NO FEAR

47 1 0
                                    

"Fear attracts the darkness. When you have no fear, the darkness fears You." — Suzy Kassem —

Banyak orang yang gagal, bukan karena ia tidak memiliki sumber daya dan penunjang untuk meraih kesuksesan. Namun, dikarenakan satu hal yang sangat vital, yakni karena takut. Takut untuk memulai langkah, takut untuk mencoba hal-hal yang baru, takut mengambil risiko dan lain-lain. Karena rasa takut tersebut, pada akhirnya ia tidak memulai langkah dan tidak mau melanjutkan perjalanan. Rasa takut menghantui dirinya, sehingga tidak melakukan apa-apa untuk kemajuannya.

Perangkat dan penunjang selengkap dan sehebat apapun, jika kita tidak ada beranian untuk menjalankannya, maka hal tersebut tidak akan memberikan dampak apapun. Kendaraan secanggih apa pun, jika pengemudi tidak berani menmenjalankannya, maka tidak akan dapat membawa penumpang, atau bahkan dirinya ke tempat tujuan. 

Micahel Sumacher menjadi juara Formula 1, atau Valentino Rossi menjadi juara MotoGP, adalah karena ia berani tancap gas di lintasan, walaupun ia tahu risikonya adalah terjatuh. Keduanya menjadi juara dunia, bukan sekedar mengalahkan lawan-lawannya, namun modal utamanya adalah mengalahkan rasa takut yang ada di dalam dirinya. Mereka berdua tidak akan jadi juara dunia, jika tidak bisa mengalahkan rasa takutnya. 

Takut: Penghalang Besar

Sikap menyerah, tidak mau melanjutkan perjalanan, sehingga berujung kegagalan, banyak disebabkan karena rasa takut dan kurangnya keberanian. Mau melangkah takut gagal. Mau mencoba hal-hal baru, takut tidak bisa. Mau melakukan sesuatu dan berinovasi, takut berisiko. Mau berbisinis, takut rugi. Mau berinvestasi, takut kena tipu. Mau menulis, takut tidak ada yang baca. Tidak berani menjadi pemimpin, karena takut tidak dituruti. Akhirnya tidak melakukan apa pun. Diam dan stagnan, tidak ada perubahan dan tidak ada kemajuan. Tidak bisa bertumbuh dan berkembang.

Anda tertinggal 1000 langkah dibandingkan dengan teman Anda, karena Anda takut memulai, sementara teman Anda berani memulai langkah. Anda menjadi penonton keberhasilan dan kesuksesan teman Anda, karena Anda takut gagal dalam berusaha, sementara teman Anda berani menghadapi risiko. Teman Anda menjadi pemimpin di beberapa institusi, sementara anda hanya jadi pengikut, dikarenakan teman Anda berani mencoba menjadi pemimpin, sementara Anda takut mencobanya.

Rasa takut dapat menghambat seseorang dalam mengebangkan potensi diri dan meraih kesuksesannya. Para penulis hebat adalah mereka yang berhasil mengalahkan rasa takutnya. Takut tulisannya tidak dibaca dan disukai orang lain. Takut ditolak penerbit, dan lain-lain. Namun, semua ketakutan itu mereka lawan. Pengusaha yang sukses adalah mereka yang berhasil melewati rasa takutnya. Takut gagal, takut merugi, dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang berhasil mengalahkan rasa takutnya. Mereka adalah para pemberani. 

Melawan Rasa Takut 

Lantas bagaimana caranya memunculkan keberanian dan mengalahkan rasa takut. Cara yang paling efektif  mengalahkan rasa takut adalah menghadapinya. Anda harus melakukan sesuatu yang  Anda takuti tersebut. Anda takut berjalan dalam kegelapan, maka cara mengalahkan ketakutan tersebut adalah dengan cara Anda harus berjalan dalam kegelapan tersebut. Anda takut ketinggi, maka coba lah belajar memanjat. Maka setalah Anda melakukan itu, dengan sendirinya rasa takut itu akan berkurang, menciut dan muncullah keberanian.

Semakin Anda sering melawan ketakutan dengan melakukan hal-hal yang Anda takuti tersebut, maka lambat laun ketakutan itu akan berkurang digantikan dengan keberanian. Namun sebaliknya, jika Anda tidak pernah melawannya dan menghindari apa yang Anda takuti tersebut, maka keberanian tidak akan tumbuh. Yang ada malah rasa takut itu yang semakin membesar dan menguasai diri kita. 

Ketika rasa takut menguasa diri kita, kita akan dikendalikan oleh rasa takut tersebut.  Tindakan apapun yang kita lakukan adalah dorongan dari rasa takut.  Kita akan jadi seperti wayang yang dikendalikan oleh sang dalang. Kita adalah wayang dan rasa takut adalah dalangnya. Rasa takut adalah energi egatif, yang bisa mempengaruhi kondisi psikologis, mental dan tubuh kita. Jika tidak diatasi, maka akan memberikan efek yang negatif pula. Akan timbul perasaan cemas, khawatir, stress, dan lain-lain. Hal itu bisa mengganggu kepada keseimbangan dan kesehatan kita. Maka tidak ada cara lain lagi, rasa takut tersebut harus dilawan. Lakukan apa yang kita takuti dan tumbuhkan keberanian.

Rasa taku timbul dikarenakan ada persepsi yang salah atau tidak tepat terhadap sesuatu. Kita memandang sesuatu tersebut secara salah atau berlebihan, sehingga kita takut pada sesuatu tersebut. Padahal sesuatu yang kita takuti tersebut, belum tentu seperti anggapan kita. Jadi, untuk bisa melawan rasa takut juga adalah ubah atau perbaiki persepsi kita tentang sesuatu. 

Umpamanya, kebanyakan orang takut ular, karena persepsi kita bahwa ular itu berbahaya, gigitannya berbisa dan isa mencelakai. Namun, faktanya tidak semua ular berbahaya dan berbisa. Banyak orang justru memilihara ular dan bisa menjinakan ular. Contoh lain lagi, kita sering taku ketika bertemu dengan orang yang berpenampilan sangar, bertato dan berpakian ala preman. Kita cenderung menghindarinya. Padahal tidak semua orang yang berpenampilan sangar, bertato dan berpakaian preman adalah penjahat. Banyak orang yang berpenampilan seperti itu justru adalah orang yang baik hati. Sekali lagi ini soal informasi dan persepsi.  

Banyak manfaat dan kebaikan ketika kita mampu melewati rasa takut. Menurut Brian Tracy (2007:385 & 386), hal terbaik bagi Anda ketika mempraktikan sikap berani, Anda akan merasakan diri Anda lebih kuat, dan lebih nyaman, self esteem Anda akan meningkat dan akan Anda akan lebih semakin menyukai diri Anda. Anda akan lebih percaya diri dan kompeten. Anda akan lebih merasa bahagia. Ketika melakukan hal-hal yang Anda takuti, Anda mengambil alih kendali baik emosi maupun kehidupan Anda. Anda mengubah sikap Anda dari netral atau negatif menjadi positif dan optimistis.  

Rasa takut memang memang tidak bisa dihilangkan. Ia adalah naluri atau fitrah yang ada dalam setiap manusia. Rasa takut juga berguna sebagai alaram dalam dirinya untuk mengantisipasi sesuatu yang membahayakan atau dapat mencelakakan dirinya. Perasaan takut bisa menjadikan kita bersikap waspada dan hati-hati. Kita memang memerlukannya juga. Asalkan rasa takut tersebut itu tidak berlebihan. Jadi, memang rasa takut itu bukan untuk dihilangkan, namun dikelola dan dikendalikan sehingga rasa takut tersebut tidak mendominasi dan mengendalikan rasa takut tersebut. Tapi, justru kitalah yang mengontrol dan mengandalikan rasa takut tersebut.

Keberanian Adalah Energi

Kebalikan dari rasa takut adalah keberanian. Keberanian (the courage) menurut Franklin D. Roosevelt, adalah "the assessment something else is more important than your fear." Penilaian terhadap sesuatu lebih penting dari rasa takutmu. Sekarang tinggal tanya kepada diri kita masing-masing, apakah kesuksesan kita merupakan sesuatu yang lebih penting daripada sikap diam kita dalam ketakutan. Jika impian dan cita-cita Anda dipandang lebih penting, maka mau tidak mau rasa takut tersebut harus dikalahkan. Tumbuhkan keberanian.  Para pendaki yang mencapai puncak gunung tertingggi, adalah mereka yang memandang keberhasilannya mencapai puncak adalah lebih penting daripada berdiam diri dalam ketakutan. Para juara dunia, memandang kehormatan sebagai juara adalah lebih penting dan berharga daripada berdiam diri karena rasa menuruti rasa takutnya. 

Cerita orang-orang sukses atau orang-orang besar adalah cerita para pemberani, yang berhasil menaklukan rasa takutnya. Tanpa keberanian memulai langkah, menghadapi tantangan dan mengambil resiko, mereka tidak mungkin bisa meraih kesuksesan. Bahkan kita hari ini bisa menikmati kemerdekaan di negeri tercinta ini, adalah berkat jasa para pahlawan pemberani yang berhasil mengalahkan rasa takutnya dalam mengusir penjajah.  

"You cannot swim for new horizons until you have courage to lose sight of the shore." Anda tidak daat beremnang menemukan horison yang baru, sampai Anda memiliki kebaranian melupakan pantai. Demikan pepatah bijak dari William Faulkner. Sangat betul sekali tanpa ada keberanian beranjak dari tempat dan posisi semula, kita tidak akan ke mana-mana. Tanpa ada keberanian melakukan dan mencoba hal-hal baru, kita tidak akan menemukan kesuksesan-kesuksesan baru. Sebagaimana ditegaskan oleh Lailah Gifty Akita, "The courage to continous is the sureness of success." Keberanian untuk melanjutkan adalah kepastian untuk sukses. So, lawanlah ketakutan dan jadilah pemberani. Wallau a'lam. 


LAMPAUI DIRIMU; Karena Batas Adalah IlusiWhere stories live. Discover now