gugup dua insan yang duduk berdampingan memandang bunga Sakura.

"Ini plot twistnya maksa tapi aku merasa bersalah karena tidak sengaja menghapus ingatan mereka."

Berhenti menghancurkan dinding ke empat dan berhenti berbohong bilang kalau itu tidak sengaja.

Bagaimana caranya si cameo gila menjelaskan kalau 7 tahun yang lalu dia menghapus ingatan mereka berdua sebelum kepindahan [Name] ke sekolah lain karena cemburu [Name] terlalu dekat dengan Bakugou.

Jatuh cinta pada pandang pertama apanya. Itu kelemahan Quirknya tau! Dia hanya bisa menghapus ingatan tapi tidak dengan perasaan seseorang. Bakugou memang sudah menyukai [Name] sejak dulu dan keberuntungan saja selama satu tahun di UE mereka tak bertemu karena dia selalu menghalanginya.

[Name] dan Bakugou itu sudah saling mengenal sejak SD. Sapu tangan yang Bakugou punya saja pemberian [Name].

"Ugh. Aku tak akan pernah melakukan ini jika bukan karena aku menyayangi [Name] dan mengharapkan yang terbaik untuknya."

Dia tidak berharap untuk Bakugou dan [Name] untuk saling mengingat. Mempertemukan mereka saja sudah cukup. Jika sampai mereka mengingat semuanya, bisa-bisa dia habis.

Selama tidak ada suatu kenangan yang mencakup perasaan yang cukup kuat untuk membuat salah satu dari mereka ingat. Semua akan baik-baik saja untuknya.

Mereka bahkan tak ingat, Hanami tahunan mereka. Menyelinap malam-malam dan memandangi pohon Sakura yang ada di taman.

Dia benar-benar aman.

"Kau tau, Bakugou-san. Kau tak seburuk yang temanku katakan."

Aduh, gawat.

"Ha!?"

"Dia bilang untuk jauh-jauh darimu, karena kau orang yang brengsek dan selalu main tangan."

...... sebenarnya kalau kita soal bicara tentang Bakugou sebelum development charachter memang benar sih.

"...... siapa nama temanmu?"

"Oh, aku belum beritahu?"

Tidak, tidak, tidak. Jangan!

"Fin."

Dan tepat saat itu lah Fin menyadari, salah satu perasaan kuat yang dapat memecahkan quirk overpowernya yang bertahan selama 7 tahun lebih adalah,

Benci.

Yah, siapa yang tahu bagaimana nasib Fin dan kelanjutan hubungan canggung Bakugou dan [Name].

Itu terserah kalian untuk mebayangkannya ;)

Fin

Gimana? Kaget gak sama self-insert yang tiba-tiba, wkwk.

Kaget?

Engga?

... oke.

Pokoknya Otsukare semuanya, terima kasih atas kerja samanya dan terima kasih juga untuk para reader yang sanggup baca sampai sini dan malah dikasih ending absurd begini wkwk. Untuk ke depannya, aku bakal coba lebih serius dan bikin plot yang lebih bisa dipahami nalar manusia pada umumnya.

Hanami | Bakugou Katsuki x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang