TERGANTUNG MINDSETMU

35 1 0
                                    

"Becoming is better than being." Carol S. Dweck

Brian Tracy seorang ahli pengembangan diri yang juga COE Brian Tracy International menyusun buku dengan judul yang menarik: Change Your Thinking Change Your Life. Isi buku itu menjelaskan bagimana kekuatan pikiran sangat menentukan kesuksesean sesorang dalam kehidupannya. Lebih jelas ia menyatakan, "Your life is a reflection of your thoughts. If you change your thinking, you change your life." "Hidup Anda adalah cerminan dari pikiran Anda. Jika Anda mengubah pemikiran Anda, Anda mengubah hidup Anda."

Pola pikir mindset adalah  carapandang atau perspektif seseorang terhadap sesuatu, termasuk dalam memandang dirinya sendiri. Apakah dirinya adalah orang yang bisa terus berkembang sehingga mampu meraih apa yang diharapkannya, atau ia memandang dirinya sebagai orang yang tidak berbakat di bidang tersebut, sehingga kemampuannya pun terbatas tidak bisa dikembangkan lagi. Semua itu akan mempengaruhi apa dan bagaimana seseorang bertindak. 

Kaitannya dengan hal tersebut, Carol S. Dweck seorang Profesor bidang psikologi di Stanford University AS, dalam bukunya, Mindset: The New Psychology of Success, membagi pola pikir manusia ke pada dua bagian dengan istilah yang ciptakan, yaitu growth mindset dan fixed mindset. Teorinya tersebut didasarkan pada hasil penalitiannya bertahun-tahun mempelajari faktor utama kesuksesan dan kegagalan seseorang. Ia menyimpulkan semuanya berawal dari mindset. Orang-orang sukses yang dia teliti memiliki pola pikir yang berkembang (growth mindset), dan sebaliknya orang-orang yang memiliki pola pikir statis (fixed mindset), sulit mengembangkan kualitasi diri dan keberhasilannya.

Growth Mindset Vs Fixed Mindset

Growth Mindset artinya adalah pola pikir yang berkembang. Maksudnya adalah seseorang yang memiliki perpektif dan keyakinan terhadap dirinya sendiri, bahwa bakat yang dimilikinya dapat terus dikembangkan semaksimal mungkin melalui serangkaian usaha, belajar dan ketekunan. Dengan keyakinannya tersebut ia terus berusaha untuk mengembangkan kapasistas diri dalam upaya mencapai tujuannya. Ia meyakini bahwa dirinya bisa melakukan apa yang orang lain capai, bahkan bisa melebihinya, jika ia terus mengasah dan meningkatkan kemampuan dirinya. 

Orang yang memiliki growth mindset cenderung siap dan bergairah untuk menghadapi tantangan, karena dengan itu ia punya peluang untuk mempelajari hal-hal yang baru. Ia akan mengatakan, "I like to try new thing". Orang dengan tipe ini juga tidak mudah menyerah ketika menemukan kesulitan dan hambatan. Ia akan menjadikan kesulitan dan hambatan tersebut sebagai kesempatan untuk lebih meningkatkan kapasitas diri. Tidak ada kata sulit bagi dirinya, ia menekankan dirinya, bahwa "I can if I want to,"  Aku bisa jika Aku mau. 

Terhadap kritik, ia tidak akan "alergi". Ia akan bisa menanggapinya secara bijaksana. Bahkan dari kritik tersebut ia bisa belajar untuk memperbaiki.  "If You have no critics, You will likely have no success", demikian kata Malcolm X.  Terhadap kegagalan, ia akan mengambil pelajaran, untuk kemudian bangkit dan memperbaiki diri. Kegagalan bukanlah bukanlah kebalikan keberhasilan, melainkan bagian dari keberhasilan. Ia tidak takut dengan kegagalan, justru ia takut jika tidak melaukan apa-apa. Kita sering mendengar nasihat bijak, "Kita banyak belajar dari kegagalan daripada kesuksesan".  

Orang yang meimiliki growth mindset akan menjadikan kesuksesan orang lain sebagai inspirasi  bagi dirinya untuk terus termotivasi agar berusaha lebih keras lagi. Ia akan menjadikannya sebagai referensi untuk kemajuan dirinya dalam meraih kesuksesan. Ia akan mempelajari apa apa kunci dan rahasia kesuksesannya. 

Orang yang memiliki pola pikir ini juga tidak akan merasa puas dengan pencapaian yang sudah di dapat. Ia akan terus berusaha berbuat yang terbaik lagi selagi ia mampu melakukannya. Baginya kesuksesan bukan sesuatu yang final, kegagalan pun tidak akan dapat menghentikannya, ia akan terus melangkah melakukan yang terbaik bagi dirinya dan orang lain, sebagaimana nasihat bijak dari W. Churchill, "Success is not final; failure is not fatal: It is the courage to continue that counts."

Setiap saat dan setiap kesempatan, ia jadikan untuk terus bertumbuh dan berkembang, meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri. Pengetahuan (knowledge) bisa terus ditambah dengan membaca buku, jurnal, artikel, berdiskusi, mengikuti seminar dan lain-lain. Skill bisa diasah dengan terus berlatih, mengikuti training, mengikuti tantangan dan lain-lain. Sikap (attitude) bisa dikembangkan dengan banyak melakukan internalisasi terhadap norma dan nilai-nilai yang ada.

Fixed Mindset

Adapun Fixed Mindset adalah kebalikannya, yaitu pola pikir yang tetap atau statis. Maksudnya adalah seseorang yang punya perspektif dan keyakinan terhadap dirinya bahwa bakat dan kemampuan yang dimilikinya adalah tetap, statis, tidak bisa ditingkatkan dan dikembangkan ke level yang lebih tinggi lagi. Ia cenderung membatasi diri pada kemampuannya saat ini yang sudah dimiliki. Tidak tertarik dan bersemangat mempelajari hal-hal yang baru.  Merasa cukup dengan apa yang ia bisa dan ia tahu. Hal-hal baru belum tentu dapat membantu dirinya. 

Orang yang memiliki pola pikir fixed mindset tidak menyukai tantangan (challengges) sehingga ia cendrung menghindarinya. Tantangan dianggap sebagai beban yang memberatkan. Orang dengan pikir ini juga akan sering mengeluh dan mudah menyerah terhadap hambatan dan kesulitan yang ditemui. Tidak mau bersusah payah secara kreatif mencari solusi. Cenderung fatalistik, menyerah dengan keadaan.   

Ia pun akan menutup pintu rapat-rapat terhadap kritik. Cenderung sulit menerima saran dan masukan. Saran dan kritik dianggap tidak ada manfaatnya. Ketika mengalami kegagalan, ia cenderung mencari alasan pembenarannya, dan tidak berusaha untuk bangkit dan memperbaiki diri. Adapun terhadap kesuksesan orang lain, ia cenderung menutup mata. Tidak menjadikannya sebagai inspirasi dan referensi bagi dirinya untuk mempelajari kunci kesuksesannya. 

Ia merasa cukup dengan apa yang ada dalam dirinya. Usaha yang dilakuakan untuk meningkatkan kapasitas diri, dianggap hanya sia-sia. Tak perlu lagi membaca buku, jurnal atau artikel untuk meningkatkan pengetahuannya. Seminar, diskusi, dan pelatihan-pelatihan, tidak terlalu bermanfaat dan memberi dampak bagi pengembangan diri dalam meraih meraih kesuksesannya. Ia membatsi diri dan dibatasi oleh dirinya sendiri, oleh fixed mindset-nya.

Mindset; Pilih Mana?

Dari dua kategori tersebut, mari kita bercermin dan menelah diri kita sendiri secara jujur. Apakah kita masuk dalam kategori orang yang memiliki growth mindset atau fixed mindset. Itu hak Anda untuk memiliki keyakinan atau perspektif apapun tentang diri Anda sendiri, termasuk Anda mau memosisikan diri Anda pada kategori growth mindset atau fixed mindset. Namun, penelitian bertahun-tahun yang dilakukan Profesor Dweck tersebut telah membuktikan bahwa orang-orang sukses adalah orang-orang yang memiliki growth mindset.

Secara teoritis menurut para ahli, jika tubuh manusia mengalami batas pertumbuhannya di sekitar usia 18-20 tahunan, maka otak manusia terus bertumbuh dan mengalami perkembangan tak terbatas. Perkembangan otak atau pikiran manusia seiring dengan bagaimana setiap orang memfungsikan otak tersebut untuk berpikir dan menghadapi tantangan-tantangan baru. Namun seballiknya, kemampuan berpikir manusia akan tumpul dan statis jika tak gunakan untuk berpikir lebih keras dan menghadapi tantangan-tantangan baru.

Tentang berpikir, ada hal menarik di dalam  Al-Quran, yakni  tidak ditemukan kata "Aql" dalam bentuk kata benda (isim, noun), melainkan selalu menggunakan kata kerja, fiil mudhari yang menunjukan waktu sekarang atau yang akan datang, dan berkesinambungan terus menerus. Seperti : lafad "afalaa ta'qilun": "Kenapa Kalian tidak berpikir (sekarang dan seterusnya)". Ini menegaskan bahwa otak atau akal manusia, harus terus difungsikan tanpa mengenal batas waktu. Artinya juga, bahwa akal atau kemampuan berpikir manusia bisa terus bertumbuh dan berkembang, sejauh mana kita memfungsikan dan mendayagunakannya.

Demikian juga dengan skill atau keterampilan, ia bisa dilatih dan terus ditingkatkan. Seseorang yang mahir di bidang tertentu, bukanlah hasil bawaan. Melainkan hasil latihan terus menerus secara tekun dan ulet. Bakat hanyalah pondasi untuk dapat dikembangkan secara lebih maksimal lagi. Orang yang memiliki bakat, jika tidak dilatih akan kalah orang yang tidak berbakat namun dilatih secera terus menerus.

Itu semua bergantung dan kembali kepada pola pikir atau mindset Anda. Mindset Anda menentukan tindakan Anda. Tindakan Anda menentukan masa depan Anda. Anda hari ini adalah akumulasi dari tindakaan-tindakan masa lalu. Jadi, bagaimana Anda di masa yang akan datang, tergantung dari pola pikir dan tindakan-tindakan Anda hari ini. Wallahu a'lam.

LAMPAUI DIRIMU; Karena Batas Adalah IlusiWhere stories live. Discover now